Bitcoin Mendekat ke Level $63.000, Naik Menjelang Rilis Data Ekonomi Minggu Ini

Oleh : Hariyanto | Selasa, 14 Mei 2024 - 10:51 WIB

Ilustrasi Bitcoin
Ilustrasi Bitcoin

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Bitcoin (BTC) kembali berupaya membangun tren naik setelah kokoh bertahan di support $60.000 sepanjang akhir pekan lalu. Sementara, rilis data Indeks Harga Konsumen (CPI) dan Indeks Harga Produsen (PPI) sekaligus pidato Jerome Powell minggu ini dapat mendukung atau menghancurkan tren pergerakan BTC.

Setelah menghadapi tekanan jual selama akhir pekan lalu, BTC bangkit mendekat ke $63,000 hari ini. Pada Selasa (14/5/2024) pukul 08:00 WIB BTC bertengger di $62.795, melonjak  2,86% selama 24 jam terakhir dengan kapitalisasi pasar $1,240 triliun.  Adapun total kapitalisasi pasar Aset Kripto juga mengalami pergerakan serupa dengan menguat sebesar 1,22% menjadi 2,278 Triliun. 

“Secara teknikal pada Selasa (14/5/2024) BTC potensi menguji resistance $64.000 dan MA-50 di sekitar $65.250 jika mampu bertahan di atas MA-20 dan MA-100. Sementara apabila turun di bawah MA-20 dan MA-100 maka potensi akan membawa BTC kembali ke support $60.000.” kata Financial Expert Ajaib Kripto, Panji Yudha. 

Disisi lain, kenaikan Bitcoin dalam 24 jam terakhir telah berdampak positif ke altcoin khususnya memecoin yang mendominasi top gainers pagi ini seperti: PEPE +16,65%, FLOKI +12,82%, serta DOGE, BOME, dan BONK  juga kompak mengalami kenaikan di atas 7% dalam periode 24 jam terakhir. 

BTC sempat mengalami kenaikan mendekati harga $63.500 pada perdagangan Kamis (9/5/2024) pekan lalu, didorong oleh data klaim awal tunjangan pengangguran di AS (initial jobless claims) sebesar 231.000 lebih tinggi dari perkiraan pasar sebesar 212.000 dan tertinggi sejak akhir Agustus 2023.

Namun tidak berangsur lama, harga Bitcoin kembali turun ke kisaran $60.200 sehari setelahnya. Hal ini menyusul laporan Universitas Michigan pada hari Jumat (10/5/2024) yang menunjukkan sentimen konsumen Amerika Serikat (AS) merosot ke level terendah dalam enam bulan pada bulan Mei karena kekhawatiran terhadap biaya rumah tangga.

Sementara dari perdagangan ETF Bitcoin spot pekan lalu ditutup dengan net inflow sebesar $116,8 juta dengan perdagangan dibuka positif dengan inflow sebesar $217 juta pada Senin (6/5/2024) dan Jumat (10/5/2024) ditutup dengan outflow sebesar $84,70 juta.    

Seiring pasar kripto bersiap menghadapi minggu penting, perhatian beralih kepada indikator ekonomi di tengah ketidakpastian pasar. Menurut Survei Federal Reserve Bank of New York, yang dirilis pada hari Senin (14/5/2024) menemukan bahwa orang Amerika memperkirakan inflasi sebesar 3,3% setahun dari sekarang dari 3% di bulan Maret. Sementara mereka memperkirakan inflasi tiga tahun dari sekarang sebesar 2,8%.

Minggu ini, pasar akan mendapatkan lebih banyak wawasan mengenai angka inflasi AS. Pada hari Selasa (14/5/2024), Amerika Serikat akan merilis data Indeks Harga Produsen (PPI) sementara sehari kemudian pada hari Rabu (15/5/2024), mereka akan merilis Indeks Harga Konsumen (CPI).

CPI AS untuk periode April diperkirakan menjadi 0,4% MoM, sama dengan periode sebelumnya dan 3,4% YoY, lebih rendah dari periode sebelumnya sebesar 3,5% YoY. Di sisi lain , PPI untuk April diprediksi naik menjadi 0,3% MoM, lebih tinggi dari periode sebelumnya sebesar 0,2% MoM. Adapun secara tahunan PPI diperkirakan naik menjadi 2,2% YoY, lebih tinggi dari periode sebelumnya 2,1% YoY. 

