Villa di KEK Tanjung Lesung Besutan Jababeka (KIJA) Ini Cocok untuk Warga Asing

Oleh : Ridwan | Minggu, 18 Februari 2024 - 07:25 WIB

Ladda Bay Village Tanjung Lesung
Ladda Bay Village Tanjung Lesung

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Pemerintah sudah mengeluarkan regulasi yang memudahkan warga negara asing membeli rumah atau apartemen hanya bermodalkan paspor. 

Sejumlah pengamat properti menilai regulasi ini mampu membuat industri properti di Indonesia menggeliat. Adapun harga jual minimal satuan hunian bagi warga asing ditetapkan beragam menurut wilayah, yakni di kisaran Rp 1 miliar hingga Rp 5 miliar per unit. 

Meski demikian, sebenarnya ada area-area yang memiliki kelebihan khusus bagi warga asing untuk memiliki hunian, yaitu area-area kawasan ekonomi khusus (KEK). 

Di wilayah KEK ini, benefit yang didapatkan warga asing saat membeli properti lebih banyak dibanding diarea-area yang bukan merupakan KEK. Misalnya, di KEK Tanjung Lesung, Pandeglang-Banten, yang sedang berkembang pesat. 

Direktur Utama Tanjung Lesung, Poernomo Siswoprasetijo mengatakan, KEK Tanjung Lesung memiliki proyek sejumlah villa di resort pantai dengan harga jual bervariasi, mulai dari kisaran Rp700 juta hingga diatas Rp5 miliar yang bisa dibeli oleh warga lokal maupun asing.

Di KEK Tanjung Lesung ini, warga asing juga dapat membeli villa hanya dengan bermodalkan paspor, dan mendapatkan KITAS (Kartu Izin Tinggal Terbatas) yang nantinya dapat di-upgrade menjadi KITAP (Kartu Izin Tinggal Tetap). 

Selain itu, warga asing bisa memiliki properti atas nama mereka sendiri, tanpa harus menikah dengan warga lokal, tidak perlu terkena pajak barang mewah, dan tanpa harga minimum seperti yang dipersyaratkan di tempat lain.

“Artinya, kalau beli villa di Tanjung Lesung, gak perlu harus mengeluarkan uang seharga 5 milyar (rupiah) untuk dapat hak milik rumah atas nama sendiri. Beli properti kami yang dibawah 1 miliaran (rupiah) pun sudah bisa,” kata Poernomo Siswoprasetijo, di Jakarta Pusat, baru-baru ini. 

Tersedia dua cluster villa di KEK Tanjung Lesung, yaitu cluster Villa Kalicaa dan Ladabay Village. Untuk di Villa Kalicaa Resort ada 5 tipe dengan luas berbeda-beda, yaitu Villa Courtyard, Villa Beranda, Teras, Fuji dan Bora. 

Villa tipe Courtyard memiliki tanah seluas 189 m2 dan 345m2, sementara Villa tipe Beranda memiliki luas 420 m2 hingga 532 m2, Villa tipe Fiji luas 390 m2 dan villa tipe Teras seluas 386 serta villa tipe Bora 398 m2 hingga 535 m2. 

Sedangkan untuk Ladabay Village memiliki tiga (3) tipe yaitu Viria 1BR (bedroom), Viria 2BR dan Tara 1BR.

Poernomo menerangkan, villa yang dibeli ini bisa dinikmati sendiri maupun menjadi “juragan homestay” untuk passive income. Di mana pihak Tanjung Lesung, salah satu anak usaha PT Jababeka Tbk (KIJA)menyediakan layanan penyewaan dan perawatan, sehingga pemilik villa tidak dipusingkan untuk pemasaran villa maupun perawatan, dan tinggal menunggu uang masuk rekening tiap bulannya.

Saat ini, sudah cukup banyak yang membeli villa-villa di KEK Tanjung Lesung. Menurut Poernomo, awal tahun 2024 merupakan momen yang tepat bagi para pembeli villa di Tanjung Lesung mengantisipasi selesainya Tol Serang Panimbang seksi 2 dan 3. 

