Pengusaha Jepang Diminta Bangun Smelter di Indonesia
Oleh : Herry Barus | Sabtu, 24 Desember 2016 - 07:55 WIB

Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan. (Foto: Istimewa)
INDUSTRY.co.id - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan meminta agar Jepang bisa membangun fasilitas pengolahan dan pemurnian mineral atau smelter di Indonesia.
"Kita minta Jepang membangun smelter di daerah Sulawesi. Mereka akan mengirim tim untuk melihat Morowali, Sulawesi Tengah, sebagai model mereka," katanya dalam jumpa pers di Jakarta, Jumat (23/12).
Menurut Luhut, di kawasan Morowali terdapat smelter berkapasitas raksasa yang dibangun China, di mana smelter itu mengolah bijih nikel hingga dapat menghasilkan produk bernilai tambah tinggi seperti "stainless steel".
Oleh karena itu, mantan Menko Polhukam itu menantang Jepang agar tidak kalah dengan China yang bisa membangun smelter.
"Kemarin mereka meminta (tetap ada ekspor nikel dan bauksit) tapi saya jelaskan, 'Kalau orang lain bisa buat kenapa kalian tidak bisa?'. Saya sarankan silakan buat smelter apa saja yang mereka mau," ungkapnya.
Dalam kunjungan kerjanya ke Jepang pada 20-21 Desember lalu, Luhut mengaku melakukan pertemuan dengan Perdana Menteri Shinzo Abe dan membahas mengenai rencana pemerintah Indonesia melarang ekspor bijih mineral.
Menurut dia, larangan ekspor bijih mineral diberlakukan demi kesejahteraan rakyat Indonesia melalui peningkatan kapasitas industri pengolahan nasional.
"Saya jelaskan pada PM Abe bahwa itu dilakukan untuk kesejahteraan rakyat Indonesia," katanya.
Sesuai Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pelaksana Kegiatan Pertambangan Mineral dan Batubara disebutkan mengenai kewajiban hilirisasi sektor tambang di mana ekspor mineral mentah dilarang mulai Januari 2017.
Luhut sebelumnya memastikan tidak akan memberikan kelonggaran (relaksasi) untuk ekspor bijih nikel dan bauksit mulai 2017.
Hal ini dilakukan pemerintah agar cadangan nikel dan bauksit Indonesia yang besar bisa dimanfaatkan sepenuhnya di dalam negeri melalui kegiatan hilirisasi.
Dengan diolah di dalam negeri, Indonesia akan mendapatkan nilai tambah (value added) dibanding langsung mengekspor dalam bentuk mineral mentah. Di samping itu, Indonesia juga tidak perlu bergantung pada negara lain untuk mengimpor produk "stainless steel".(Hrb)
Baca Juga
Siap-siap! Jokowi Bakal Segera Setop Ekspor Bauksit dan Timah
Penjualan Bersih Mencapai Rp 906,25 Miliar di 2021, Ifishdeco Berencana…
Cetak Rekor Laba, Produsen Nikel Ifishdeco Berencana Akuisisi Tambang…
Perkiraan Potensi Sumber Daya Mineral Onto PT Sumbawa Timur Mining…
MIND ID Catat Pertumbuhan Kinerja Positif di Tahun 2021
Industri Hari Ini

Kamis, 19 Mei 2022 - 19:00 WIB
Menperin Agus Resmikan xEV Center Milik Raksasa Otomotif Asal Jepang di Karawang
Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita meresmikan xEV Center, yang berlokasi di pabrik PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), Karawang 3, Kamis (19/5/2022).

Kamis, 19 Mei 2022 - 18:55 WIB
Perekonomian Daerah Nyata Bergerak Naik Dampak Mudik Lebaran
Jakarta-Masyarakat gegap-gempita melakukan mudik lebaran 2022, setelahdianya akses mudik tahun ini juga disinyalir mendorong perekonomian daerah.

Kamis, 19 Mei 2022 - 16:52 WIB
Changemakers Nusantara Day: Pertemuan Akbar Ribuan Pembawa Perubahan Tanah Air
Yayasan Anak Bangsa Bisa (YABB), organisasi nirlaba pembawa perubahan bagian dari Grup GoTo, menggelar Changemakers Nusantara Day untuk merayakan keberhasilan ribuan pembawa perubahan yang telah…

Kamis, 19 Mei 2022 - 16:43 WIB
PLN Batam Setop Rencana Ekspor Listrik ke Singapura
PT Pelayanan Listrik Nasional Batam (PLN Batam) menghentikan rencana ekspor listrik ke Singapura. Hal tersebut diutarakan Komisaris PT PLN Batam Rizal Calvary Marimbo di Jakarta, kemarin usai…

Kamis, 19 Mei 2022 - 16:39 WIB
Laba Meningkat, Tugu Insurance Tebar Dividen Sebesar Rp 126,6 Miliar
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (Tugu Insurance) yang dilaksanakan pada tanggal 17 Mei 2022 menyetujui pemberian dividen sebesar Rp 126.592.140.666…
Komentar Berita