Kebutuhan Tenaga Kerja Industri TPT Diperkirakan Bertambah 175 Ribu Orang

Oleh : Ridwan | Selasa, 13 Maret 2018 - 08:05 WIB

Industri Tekstil
Industri Tekstil

INDUSTRY.co.id -Solo, Pemerintah telah menargetkan pertumbuhan industri tekstil dan produk tekstil (TPT) sebesar 5 persen pada tahun 2018. Kebutuhan akan tenaga kerja industri TPT dalam negeri diproyeksikan akan semakin meningkat.

Namun, saat ini tenaga kerja yang dapat diserap untuk industri TPT baru sebesar 3,5 juta orang. Dengan target pertumbuhan 5 persen, maka kebutuhan tenaga kerja untuk sektor industri TPT diperkirakan akan bertambah sebesar 175 ribu orang.

"Saat ini baru 3,5 juta orang, pertumbuhannya kurang lebih 5 persen untuk tenaga kerja," ujar Dirjen Industri Kimia, Tekstil dan Aneka (IKTA) Kemenperin Achmad Sigit Dwiwahjono di Solo, Jawa Tengah (12/3/2018).

Menurut Sigit, minimnya serapan tenaga kerja itu karena kompetensi sumber daya manusia di Indonesia masih belum sesuai dengan permintaan industri TPT. Sebab, industri TPT memerlukan SDM berkeahlian khusus karena kerap kali berorientasi ekspor.

"Orientasi ekspor ini yang membutuhkan skill (keahlian) tertentu karena ini permintaan pembeli," kata Sigit.

Kurikulum SMK di Indonesia, lanjut Sigit, dinilai masih belum mampu menghasilkan lulusan yang memenuhi kriteria tersebut. Selain itu, peralatan untuk pelatihan di SMK juga dinilai sudah ketinggalan dua generasi. "Praktik industri juga masih kurang," ungkapnya.

Sigit mengatakan, kekurangan tenaga kerja di industri TPT ini perlu disikapi dengan persiapan SDM yang baik. Alasannya, tenaga kerja akan mempengaruhi kinerja industri TPT yang saat ini memiliki peluang tumbuh cukup baik.

Pada 2017, industri TPT tumbuh sebesar 3,45 persen. Angka ini meningkat drastis dibandingkan pada 2015 yang pertumbuhannya negatif 1 persen. "Ini harus kami pertahankan dengan penyiapan-penyiapan SDM," ucap Sigit.

Ditambah lagi, 15 tahun mendatang Kemenperin memperkirakan Indonesia akan memperoleh bonus demografi sebesar 30 persen. Menurut Sigit, bonus demografi ini dapat menjadi kesempatan bagi Indonesia untuk meningkatkan kinerja sektor industri nasional.

Sigit memperkirakan hal ini mencontoh beberapa negara lain yang tingkat pertumbuhan ekonominya melonjak setelah mendapatkan bonus demografi. Menurut Sigit, Jepang ketika mengalami bonus demografi pertumbuhan ekonominya meningkat hingga 5 persen dibandingkan saat ini sebesar 0,9 persen.

Ekonomi Tiongkok pada 1970 mampu tumbuh mencapai 9,2 persen, padahal saat ini pertumbuhannya sebesar 6,7 persen. Adapun, Singapura ketika menerima bonus demografi pertumbuhan ekonominya melonjak hingga 5,8 persen, padahal saat ini hanya sebesar 3,2 persen.

"Ini yang kami harapkan. Tentunya ini tidak gampang," kata Sigit.

Sigit mengatakan, salah satu upaya pemerintah untuk menyiapkan tenaga kerja ini dengan mengembangkan fasilitas pendidikan industri, seperti Akademi Komunitas Industri TPT Surakarta. Saat ini, lanjut dia, sudah ada beberapa fasilitas pendidikan untuk menyiapkan tenaga kerja industri, seperti di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.

"Kami persiapkan supaya ini bisa langsung dipakai di sektor industri khususnya tekstil," tutur Sigit.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Seorang pedagang sayur mayur nasabah Jak One Merchant Bank DKI tengah menjajakan dagangannya yang transaksinya di Pasar Jati Rawasari, Jakarta Pusat (30/04). Sampai dengan Q1 2024, kredit dan pembiayaan UMKM Bank DKI naik 39,18% dari Rp3,8 triliun per Maret 2023 menjadi Rp5,2 triliun Per Maret 2024.

Senin, 29 April 2024 - 23:53 WIB

Q1 2024, Kredit UMKM Bank DKI Tumbuh 39,18%

Jakarta - Bank DKI terus fokus tingkatkan portofolio UMKM sesuai dengan visi dan misi bank. Sampai dengan Q1 2024, kredit dan pembiayaan UMKM naik 39,18% dari Rp3,8 triliun per Maret 2023 menjadi…

Melalui Sertifikasi B Corp, Xurya menegaskan fokus perusahaan pada perkembangan yang berkelanjutan, baik dalam aspek lingkungan maupun sosial.

Senin, 29 April 2024 - 21:56 WIB

Perusahaan Energi Terbarukan Indonesia, Xurya, Raih Sertifikasi B Corp

Menegaskan fokus perusahaan pada perkembangan yang berkelanjutan, Xurya menjadi salah satu pionir perusahaan energi terbarukan di Indonesia yang Tersertifikasi B Corp.

 PAPDI Umumkan Pembaruan Rekomendasi Jadwal Vaksinasi Dewasa 2024

Senin, 29 April 2024 - 21:00 WIB

PAPDI Perbarui Rekomendasi Vaksin Dewasa Dengan Menambahkan PCV15

Selain diberikan kepada bayi dan anak-anak, vaksin PCV15 juga telah disetujui oleh BPOM untuk diberikan kepada dewasa guna memberikan perlindungan terhadap 15 serotipe bakteri pneumokokus.

Dialog Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) yang mengangkat tema 'Lindungi Hak Pekerja dalam Bisnis'. (FMB9)

Senin, 29 April 2024 - 20:40 WIB

Perpres 60/2023, Pemerintah Dorong Bisnis Ramah HAM & Kesejahteraan Pekerja

Jakarta, FMB9 - Pemerintah telah mengesahkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 60 Tahun 2023 tentang Strategi Nasional Bisnis dan Hak Asasi Manusia sebagai respons terhadap kebutuhan akan perlindungan…

Direksi BNI usai paparan kinerja

Senin, 29 April 2024 - 18:33 WIB

BNI Raih Laba Bersih Rp5,33 Triliun Kuartal I 2024

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI konsisten mencatatkan pertumbuhan kinerja keuangan yang positif dan berkelanjutan pada periode awal tahun 2024.