Penyebab Utama Kurangnya Produksi Bawang Putih Adalah Terbatasnya Lahan

Oleh : Hariyanto | Rabu, 14 Februari 2018 - 16:00 WIB

Pupuk Indonesia Kembangkan budidaya bawang putih
Pupuk Indonesia Kembangkan budidaya bawang putih

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Ketua Pusat Kajian Pertanian Pangan dan Advokasi (Pataka) Yeka Hendra Fatika mengatakan salah satu penyebab utama produksi bawang putih belum bisa menutupi kebutuhan karena persoalan lahan yang tidak tumbuh signifikan.

"Kita perlu penambahan sekitar 50 ribu hektare. Pertanyaannya lahan yang dipakai lahan apa dan dimana," kata Yeka dalam pernyataannya di Jakarta, Selasa (13/2/2018)

Yeka menilai lahan untuk produksi bawang putih sudah sangat terbatas, sehingga sulit untuk melakukan perluasan, apalagi komoditas ini bukan jenis tanaman yang bisa cukup masif ditanam pada wilayah tropis.

Saat ini, lahan di beberapa daerah sentra bawang putih seperti Lombok Timur, Temanggung dan Magelang tercatat mulai mendekati kapasitas maksimal dan mengalami keterbatasan produksi.

Kementerian Pertanian, tambah dia, telah berupaya untuk menambah luas lahan pertanian bawang putih melalui aturan wajib tanam buat importir, tapi jumlahnya juga tidak terlalu signifikan.

Dalam kesempatan terpisah, Guru Besar Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor (IPB) Dwi Andreas Santosa menambahkan keterbatasan lahan ini membuat impor bawang putih masih diperlukan.

Menurut dia, kesulitan dalam pemenuhan lahan untuk bawang putih adalah terbatasnya lahan yang cocok akibat harus bersaing dengan penanaman komoditas lain.

"Kalau ada penambahan (eksisting) lahan, artinya kalau kita sudah gunakan untuk satu komoditas, lahan untuk komoditas lainnya menjadi berkurang," kata Dwi Andreas.

Ia juga menambahkan bawang putih memerlukan lahan yang minimal berada diatas 700 meter-1.000 meter permukaan laut, padahal ketinggian tersebut merupakan daerah unggulan untuk penanaman hortikultura.

"Di ketinggian itu, budi daya hortikultura menguntungkan, sehingga orang jadi rebutan lahan," ujarnya.

Selain itu, penanaman bawang putih juga membutuhkan biaya tanam yang tidak murah, karena petani memerlukan modal setidaknya sebanyak Rp60 juta per hektare.

Dengan kondisi tersebut, Dwi Andreas menilai target pemenuhan lahan untuk bawang putih seluas 60 ribu hektare dan swasembada produksi pada 2019 menjadi kurang rasional.

Berdasarkan data Kementerian Pertanian, luasan lahan bawang putih pada 2016 hanya tercatat mencapai 2.407 hektare atau 0,4 persen dari keseluruhan lahan produk hortikultura seluas 608,34 ribu hektare.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Direksi BNI usai paparan kinerja

Senin, 29 April 2024 - 18:33 WIB

BNI Raih Laba Bersih Rp5,33 Triliun Kuartal I 2024

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI konsisten mencatatkan pertumbuhan kinerja keuangan yang positif dan berkelanjutan pada periode awal tahun 2024.

Program BISA

Senin, 29 April 2024 - 18:05 WIB

Cegah Stunting di Jawa Barat dan NTT, Program BISA Tingkatkan Perilaku CTPS Sebesar 81,5%

Save the Children bersama dengan mitra konsorsium Unilever Lifebuoy, berhasil meningkatkan Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) di Jawa Barat dan Nusa Tenggara Timur (NTT) melalui program…

Industri logam dan baja

Senin, 29 April 2024 - 17:35 WIB

Mantaps! Industri Manufaktur RI 'Kokoh' Ditengah Ketidakstabilan Kondisi Ekonomi Global

Indeks Kepercayaan Industri (IKI) bulan April 2024 masih ekspansi 52,3, turun sebesar 0,75 poin dibandingkan Maret 2024 sebesar 53,05, meskipun ekspansinya melambat, hal ini merupakan sinyal…

Bank Jatim (Foto Moneter)

Senin, 29 April 2024 - 17:16 WIB

Wow! Awali Tahun 2024, Bank Jatim Cetak Kinerja Ciamik

Jakarta-PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (bankjatim) sukses mencatatkan kinerja yang positif sepanjang Triwulan Pertama 2024.

CEO YAMADA Consulting & Spire yang juga Executive Officer dan Head of Global Business Development YAMADA Consulting Group Ryosuke Funayama (kedua dari kanan) dan COO YAMADA Consulting & Spire Jeffrey Bahar (pertama dari kanan) didampingi beberapa staf berpose bersama di kantor pusat YAMADA Consulting Group, Tokyo, Jepang, belum lama ini.

Senin, 29 April 2024 - 17:09 WIB

Keren! Spire Research and Consulting Rebranding Jadi YAMADA Consulting & Spire

Jakarta-Spire Research and Consulting, perusahaan riset dan konsultasi bisnis terkemuka Asia Pasifik yang berpusat di Singapura, menyatakan saat ini telah terintegrasi penuh dengan YAMADA Consulting…