DPR Desak Pemerintah Maksimalkan Lindungi TKI

Oleh : Herry Barus | Jumat, 23 Maret 2018 - 06:27 WIB

Tenaga Kerja Indonesia (foto Okezone.com)
Tenaga Kerja Indonesia (foto Okezone.com)

INDUSTRY.co.id - Jakarta- Ketua DPR Bambang Soesatyo mengingatkan Pemerintah Indonesia dapat bersikap maksimal melindungi ratusan tenaga kerja Indonesia (TKI) dari ancaman hukuman mati di beberapa negara.

"Data Migrant Care mencatat ada 202 TKI yang terancam hukuman mati di beberapa negara tujuan kerja TKI," kata Bambang Soesatyo, di Jakarta, Kamis (22/3/2018)

Menurut Bambang, upaya menyelamatkan TKI yang terancam hukuman mati membutuhkan keterlibatan banyak pihak dari lembaga Pemerintah dan swasta, terutama dalam pendampingan hukum.

Lembaga Pemerintah dan swasta antara lain, Kementerian Tenaga Kerja (Kemenaker), Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI), Migrant Care Indonesia, serta Pelaksana Penempatan TKI Swasta (PPTKIS).

"Dibutuhkan koordinasi sinergis dari lembaga-lembaga tersebut untuk memberikan pendampingan dan perlindungan hukum secara maksimal bagi TKI yang menghadapi kasus hukum di negara tujuan kerjanya," katanya.

Politisi Partai Golkar itu juga mendorong Kemenaker untuk meningkatkan pengawasan terhadap prosedur keberangkatan TKI, karena sebagian dari TKI yang bermasalah adalah berstatus ilegal.

Mantan Ketua Komisi III DPR itu juga meminta Kemenaker dapat. mempertimbangkan pembuatan nota kesepakatan atau memorandum of agreement (MoA) dengan negara-negara tujuan penempatan TKI.

Dengan demikian, katanya, Pemerintah Indonesia dapat memperkuat pengawalan keamanan bagi TKI di luar negeri.

"Kami minta Pemerintah terus melakukan negosiasi bilateral ke negara-negara tujuan TKI, guna menciptakan sistem tata kelola dan perlindungan TKI yang lebih baik," katanya.

Bambang menambahkan, Kemenaker harus meningkatkan pengawasan terhadap perusahaan PPTKIS, agar hanya TKI yang memenuhi standar dan kualifikasi saja yang diberangkatkan ke negara tujuan.

Bamsoet juga mengharapkan Pemerintah dapat bekerja sama dengan Migrant Care Indonesia, sekaligus menerima masukan-masukan yang ada, guna memberikan perlindungan maksimal bagi para TKI.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Program BISA

Senin, 29 April 2024 - 18:05 WIB

Cegah Stunting di Jawa Barat dan NTT, Program BISA Tingkatkan Perilaku CTPS Sebesar 81,5%

Save the Children bersama dengan mitra konsorsium Unilever Lifebuoy, berhasil meningkatkan Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) di Jawa Barat dan Nusa Tenggara Timur (NTT) melalui program…

Industri logam dan baja

Senin, 29 April 2024 - 17:35 WIB

Mantaps! Industri Manufaktur RI 'Kokoh' Ditengah Ketidakstabilan Kondisi Ekonomi Global

Indeks Kepercayaan Industri (IKI) bulan April 2024 masih ekspansi 52,3, turun sebesar 0,75 poin dibandingkan Maret 2024 sebesar 53,05, meskipun ekspansinya melambat, hal ini merupakan sinyal…

Bank Jatim (Foto Moneter)

Senin, 29 April 2024 - 17:16 WIB

Wow! Awali Tahun 2024, Bank Jatim Cetak Kinerja Ciamik

Jakarta-PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (bankjatim) sukses mencatatkan kinerja yang positif sepanjang Triwulan Pertama 2024.

CEO YAMADA Consulting & Spire yang juga Executive Officer dan Head of Global Business Development YAMADA Consulting Group Ryosuke Funayama (kedua dari kanan) dan COO YAMADA Consulting & Spire Jeffrey Bahar (pertama dari kanan) didampingi beberapa staf berpose bersama di kantor pusat YAMADA Consulting Group, Tokyo, Jepang, belum lama ini.

Senin, 29 April 2024 - 17:09 WIB

Keren! Spire Research and Consulting Rebranding Jadi YAMADA Consulting & Spire

Jakarta-Spire Research and Consulting, perusahaan riset dan konsultasi bisnis terkemuka Asia Pasifik yang berpusat di Singapura, menyatakan saat ini telah terintegrasi penuh dengan YAMADA Consulting…

Kinerja Kuartal I/2024, Penyaluran Kredit dan Pembiayaan BTN Tembus Rp344,2 Triliun

Senin, 29 April 2024 - 16:54 WIB

Top! Kinerja Kuartal I/2024 Penyaluran Kredit dan Pembiayaan BTN Tembus Rp344,2 Triliun

Jakarta – Strategi PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) untuk fokus mengembangkan segmen high yield dan komersial mulai membuahkan hasil.