“Serangkaian data ekonomi, terutama data CPI dan PPI AS, bersama dengan komentar pejabat Fed, berpotensi akan menjadi katalis penggerak utama untuk pasar kripto pekan ini. Jika data yang rilis sesuai atau lebih rendah dari perkiraan akan memicu optimisme yang potensi mendorong Bitcoin naik diatas $65.000, sementara jika data muncul di atas ekspektasi pasar berpotensi kembali akan membawa Bitcoin turun di bawah $60.000 ke kisaran $56.000 -$57.000,” ujar Panji.

“Trader juga sangat responsif dan sensitif terhadap pidaato Jerome Powell, khususnya ketika pernyataan terkait keputusan kebijakan yang ingin diambil oleh The Fed. Secara keseluruhan, investor tidak memperkirakan penurunan suku bunga pada pertemuan Fed berikutnya di bulan Juni. Fokus sekarang tertuju pada bulan September untuk penurunan suku bunga pertama pada tahun 2024.” ujar Panji. 

Menurut alat FedWatch CME memperkirakan kemungkinan penurunan suku bunga sebesar 24,6% pada pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) bulan Juli dan peluang 48,6% pada pertemuan bulan September. Pedagang yang berminat mengantisipasi kemungkinan 96,5% suku bunga tidak berubah pada pertemuan bulan Juni.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Launching Mandiri Lippo Malls Card

Sabtu, 27 Juli 2024 - 08:18 WIB

Penuhi Kebutuhan Lifestyle, Bank Mandiri Luncurkan Mandiri Lippo Malls Card dan Solusi Valuta Asing

Bank Mandiri bersama Lippo Malls, anak perusahaan Lippo Group memperkuat kolaborasi dengan meluncurkan kartu kredit co-branding Mandiri Lippo Malls Card. Lewat inovasi ini, diharapkan dapat…

PRESS RELEASE KONFERENSI PERS PAMERAN INDOBEAUTY EXPO 2024

Sabtu, 27 Juli 2024 - 07:12 WIB

Siap-Siap, Bakal Banyak Kejutan di Pameran INDOBEAUTY EXPO 2024

Jakarta-Industri kosmetik Indonesia kian menjanjikan dan diproyeksi akan terus berkembang pesat sejalan dengan masifnya perkembangan e-commerce di Indonesia. Merujuk data yang dilansir Badan…

Siloam Hospitals Mampang Memperkenalkan Perawatan Komperhensif Tulang Belakang

Sabtu, 27 Juli 2024 - 06:43 WIB

Siloam Hospitals Mampang Memperkenalkan Perawatan Komperhensif Tulang Belakang

Jakarta – Perkembangan yang menggembirakan bagi pasien yang menderita penyakit terkait tulang belakang, Siloam Hospitals Mampang dengan bangga mengumumkan pengenalan teknik bedah tulang belakang…

Berbagai Pertunjukan Artis Menambah Kemeriahan Akhir Pekan Pameran GIIAS 2024

Sabtu, 27 Juli 2024 - 06:35 WIB

Berbagai Pertunjukan Artis Menambah Kemeriahan Akhir Pekan Pameran GIIAS 2024

Tangerang– Para peserta GAIKINDO Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2024 tidak hanya menawarkan beragam inovasi dan teknologi terbaru dalam dunia otomotif, tetapi juga menyuguhkan hiburan…

Perluasan Produk Perbankan Syariah Bank DKI di Dunia Pendidikan, Bank DKI Tandatangani Nota Kesepahaman Bersama Yayasan Pendidikan Fatahillah Jakarta

Sabtu, 27 Juli 2024 - 06:18 WIB

Perluasan Produk Perbankan Syariah Bank DKI di Dunia Pendidikan, Bank DKI Tandatangani Nota Kesepahaman Bersama Yayasan Pendidikan Fatahillah Jakarta

Jakarta – Dalam rangka memperluas penggunaan produk perbankan syariah Bank DKI, khususnya di dunia pendidikan, Bank DKI bersama Yayasan Pendidikan Fatahillah Jakarta sepakat menjalin kerja…