Realisasi Nilai Investasi di 11 KEK Sebesar Rp221 Triliun

Oleh : Herry Barus | Jumat, 07 Juli 2017 - 08:29 WIB

Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Lesung (Hariyanto/ INDUSTRY.co.id)
Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Lesung (Hariyanto/ INDUSTRY.co.id)

INDUSTRY.co.id - Jakarta- Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) mencatat realisasi nilai investasi di 11 KEK sebesar Rp221 triliun per 30 Juni 2017.

"Hingga 30 Juni 2017 tercatat Rp221 triliun. Kami berharap investasi bisa mengalir sampai 2030 dapat mencapai Rp726 triliun," kata Ketua Tim Pelaksana Dewan Nasional KEK, Wahyu Utomo, dalam temu awak media di Jakarta, Kamis (6/7/2017).

Sebanyak 11 KEK tersebut yaitu KEK Sei Mangkei (Rp10,8 triliun), KEK Tanjung Lesung (Rp8,2 triliun), KEK Palu (Rp328 miliar), KEK Bitung (Rp2 triliun), KEK Morotai (Rp95 miliar), KEK Maloy Batuta Trans Kalimantan-MBTK (Rp8 triliun), KEK Tanjung Api-Api (Rp161,7 triliun), KEK Mandalika (Rp16,2 triliun), KEK Tanjung Kelayang (Rp8,2 triliun), KEK Sorong (Rp25 miliar), dan KEK Arun Lhokseumawe (Rp100 miliar).

KEK tersebut merupakan kawasan yang telah memperoleh penetapan pemerintah. KEK Sei Mangkei dan KEK Tanjung Lesung telah dinyatakan beroperasi pada 2015.

Sementara itu, Wahyu mengatakan pemerintah menargetkan mampu mengoperasikan 25 KEK di 2019. Ia memproyeksikan mampu menambah 14 KEK baru, dengan usulan yang sedang dikaji antara lain Kuala Tanjung (Sumatera Utara), Galang Batang, dan Pulau Asam Karimun (Kepulauan Riau).

Sebagaimana diketahui, inisiasi KEK bersifat 'bottom up' atau harus diawali dengan adanya usulan oleh badan usaha swasta, BUMN/BUMD, atau koperasi. Beberapa dokumen yang dilengkapi untuk memastikan KEK jalan, misalnya ketersediaan lahan, amdal, infrastruktur untuk tahap pertama sudah ada.

"Usulan banyak, dan ada kriteria tertentu misalnya jangan saling kanibal dan investornya juga harus sudah ada untuk membangun KEK. Kalau tidak ya tidak ada dampaknya dari status KEK," kata Wahyu.

Ia juga mendorong pemerintah daerah untuk turut memberikan dukungan secara aktif misalnya dengan memberi insentif.

Konsep dasar KEK adalah pemberian fasilitas pada penyiapan kawasan yang lokasinya mempunyai aksesibilitas ke pasar global, misalnya akses ke pelabuhan dan bandara.

Kawasan tersebut diberikan insentif untuk meningkatkan daya saing dengan negara-negara di sekitarnya. Dengan meningkatnya daya saing tersebut diharapkan dapat menarik investor untuk berinvestasi di kawasan tersebut.

Pengembangan KEK menjadi terobosan untuk menjembatani kesenjangan sosial ekonomi masyarakat, kesenjangan antarwilayah, dan membangun kemandirian ekonomi dari dominannya ekspor barang mentah atas sumber daya alam nasional.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Dukungan Lingkungan Penting bagi Produksi Gula, PT PG Rajawali II Gencarkan Kemitraan Tebu dan Salurkan Bantuan Fasilitas Umum bagi Desa Penyangga

Minggu, 28 April 2024 - 16:16 WIB

Dukungan Lingkungan Penting bagi Produksi Gula, PG Rajawali II Gencarkan Kemitraan Tebu dan Salurkan Bantuan Fasilitas Umum bagi Desa Penyangga

Indramayu – Upaya mendorong produktivitas gula perlu mendapat dukungan kolektif berbagai pihak, salah satunya dari masyarakat desa penyangga di sekitar perkebunan tebu dan pabrik gula. Pemberdayaan…

Pelita Air

Minggu, 28 April 2024 - 15:28 WIB

Pelita Air Tambah Rute Baru Penerbangan Langsung Jakarta-Kendari-Jakarta

Pelita Air (kode penerbangan IP), membuka rute penerbangan baru Jakarta-Kendari-Jakarta (langsung) dengan melakukan penerbangan perdana dari Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta Jakarta (CGK) ke…

Pegadaian Berangkatkan Peserta Program Umrah Akbar

Minggu, 28 April 2024 - 14:54 WIB

Pegadaian Berangkatkan Peserta Program Umrah Akbar

PT Pegadaian memberangkatkan peserta program Umrah Akbar dari beberapa wilayah di Indonesia pada 22, 23 dan 24 April 2024. Khusus untuk Jakarta, para peserta berangkat melalui Bandara Soekarno…

Pakar komunikasi, Anthony Leong

Minggu, 28 April 2024 - 11:34 WIB

Pakar: Sinyal Ahok Maju Pilkada Jakarta Sudah Disiapkan Sebelum Pilpres 2024

Pakar komunikasi, Anthony Leong mengatakan bahwa ada sinyalemen kuat bagi mantan Gubernur Daerah Khusus Jakarta Basuki Tjahaja Purnama untuk kembali maju dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada)…

Wali Kota Solo Gibran dan Pengacara Yusril Kompak Nonton Wayang di Loji Gandrung Solo

Minggu, 28 April 2024 - 11:14 WIB

Wali Kota Solo Gibran dan Pengacara Yusril Kompak Nonton Wayang di Loji Gandrung Solo

Wali Kota Solo dan sekaligus Wakil Presiden RI terpilih, Gibran Rakabuming Raka, hadir dalam acara budaya Pagelaran Wayang Kulit dengan Lakon Semar Kembar Sembrodo Larung di rumah dinas Wali…