Pasar Domestik Dilanda The Perfect Storm, Langkah BI Dinilai Tepat

Oleh : Herry Barus | Senin, 06 Mei 2024 - 10:14 WIB

Bahana TCW
Bahana TCW

INDUSTRY.co.id - Jakarta – Keputusan The Fed untuk kembali mempertahankan tingkat suku bunganya atau The Fed Fund Rate (FFR) telah membuat kondisi pasar domestik Indonesia dipenuhi asumsi. KeputusanThe Fed yang mempertahankan suku bunga di kisaran 5,25% - 5,5% dianggap market sebagai indicator bahwa pemangkasan suku bunga The Fed semakin jauh panggang dari api akan terjadi di tahun ini.

Ekonom Senior PT Bahana TCW Investment Management (Bahana TCW) Emil Muhamad mengatakan bahwa sejak akhir tahun lalu ekspektasi market terlalu dovish yang memprediksi setidaknya akan ada enam sampai tujuh kali pemangkasan suku bunga The Fed. Namun, pada akhir kuartal I yang lalu, datadata ekonomi Amerika Serikat tidak selemah yang diperkirakan pasar. Hal ini memaksa pasar mengubah ekspektasi mereka dari sebelumnya enam sampai tujuh kali rate cut, menjadi hanya satu sampai dua kali di tahun ini.

“Sampai Maret 2024 tidak ada perubahan ekspektasi tingkat FFR dari The Fed. Padahal, kinerja perekonomian AS hingga kuartal I 2024 mencatatkan kinerja yang cukup baik dan inflasi hanya turun perlahan. Pada proyeksi Maret 2024, The Fed memperkirakan ekonomi tumbuh 2,1 persen dan tingkat pengangguran AS juga turun menjadi 4 persen. Bahkan inflasi AS diprediksi masih berada di tingkat 2,6 persen, di atas target inflasi The Fed di 2,0 persen” tambah Emil.

Keputusan The Fed untuk mempertahankan tingkat suku bunganya bersamaan dengan daya tahan neraca eksternal yang sedang melemah. Merujuk data BI, neraca transaksi berjalan tahun 2023 telah berbalik mengalami defisit terkendali sebesar 1,6 miliar dolar AS atau 0,1 persen dari PDB. Sementara, surplus neraca perdagangan kita juga turun dari surplus sebesar US$ 12,1 miliar di kuartal I 2023 menjadi hanya surplus US$ 7,31 miliar di kuartal I 2024.

Kondisi ini dapat disebut dengan The Perfect Storm dimana tekanan global meningkat, di waktu bersamaan kondisi imunitas perekonomian domestik sedang turun. Dampaknya adalah nilai tukar rupiah yang terdepresiasi cukup signifikan terutama paska lebaran, bahkan koreksi ini lebih dalam dibandingkan rata-rata mata uang Asia lainnya.

“Kondisi ini membuat Bank Indonesia merespon dengan menaikkan tingkat BI-Rate sebesar 25 bps menjadi 6,25% pada akhir April lalu. Respon ini cukup tepat sebagai langkah pre-emptive dan forward looking. Dampaknya ke bond market kita belum akan melihat rally dalam jangka pendek, karena pasar masih dipenuhi ketidakpastian dan fear. Setidaknya hingga Juli setelah data-data ekonomi AS menunjukkan sedikit pelemahan, di saat itulah, pasar oblogasi kita akan menunjukkan kinerja positif yang lebih konsisten. Secara garis besar kami menilai koreksi di pasar obligasi global bukan hanya terpengaruh oleh data-data ekonomi AS namun lebih kepada fear yang berkembang dari kesalahan ekspektasi dovish pasar pada akhir tahun lalu,” ujar Emil.

Bahana TCW mengapresiasi langkah BI sudah tepat dan lebih realistis dibanding optimistis. Keputusan BI yang menaikkan BI Rate adalah sebuah skema off-cycle rate hike atau kenaikan suku bunga di luar siklusnya. Pasar akan lebih mengapresiasi langkah-langkah yang realistis dibanding yang optimistis. Ibarat sedang sakit, kenaikan suku bunga BI adalah sebuah obat yang memang dibutuhkan.

 

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Mobil listrik

Sabtu, 18 Mei 2024 - 17:57 WIB

Strategi Marketing Dalam Penjualan Kendaraan Listrik atau EV

Dunia transportasi tengah mengalami transformasi besar dengan kemunculan kendaraan listrik (EV) sebagai pemain utama. Hal ini menandakan pergeseran menuju era baru dalam mobilitas manusia, di…

Prescon HI Drone Dragrace 2 di PIK 2

Sabtu, 18 Mei 2024 - 16:27 WIB

HOGERS Indonesia Gelar Balapan Motor Besar Harley Davidson

HOGERS Indonesia menggelar lomba balapan dan ketangkasan motor Harley terbesar di Indonesia. Event berskala Nasional buatan HOGERS Indonesia Drag Race of National Event 2 (HIDRONE2) ini dilaksanakan…

Implementasi IoT untuk pertanian

Sabtu, 18 Mei 2024 - 15:02 WIB

Jadi Mitra Kemkominfo, MSMB Implementasi Sistem Pintar Berbasis IoT untuk 7 Green House di Temanggung

PT Mitra Sejahtera Membangun Bangsa (MSMB), start up agritech dari Sleman, Yogyakarta, baru-baru ini menjadi mitra layanan implementasi teknologi berbasis IoT (Internet of Things) Kementerian…

Direktur Utama Telkomsat, Lukman Hakim Abd. Rauf

Sabtu, 18 Mei 2024 - 14:37 WIB

Telkomsat dan Starlink Tandatangani Kerja Sama Layanan Segmen Enterprise di Indonesia

Telkomsat dan Starlink melakukan Penandatanganan Kerja Sama (PKS) untuk layanan segmen enterprise berbagai wilayah di Indonesia.

SUPER AIR JET Buka Rute Baru

Sabtu, 18 Mei 2024 - 13:39 WIB

Dukung IKN, SUPER AIR JET Buka Rute Baru!

SUPER AIR JET mulai 6 Juni 2024 perkenalkan penerbangan non-stop pertama dari Bandar Udara Dhoho, Kediri, Jawa Timur ke Bandar Udara Internasional SAMS Sepinggan Balikpapan, Kalimantan Timur,…