Menagih Janji Pemerintah Implementasikan UU Produk Halal

Oleh : Ahmad Fadli | Jumat, 12 Oktober 2018 - 16:31 WIB

Ilustrasi Sertifikasi Halal (Ist)
Ilustrasi Sertifikasi Halal (Ist)

INDUSTRY.co.id, Cikande- Kendati sudah berdiri kawasan industri halal, seperti baru-baru ini yang dilakukan PT Modern Industrial Estat dengan membangun cluster halal yang berlokasi dikawasan industri Modern Cikande, industri halal masih terkendala belum diterbitkannya Peraturan Pemerintah mengenai Jaminan Produk Halal. Tanpa hal payung hukum tersebut dunia usaha mulai dari halal food, lifestyle halal, travel halal dan paket wisata halal dianggap belum ada legitimasinya.

Sebab itu, Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) berharap agar pemerintah segera menerbitkan aturan teknis terkait jaminan produk halal seperti yang diamanatkan pada Undang Undang No 33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal. Karena dalam setahun kedepan semua pihak khususnya pelaku usaha harus sudah benar-benar siap mengimplentasikannya agar daya saing produk halal nasional bisa diakui dunia internasional.

"PPnya masih di Setneg (Sekretariat Negara), mudah -mudahan sebelum Desember ini bisa disahkan Presiden sehingga kedepan kita bisa beroperasi di tahun 2019 untuk menjalankan mandatory tentang kewajiban sertifikasi halal untuk produk yang masuk, produk beredar dan diperdagangkan di Indonesia. Jadi wajib memiliki sertifikat halal," kata Kepala Pusat Kerjasama dan Standarisasi Halal (BPJPH) Nifasri dalam sambutannya pada acara groundbreaking pembangunan zona industri halal oleh PT Modern Industrial Estat sekaligus anak usaha PT Modern Reality Tbk (MDLN)

Nifasri mengaku prihatin dengan perkembangan produk halal di Indonesia yang masih kalah saing dengan negara-negara tetangga. Bahkan dengan negara yang jumlah penduduk beragama Islam saja untuk sektor tertentu Indonesia masih kalah. Padahal Indonesia menjadi negara terbesar dengan populasi penduduk beragama islam. Seharusnya Indonesia bisa menjadi negara pertama yang menjadi inisiator pengembangan produk halal. Namun faktanya justru Indonesia hanya menjadi pasar saja.

Menurut Nifasri, halal food Indonesia belum masuk pada top ten dari seluruh dunia. Hal ini menandakan bahwa daya saing produk makanan atau minuman nasional belum memperoleh pengakuan dunia internasional lantaran belum adanya payung hukum yang menjaminnya. Bahkan, industri perbankan syariah nasional baru memasuki peringkat kesepuluh dari seluruh dunia belum lama ini. Sementara hanya halal travel saja yang cukup membanggakan lantaran sudah masuk peringkat keempat di dunia.

"Dari survey global Islamic economy, negara yang paling banyak mengkonsumsi produk halal adalah Turki, Pakistan dan Indonesia, tapi yang paling banyak bikin produk halal itu adalah Malaysia, Uni Emirate Arab dan kalau halal fashion itu Italia," kata Dia.

Dia berharap dengan adanya PP terkait jaminan produk halal nantinya dapat mendorong pelaku usaha ataupun wisatawan asing khususnya dari negara-negara muslim bisa lebih terjamin menggunakan produk dalam negeri. Dengan begitu secara tidak langsung dapat menarik minat mereka untuk datang ke Indonesia baik untuk keperluan wisata ataupun bisnis dan investasi.

Selama ini negara-negara muslim lebih memilih ke Singapura ataupun ke Bangkok untuk berwisata lantaran di sana sudah ada jaminan produk halal yang dilindungi oleh Undang-Undang setempat.

"Saya yakin apabila UU ini bisa diterapkan dan beroperasi, Indonesia bisa diperhtikan orang. Sebenarnya udah ada 43 negara yang mau melakukan kerjasama dengan BPJPH (terkait investasi dan kerjasama di produk halal) tapi kita masih nunggu PPnya," ucap dia.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

PT Pertamina Marine Engineering (PME)

Selasa, 07 Mei 2024 - 15:44 WIB

Pertamina Marine Engineering Garap 4 Proyek Bawah Laut Strategis

PT Pertamina Marine Engineering (PME), anak perusahaan PT Pertamina Trans Kontinental (PTK) tuntaskan 4 project underwater work services (UWS) atau layanan pekerjaan bawah air selama periode…

PT Bukit Asam tbk (ist)

Selasa, 07 Mei 2024 - 15:33 WIB

Triwulan I 2024, Penjualan PTBA Meningkat Sebesar 10 Persen

PT Bukit Asam Tbk (PTBA) terus berupaya mengoptimalkan potensi pasar di dalam negeri serta peluang ekspor ke sejumlah negara yang memiliki prospek pertumbuhan yang tinggi, baik pasar eksisting…

Kode Promo dalam Pemasaran: Memahami Manfaatnya dan Mengoptimalkan Penggunaannya ala Ninja Xpress

Selasa, 07 Mei 2024 - 12:39 WIB

Kode Promo dalam Pemasaran: Memahami Manfaatnya dan Mengoptimalkan Penggunaannya ala Ninja Xpress

Kode promo telah menjadi salah satu strategi pemasaran yang paling populer dan efektif dalam industri ritel modern. Dengan kode promo, konsumen dapat menikmati diskon, penawaran khusus, atau…

Ilustrasi Tambang Batu Bara PT Bukit Asam Tbk

Selasa, 07 Mei 2024 - 12:34 WIB

Triwulan I 2024, PTBA Catat Pendapatan Sebesar Rp 9,4 Triliun

PT Bukit Asam Tbk (PTBA), berhasil menjaga kinerja baik pada triwulan I 2024. Dalam 3 bulan pertama tahun 2024, Perseroan berhasil mencatatkan pendapatan sebesar Rp 9,4 triliun dan EBITDA sebesar…

Buttonscarves hadir di Istanbul Modest Fashion Week (IMFW)

Selasa, 07 Mei 2024 - 12:27 WIB

Buttonscarves Hadir di Runway Istanbul Modest Fashion Week 2024

Tampil sebagai penutup Istanbul Modest Fashion Week 2024, Buttonscarves mencuri perhatian dengan menggandeng ikon global dan supermodel hijab pertama dunia yaitu, Halima Aden yang berhasil mendobrak…