Pengelolaan Konsentrat PT Freeport Bisa Gunakan Milik PT Amman

Oleh : Herry Barus | Kamis, 27 April 2017 - 13:44 WIB

Smelter Indonesia (Dimas Ardian/Bloomberg/Getty Images)
Smelter Indonesia (Dimas Ardian/Bloomberg/Getty Images)

INDUSTRY.co.id - Jakarta- Anggota Komisi VII DPR RI Kurtubi mengusulkan PT Freeport Indonesia untuk mengolah konsentrat sebanyak 70 persen di fasilitas pemurnian "smelter" milik PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) di Pulau Sumbawa, Nusa Tenggara Barat.

Ia mengatakan saat ini Freeport sudah melakukan pemurnian sebanyak 30 persen di Gresik, Jawa Timur, namun sebagian besar konsentrat harus diolah di smelter yang sedang dibangun oleh PT Amman.

"Saya tawarkan agar 70 persen yang tersisa dikirim ke Sumbawa, sebab sudah pasti eks Newmont (PT Amman) akan bangun smelter di Sumbawa. Agar terakomodasi yang 70 persen ini, desain smelter yang dibangun kapasitasnya bisa 'cover' dari Freeport," kata Kurtubi dalam diskusi bersama media di Jakarta, Rabu (26/4/2017)

Menurut dia, kemajuan Freeport membangun smelter di Gresik hampir mustahil karena kondisi lahan yang tidak memadai, bahkan saat ini baru mencapai 14 persen.

"Memaksa Freeport untuk bangun smelter di Gresik juga hampir mustahil. Mereka selalu cari alasan untuk tidak bangun, sampai kepada lokasi tanah yang berbeda, kalau di Sumbawa kan tanahnya luas sekali," kata dia.

Ia menjelaskan jika usulan tersebut disepakati, Freeport tidak melanggar sebagian dari kewajibannya, yakni membangun smelter seperti tertuang dalam UU No 4 Tahun 2009 tentang Mineral dan Batu bara.

Kurtubi berpendapat kegiatan tambang PT Freeport harus tetap berjalan, namun perusahaan tidak perlu memperjuangkan sistem Kontrak Karya (KK) karena tidak ada lagi payung hukum yang mengatur untuk perpanjang KK.

Dengan demikian, kontrak Freeport yang berakhir pada 2021 tidak bisa diperpanjang kecuali perusahaan mengubah sistem KK menjadi Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK).

Saat ini, Freeport dan pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memiliki waktu 120 hari terhitung sejak 18 Februari 2017 untuk melakukan negosiasi, namun jika tidak tercapai solusi, Freeport akan mengambil jalan arbitrase

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Ilustrasi Properti

Kamis, 02 Mei 2024 - 21:55 WIB

Peringatan Hari Kartini: Srikandi BUMN Gelar Edukasi Terkait Investasi Properti

Jakarta-Dalam rangka memperingati Hari Kartini Srikandi BUMN Indonesia menyelenggarakan webinar bertajuk “Smart Investment 2024 Year of The Dragon”. Acara yang digelar secara daring, akhir…

Kick Off Toyota Eco Youth (TEY) ke-13

Kamis, 02 Mei 2024 - 20:15 WIB

Toyota Eco Youth Kembali Digelar Ajak Generasi Muda Berperan Nyata Jaga Bumi

Toyota Indonesia secara resmi menggelar Kick off Toyota Eco Youth (TEY) ke-13 dengan mengusung tema "EcoActivism, Saatnya Beraksi Jaga Bumi”.

IKN Project Shipment and Conference

Kamis, 02 Mei 2024 - 20:09 WIB

Dari Istana Negara Hingga Kantor Presiden, MJEE Pasok Lift dan Eskalator di Sejumlah Gedung Utama IKN

Jika sebelumnya pada 26 Februari 2024 principal MJEE yaitu Mitsubishi Electric Building Solutions Corporation (MEBS) di Tokyo mengumumkan bahwa MJEE telah berasil mendapatkan pesanan untuk 55…

Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita

Kamis, 02 Mei 2024 - 19:40 WIB

Menperin Agus: Industri Manufaktur RI Sehat & Solid, Ekspansif 32 Bulan Berturut-turut

Fase ekspansi yang dicatat oleh industri manufaktur tanah air masih berlanjut sehingga memperpanjang periode selama 32 bulan berturut-turut. Ini berdasarkan laporan S&P Global, yang menunjukkan…

RS Royal Progress Sunter memiliki jajaran dokter spesialis vaskular dan endovaskular handal serta dukungan teknologi medis terkini yang dapat membantu menangani permasalahan varises.

Kamis, 02 Mei 2024 - 19:35 WIB

RS Royal Progress Sunter Hadirkan Metode Penanganan Varises Laser Tanpa Bedah

Memiliki jajaran dokter spesialis vaskular dan endovaskular handal, RS Royal Progress Sunter hadirkan EVLA, metode penanganan varises lewat laser, tanpa bedah dan minim sayatan.