Dikritik Ketua MPR, Menperin Airlangga Beberkan Pertumbuhan Industri Nasional

Oleh : Ridwan | Jumat, 17 Agustus 2018 - 07:30 WIB

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto (Foto: Ridwan/Industry.co.id)
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto (Foto: Ridwan/Industry.co.id)

INDUSTRY.co.id - Jakarta, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menilai pernyataan Ketua MPR Zulkifli Hasan yang menyatakan industri nasional melemah kurang tepat. 

"Data yang disampaikan pimpinan MPR tidak tepat," kata Airlangga di Jakarta Convention Center (JCC), Kamis (16/8/2018).

Menurutnya, kontribusi industri dalam produk domestik bruto (PDB) sebesar 19,8 persen. Angka ini lebih tinggi dibanding kontribusi sektor pertanian 13,6 persen dan perdagangan 12,9 persen.

"Artinya kontribusi industri itu tertinggi dibanding sektor lain," ujarnya.

Lebih lanjut, ia menegaskan, secara kuartalan juga terjadi peningkatan. Dia mengatakan, pada kuartal II 2017 industri pengolahan non migas naik 3,93 persen. Pada kuartal II 2018 pertumbuhannya naik lagi menjadi 4,41 persen. 

Selanjutnya, subsektor yang mengalami pertumbuhan tertinggi yakni industri karet, barang dari karet, dan plastik sebesar 11,85 persen, industri makanan dan minuman tumbuh 8,67 persen, industri kulit, barang dari kulit dan alas kaki 11,38 persen, dan industri tekstil dan barang jadi tumbuh 6,39 persen.

Dari sisi perpajakan, kontribusi industri sebesar 29,9 persen. Selanjutnya, kontribusi cukai rokok pada tahun 2017 sebesar Rp 149,9 triliun atau mengalami kenaikan 6 persen dari APBN 2016.

"Di sini saya menyampaikan namanya cukai disampaikan menteri keuangan dari rokok hasil industri Rp 149,9 triliun dan naik 6 persen artinya yang disinyalir Ketua MPR berdasarkan data itu datanya kurang tepat," ujarnya.

Sebelumnya dari mimbar Sidang Tahunan MPR, Zulkifli mengkritik pemerintahan Jokowi-JK. Dia mengaku mendapat pesan dari kelompok emak-emak.

"Kita melihat arus impor yang bebas dan tak terkendali, sementara kemampuan ekspor melemah. Tidak ada kebijakan industri yang memadai sehingga sektornya dan daya saingnya lemah. Sektor ini tengah mengalami deindustrialisasi yang sangat memprihatinkan," kata dia. 

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Kode Promo dalam Pemasaran: Memahami Manfaatnya dan Mengoptimalkan Penggunaannya ala Ninja Xpress

Selasa, 07 Mei 2024 - 12:39 WIB

Kode Promo dalam Pemasaran: Memahami Manfaatnya dan Mengoptimalkan Penggunaannya ala Ninja Xpress

Kode promo telah menjadi salah satu strategi pemasaran yang paling populer dan efektif dalam industri ritel modern. Dengan kode promo, konsumen dapat menikmati diskon, penawaran khusus, atau…

Ilustrasi Tambang Batu Bara PT Bukit Asam Tbk

Selasa, 07 Mei 2024 - 12:34 WIB

Triwulan I 2024, PTBA Catat Pendapatan Sebesar Rp 9,4 Triliun

PT Bukit Asam Tbk (PTBA), berhasil menjaga kinerja baik pada triwulan I 2024. Dalam 3 bulan pertama tahun 2024, Perseroan berhasil mencatatkan pendapatan sebesar Rp 9,4 triliun dan EBITDA sebesar…

Buttonscarves hadir di Istanbul Modest Fashion Week (IMFW)

Selasa, 07 Mei 2024 - 12:27 WIB

Buttonscarves Hadir di Runway Istanbul Modest Fashion Week 2024

Tampil sebagai penutup Istanbul Modest Fashion Week 2024, Buttonscarves mencuri perhatian dengan menggandeng ikon global dan supermodel hijab pertama dunia yaitu, Halima Aden yang berhasil mendobrak…

Program literasi perdagangan komiditi yang digelar Didimax.

Selasa, 07 Mei 2024 - 12:12 WIB

Tingkatkan Pemahaman Masyarakat, Didimax Kembali Gelar Program Literasi Perdagangan Komoditi

Didimax kembali menggelar literasi perdagangan komditi untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang perdagagnan berjangka komoditi, khususnya di pasar komoditi emas dan forex.

Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno

Selasa, 07 Mei 2024 - 11:43 WIB

Jumlah Kunjungan Wisatawan Mancanegara Turun Sebesar 1,91 Persen pada Maret 2024

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengungkapkan, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara pada…