INDEF: Tata Niaga Impor Gula Tak Jelas, Daya Saing Menurun

Oleh : Ridwan | Minggu, 11 Februari 2018 - 15:30 WIB

Ilustrasi Gula Rafinasi (ist)
Ilustrasi Gula Rafinasi (ist)

INDUSTRY.co.id - Jakarta, Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Bima Yudhistira mengatakan, keran impor gula yang kembali dibuka oleh pemerintah sangat kecil efeknya untuk industri kecil.

"Yang diuntungkan dengan adanya impor gula rafinasi adalah industri besar, untuk industri kecil tidak ada efeknya," ujar Bima kepada INDUSTRY.co.id di Jakarta, Minggu (11/2/2018).

Menurutnya, pemerintah saat ini sedang bingung ingin berpihak yang mana, karena bicara masalah gula pasti berimbas kepada industri makanan dan minuman, sementara industri UMKM juga semakin kebingungan.

"Selama tata niaga impor gula masih tidak jelas dan tidak memberi keberpihakan bagi pelaku industri kecil, maka selama itu juga daya saing akan menurun," terangnya.

Lebih lanjut, Bima menuturkan, kalau dilihat dari data terakhir menunjukkan bagaimana industri menengah besar itu cenderung mengalami kenaikan, sementara industri kecil mengalami kelesuan. Tidak bisa dipungkiri membanjirnya impor gula membuat petani tebu semakin anjlok.

"Kita punya produksi gula tetapi kita impor gula rafinasi, ini artinya ada problem di produkai pengolahan gula kuta," tegas Bima.

Selain itu, masalah lainnya adalah investasi untuk merevitalisasi mesin di industri gula itu tidak dilakukan. Menurutnya, solusi konkretnya adalah pemerintah harus memberikan insentif atau kredit murah khusus untuk revitalisasi mesin.

Misalnya, lanjut Bima, pemerintah harus buat satu paket insentif dimana khusus untuk revitalisasi mesin industri gula dan memberikan kredit yang murah sepeprti yang dilakukan Kredit Usaha Rakyat (KUR).

"Kalau industri gula kita masih jalan ditempat seperti sekarang bahkan cenderung menurun selama itu kita akan terjebak pada impor," kata Bima.

Bima sarankan kepada pemerintah untuk berfikir terlebih dahulu sebelum membuka keran impor. Selain itu, harus ada aturan tegas terkait impor gula bahwa boleh impor untuk kebutuhan gula industri dengan syarat pengawasan diperketat dan kewajiban importir untuk membangun pabrik gula di Indonesia.

"Kalau mereka dipaksa seperti itu akhirnya mereka bisa menikmati margin dari impor gula, tetapi kalau mereka dipaksa mendirikan pabrik artinya mereka harus menyerap produksi gula lokal," ucap Bima

"Kedepannya kita bisa swasembada gula, untuk saat ini kita tidak punya rencana untuk swasembada gula, padahal gula merupakan salah satu komoditas strategi dan penyumbang inflasi," tuturnya.

Seperti diketahui, Kementerian Perdagangan (Kemendag) telah memberikan izin impor gula rafinasi sebanyak 1,8 juta ton guna memenuhi kebutuhan industri makanan dan minuman dalam negeri. Pekerjaan impor gula tersebut akan dilakukan oleh 11 perusahaan rafinasi dalam negeri yang tergabung dalam Asosiasi Gula Rafinasi Indonesia (AGRI).

Izin impor gula rafinasi tersebut diterbitkan Kemendag setelah mendapat rekomendasi dari Kementerian Pertanian.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Praktisi hukum Dr.Siprianus Edi Hardum, S.IP, S.H.,M.H.

Senin, 06 Mei 2024 - 14:15 WIB

Polisi Didesak Tangkap Provokator Penyerangan terhadap Mahasiswa yang Sedang Berdoa di Serpong

Jakarta – Kapolda Metro Jaya didesak perintahkan anak buahnya agar segera menangkap provokator dan pelaku penyerangan terhadap para mahasiswa Katolik yang sedang menjalankan doa Rosario di…

Press Conference Indonesia Upstream Oil & Gas SCM Summit 2024

Senin, 06 Mei 2024 - 13:53 WIB

Perkuat Manajemen Rantai Pasok, SKK Migas Gelar Indonesia Upstream Oil & Gas SCM Summit 2024

Dalam rangka mencapai visi produksi 1 juta barel minyak per hari dan 12 miliar standar kaki kubik gas per hari pada tahun 2030, SKK Migas kembali menggelar Indonesia Upstream Oil & Gas SCM Summit…

Vira Widiyasari Bergabung sebagai Country Manager Visa Indonesia

Senin, 06 Mei 2024 - 13:34 WIB

Vira Widiyasari Bergabung sebagai Country Manager Visa Indonesia

Visa, pemain utama di dunia dalam pembayaran digital, mengumumkan bahwa Vira Widiyasari telah ditunjuk sebagai Country Manager, efektif per tanggal 6 Mei 2024, menggantikan Riko Abdurrahman…

Dok. bibit

Senin, 06 Mei 2024 - 13:25 WIB

Lampaui 10 Juta Download di Google Play, Bibit.id: Kami Akan Terus Berinovasi

Aplikasi investasi digital terdepan di Indonesia, Bibit.id, kian mengukuhkan posisinya sebagai aplikasi favorit para investor ritel Tanah Air. Per hari ini, aplikasi Bibit.id telah diunduh lebih…

3 Solusi Ampuh Bibir Sehat dan Merona

Senin, 06 Mei 2024 - 13:21 WIB

Selamat Tinggal Bibir Kering! Ini 3 Solusi Ampuh Bibir Sehat dan Merona

Jakarta-Bibir kering, pecah-pecah, dan gelap sangat rentan terjadi pada seseorang. Kondisi ini tidak hanya mengganggu penampilan, tetapi juga menjadi masalah kesehatan. Bibir kering terkadang…