Awal Pekan Laju Obligasi Melemah

Oleh : Wiyanto | Senin, 23 April 2018 - 09:40 WIB

Bursa Efek Indonesia (Foto Rizki Meirino)
Bursa Efek Indonesia (Foto Rizki Meirino)

INDUSTRY.co.id - Jakarta-Masih adanya sejumlah sentimen yang dapat menghalangi potensi kenaikan laju pasar obligasi dapat membuat pergerakannya cenderung kembali melemah. Ditambah dengan aksi pelaku pasar yang cenderung melepas posisi obligasi membuat lajunya masih di zona hijau.

"Meski demikian, diharapkan aksi jual dapat tertahan agar sejumlah seri obligasi dapat kembali menemukan momentum kenaikannya. Cermati dan waspadai masih adanya berbagai sentimen yang dapat membuat laju pasar obligasi dapat kembali melemah," ujar  Analis Binaartha Institutional Research Reza Priyambada di Jakarta, Senin (23/4/2018).

Naiknya imbal hasil obligasi AS,  kata dia, pergerakan obligasi dalam negeri pun turut terimbas sehingga cenderung melemah dengan tekanan pada sejumlah seri seiring kembali maraknya aksi jual. Adapun untuk pergerakan masing-masing tenor ialah untuk tenor pendek (1-4 tahun) imbal hasilnya rata-rata naik 4,42 bps; tenor menengah (5-7 tahun) naik 4,80 bps; dan panjang (8-30 tahun) naik 2,26 bps.

"Laju pasar obligasi cenderung kembali variatif melemah. Pada FR0063 yang memiliki waktu jatuh tempo ±10 tahun dengan harga 97,76% memiliki imbal hasil 6,15% atau naik 0,10 bps dari sebelumnya di harga 98,25% memiliki imbal hasil 6,03%. Untuk FR0075 yang memiliki waktu jatuh tempo ±20 tahun dengan harga 101,25% memiliki imbal hasil 7,38 bps atau naik 0,05 bps dari sehari sebelumnya di harga 101,75% memiliki imbal hasil 7,33 bps," katanya.

Pada Jumat (20/4), rata-rata harga obligasi Pemerintah yang tercermin pada INDOBeX Government Clean Price turun -0,36 bps di level 117,37 dari sebelumnya di level 117,80. Sementara itu, rata-rata harga obligasi korporasi yang tercermin pada INDOBeX Corporate Clean Price turun -0,14 bps di level 109,12 dari sebelumnya di level 109,28. Sementara itu, pergerakan imbal hasil SUN 10Yr berada di level 6,82% dari sebelumnya di level 6,73% dan US Govn’t bond 10Yr di level 2,96% dari sebelumnya di level 2,91% sehingga spread di level kisaran 385,7 bps lebih tinggi dari sebelumnya 382 bps.

Sementara pada laju imbal hasil obligasi korporasi, pergerakannya kembali bergerak naik. Pada obligasi korporasi dengan rating AAA dimana imbal hasil untuk tenor 9-10 bergerak naik di kisaran level 8,30%-8,40%. Lalu, obligasi korporasi dengan rating AA untuk tenor 9-10 tahun, imbal hasilnya di kisaran level 9,02%-9,04%. Untuk imbal hasil pada rating A dengan tenor 9-10 tahun di kisaran 10,05%-10,07%, dan pada rating BBB di kisaran 12,97%-13,01%.

 

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Melalui Sertifikasi B Corp, Xurya menegaskan fokus perusahaan pada perkembangan yang berkelanjutan, baik dalam aspek lingkungan maupun sosial.

Senin, 29 April 2024 - 21:56 WIB

Perusahaan Energi Terbarukan Indonesia, Xurya, Raih Sertifikasi B Corp

Menegaskan fokus perusahaan pada perkembangan yang berkelanjutan, Xurya menjadi salah satu pionir perusahaan energi terbarukan di Indonesia yang Tersertifikasi B Corp.

 PAPDI Umumkan Pembaruan Rekomendasi Jadwal Vaksinasi Dewasa 2024

Senin, 29 April 2024 - 21:00 WIB

PAPDI Perbarui Rekomendasi Vaksin Dewasa Dengan Menambahkan PCV15

Selain diberikan kepada bayi dan anak-anak, vaksin PCV15 juga telah disetujui oleh BPOM untuk diberikan kepada dewasa guna memberikan perlindungan terhadap 15 serotipe bakteri pneumokokus.

Dialog Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) yang mengangkat tema 'Lindungi Hak Pekerja dalam Bisnis'. (FMB9)

Senin, 29 April 2024 - 20:40 WIB

Perpres 60/2023, Pemerintah Dorong Bisnis Ramah HAM & Kesejahteraan Pekerja

Jakarta, FMB9 - Pemerintah telah mengesahkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 60 Tahun 2023 tentang Strategi Nasional Bisnis dan Hak Asasi Manusia sebagai respons terhadap kebutuhan akan perlindungan…

Direksi BNI usai paparan kinerja

Senin, 29 April 2024 - 18:33 WIB

BNI Raih Laba Bersih Rp5,33 Triliun Kuartal I 2024

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI konsisten mencatatkan pertumbuhan kinerja keuangan yang positif dan berkelanjutan pada periode awal tahun 2024.

Program BISA

Senin, 29 April 2024 - 18:05 WIB

Cegah Stunting di Jawa Barat dan NTT, Program BISA Tingkatkan Perilaku CTPS Sebesar 81,5%

Save the Children bersama dengan mitra konsorsium Unilever Lifebuoy, berhasil meningkatkan Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) di Jawa Barat dan Nusa Tenggara Timur (NTT) melalui program…