Kemenperin Pacu Pengembangan IKM Alas Kaki Lewat Pendampingan Teknologi

Oleh : Hariyanto | Kamis, 02 Mei 2024 - 10:18 WIB

Pendampingan Teknologi Bagi IKM Alas Kaki
Pendampingan Teknologi Bagi IKM Alas Kaki

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Industri alas kaki nasional, khususnya skala kecil dan menengah, semakin tumbuh dan berkembang. Ini terlihat dari bermunculannya berbagai jenama (brand) lokal yang memiliki kualitas dan desain bagus sehingga mampu bersaing dengan produk impor.

“Pertumbuhan industri ini tentunya perlu terus didorong di berbagai wilayah di Indonesia. Apalagi, industri kecil dan menengah (IKM) sektor alas kaki punya potensi pasar dalam dan luar negeri yang sangat besar,” kata Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kementerian Perindustrian, Reni Yanita di Jakarta, Selasa (30/4/2024).

Dirjen IKMA menegaskan, pihaknya terus berkomitmen untuk berperan pada penguatan ekosistem industri alas kaki melalui pengembangan kreativitas dan kemitraan, salah satunya melalui melalui Balai Pemberdayaan Industri Persepatuan Indonesia (BPIPI) di bawah Direktorat Jenderal IKMA. 

“Oleh karena itu, perlu langkah sinergi di antara para pemangku kepentingan sehingga dampak positif yang akan dirasakan semakin tersebar dan meluas,” tuturnya.

Guna memacu pengembangan IKM alas kaki sekaligus mendukung kampanye Bangga Buatan Indonesia Tahun 2024 di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), BPIPI telah sukses menyelanggarakan pendampingan teknologi bagi IKM alas kaki yang dilaksanakan pada tanggal 22-26 April 2024 di Kabupaten Lombok Timur. 

Kegiatan pendampingan ini diikuti sebanyak 16 peserta yang merupakan para IKM dari berbagai wilayah di Provinsi NTB seperti Kota Bima, Kabupaten Lombok Timur, Kabupaten Lombok Tengah, dan Kabupaten Lombok Barat.

Reni mengungkapkan, pendampingan tahun ini merupakan tindak lanjut dari hasil penilaian kebutuhan IKM yang dilakukan oleh BPIPI pada tahun 2023. 

“Penilaian kebutuhan tersebut dilakukan kepada beberapa IKM binaan untuk mendapatkan informasi faktual di lapangan dengan tujuan materi yang diberikan saat pendampingan sesuai dengan kebutuhan para IKM, serta disesuaikan dengan perkembangan komoditas sektor industri alas kaki,” paparnya.

Reni juga menyampaikan bahwa program pendampingan yang dilakukan membutuhkan dukungan dan pembinaan dari Pemerintah Daerah Provinsi NTB sebagai pendamping daerah yang memahami kondisi, kebutuhan, serta potensi yang ada di daerahnya. 

Pengembangan yang dilakukan juga membutuhkan sinergi dan dukungan dari berbagai pihak seperti pemilik jenama, desainer, akademisi, marketplace hingga peran sektor industri pariwisata di NTB sebagai salah satu destinasi wisatawan lokal dan mancanegara. 

“Saya berharap kolaborasi antara pemerintah daerah dengan BPIPI akan memberikan dampak yang langsung dapat dirasakan oleh masyarakat industri setempat khususnya melalui komoditas industri alas kaki yang potensi pasarnya sangat besar, dan NTB dapat menghasilkan IKM alas kaki yang memiliki kualitas brand dan desain yang mampu bersaing,” jelasnya.

Berdasarkan data World Footwear, Indonesia merupakan konsumen produk alas kaki terbesar kelima di dunia dengan jumlah konsumsi mencapai 702 juta pasang produk alas kaki pada tahun 2022 atau berkontribusi 3,2 persen dari total konsumsi produk alas kaki dunia.

Indonesia juga merupakan eksportir terbesar ketiga di dunia dengan jumlah produk alas kaki yang dikapalkan pada tahun 2022 sebanyak 535 juta pasang alas kaki atau memiliki andil sebesar 3,5 persen dari total ekspor alas kaki dunia.

“Kami optimistis pelaku IKM alas kaki nasional dapat memanfaatkan potensi pasar yang besar tersebut dengan terus menempa diri dalam mengembangkan bisnis yang penuh inovasi dan berkelanjutan,” ujar Reni.

Pada kegiatan pendampingan di Lombok Timur, Kepala BPIPI Syukur Idayati memberikan materi kepada para peserta, terkait teknik desain pola, pemotongan, penjahitan, assembling dan finisihing. 

“Tentunya materi tersebut memiliki materi turunan yang lebih komprehensif dan mampu dipraktikkan oleh para pelaku IKM agar dapat melakukan pengembangan produk dengan baik dan sesuai dengan perkembangan tren pasar,” tuturnya.

Ke depannya, diharapkan BPIPI dapat berperan sebagai fasilitator kepada para komunitas kreatif lokal dengan berbagai program penguatan wirausaha industri bagi komoditas alas kaki. “Melalui kolaborasi-kolaborasi baru tersebut akan dapat mewujudkan ekosistem industri alas kaki yang mandiri dan lebih kuat,” pungkas Ida.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Foto ACT Abu Dhabi

Jumat, 17 Mei 2024 - 13:20 WIB

ACT Abu Dhabi Telah Beroperasi, Kapasitas 100.000 CBM

Dengan bangga, Arabian Chemical Terminals LLC in Abu Dhabi (ACTAD) mengumumkan telah memulai pengoperasian di terminal penyimpanan tangki bahan kimia yang baru dibangun di Pelabuhan Khalifa,…

Foto Aion Electric

Jumat, 17 Mei 2024 - 13:11 WIB

Inovasi Hijau Aion Siap Dukung Industri Kendaraan Listrik di Indonesia

Permintaan terhadap kendaraan listrik di Indonesia terus meningkat secara signifikan dalam beberapa tahun terakhir, seiring dengan pergeseran tren kendaraan hemat energi dan ramah lingkungan.…

Ricky Thio, COO PT Eurokars Motor Indonesia

Jumat, 17 Mei 2024 - 13:09 WIB

Penjualan Mazda Moncer Berkat Sentuhan Ricky Thio, Ini Sosoknya....

Ricky Thio merupakan sosok pejuang tangguh di sektor otomotif tanah air. Dedikasinya yang cukup panjang di sektor ini membuat namanya cukup disegani.

Tetap Sejuk dan Segar: Kulkas Side by Side untuk Hidup Modern Solusi di Musim Panas

Jumat, 17 Mei 2024 - 12:44 WIB

Tetap Sejuk dan Segar: Kulkas Side by Side untuk Hidup Modern Solusi di Musim Panas

Terkait dengan kondisi musim tropis di Indonesia yang kini mulai memasuki musim panas, pengunaan kulkas side by side menjadi semakin relevan dan penting dalam menjaga kesegaran makanan dan minuman…

Karnaval SCTV Menggelar Panggung Hiburan Langsung di Majalengka

Jumat, 17 Mei 2024 - 12:34 WIB

Karnaval SCTV Menggelar Panggung Hiburan Langsung di Majalengka

SCTV kembali menghadirkan Karnaval SCTV, acara yang penuh kemeriahan, melalui serangkaian konser musik dan aktivitas menarik di Kota Majalengka. Karnaval ini akan berlangsung selama dua hari…