Karena, dengan target rampungnya tol menuju Tanjung Lesung di akhir 2024, maka diperkirakan pertumbuhan kawasan Tanjung Lesung akan tumbuh secara pesat dan diprediksi harga-harga properti tentunya akan naik.

“Dan juga karena Tanjung Lesung sedang dikembangkan menjadi kota wisata alam terbesar berbasis laut terdekat dengan Jakarta. Hal ini untuk memberikan alternatif bagi warga Jakarta yang sudah jenuh dan ingin berwisata di kawasan pantai yang selama ini alternatifnya biasanya, antara ke Jogja atau Bali cukup jauh. Sehingga, memakan biaya transport dan jarak tempuh yang besar,” papar Poernomo Siswoprasetijo. 

Dengan lokasi yang hanya 170 km dari Jakarta dengan udara yang segar, alasan banyak pembeli dari kalangan kelas atas yang sekarang membeli villa di KEK Tanjung Lesung. 

Karena, selain bisa sebagai tempat escape dengan udara yang sehat dari Jakarta, dapat disewakan, potensi kenaikan harga tanah, dan nantinya dapat dimanfaatkan bila ingin dijadikan hunian saat pensiun. 

“Mereka (investor) yang sudah membeli mungkin sudah membayangkan betapa nyaman tinggal di area dengan udara yang sehat dan pemandangan indah dari luat dan alam yang asri,” kata Poernomo.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Ge Healthcare Lanjutkan Implementasi Kemitraan dengan RS Kanker Dharmais untuk Tingkatkan Layanan Kedokteran Nuklir

Senin, 02 Desember 2024 - 14:01 WIB

Ge Healthcare Lanjutkan Implementasi Kemitraan dengan RS Kanker Dharmais untuk Tingkatkan Layanan Kedokteran Nuklir

Jakarta– Peningkatan prevalensi penyakit kanker di Indonesia telah menunjukkan pengeluaran yang semakin besar pada sistem kesehatan. Kementerian Kesehatan RI mencatat BPJS mengeluarkan dana…

Ilustrasi FMCG E-commerce

Senin, 02 Desember 2024 - 13:46 WIB

Konsumen Indonesia Belanjakan Rp256 Triliun untuk Kebutuhan Sehari-hari dan Produk Teknologi di Kuartal 3/2024

NielsenIQ (NIQ) merilis Retail Spend Barometer Indonesia yang memberikan gambaran menyeluruh mengenai belanja konsumen ritel di berbagai sektor di Indonesia. NIQ Retail Spend Barometer Indonesia memberikan…

Juru Bicara Kemenperin Febri Hendri Antoni Arif

Senin, 02 Desember 2024 - 13:00 WIB

Tak Heran PMI Manufaktur RI Kontraksi, Kemenperin: Banyak Regulasi Tidak Pro Industri

Jelang akhir tahun 2024, Purchasing Manager's Index (PMI) manufaktur Indonesia masih menunjukkan posisi kontraksi pada November ini, yaitu sebesar 49,6. Angka tersebut sedikit meningkat dari…

Pulau Penyengat

Senin, 02 Desember 2024 - 11:32 WIB

Gali Potensi Pariwisata Budaya Melayu, Kementerian PU Tuntaskan Penataan Pulau Penyengat di Kepri

Pulau Penyengat merupakan salah satu pulau kecil di Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau yang memiliki keindahan alam luar biasa yang layak dikunjungi sebagai pilihan destinasi wisata. Bangunan…

Wamen PU Bertemu Kepala BMKG

Senin, 02 Desember 2024 - 11:01 WIB

Bertemu Kepala BMKG, Wamen PU Bahas Mitigasi Bencana Hidrometeorologi untuk Kelancaran Arus Nataru

Wakil Menteri Pekerjaan Umum (PU) Diana Kusumastuti menerima kunjungan Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati di Kantor Kementerian PU, Jumat (29/11/2024).