Pengusaha Sukses NTT Ini Sebut Program Food Estate Efektif untuk Pemanfaatan Lahan yang Sudah Lama Tertidur

Oleh : Kormen Barus | Selasa, 23 April 2024 - 16:35 WIB

Fransiscus Go sedang memegang hasil kebun di Nara Kupu Village Sawangan, Depok-Jawa Barat. (Foto: Istimewa)*
Fransiscus Go sedang memegang hasil kebun di Nara Kupu Village Sawangan, Depok-Jawa Barat. (Foto: Istimewa)*

INDUSTRY.co.id, Jakarta - Tokoh masyarakat Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Fransiscus Go menilai bahwa program Food Estate atau pengembangan pangan secara terintegrasi yang tengah digencarkan oleh pemerintah Indonesia merupakan upaya nyata dalam mewujudkan ketahanan melalui pemanfaatan lahan yang sudah lama tertidur, alias tidak produktif.

Menurutnya, pengelolaan lahan atau alam melalui peningkatan produksi pangan dengan melibatkan warga setempat adalah bagian dari pembentukan peradaban baru masyarakat yang visioner dalam mencapai kesejahteraan, serta memiliki kecintaan terhadap alam dan lingkungan sekitar.

"Pemerintah berupaya membuat food estate agar lahan yang luas dan tidur tersebut bisa menghasilkan. Menghasilkan nilai ekomonis tidak berarti tidak ekologis, melainkan mentalitas dan praksis di lapangan. Bagaimana menggapai kesejahteraan tanpa merusak alam? Modal awal ialah membangun peradaban cinta lingkungan hidup," ujar Fransiscus Go dalam keterangannya, akhir pekan lalu.

Pria yang akrab disapa Frans itu menjelaskan, mengelola alam adalah panggilan manusia. Menurutnya, manusia tidak bisa hidup tanpa mengolah alam. Tetapi sistem dan cara pengolahan bagaimana menjadi penting. Pasalnya, kata Frans, jika manusia mengolah alam tidak sungguh-sungguh, berarti belum serius dan belum ekologis.

"Potret kemiskinan di daerah Indonesia, utamanya wilayah timur merupakan hasil tata kelola alam yang belum optimal. Masih banyak lahan kosong yang dibiarkan tidur, tidak ditanami dan tidak dikelola untuk kesejahteraan," kata bakal calon Gubernur NTT tersebut.

Pemerhati pendidikan dan ketenagakerjaan ini menjelaskan bahwa berbagai masalah iklim dan alam muncul lantara aksi manusia yang kurang ekologis. Menurut Frans, kesadaran akan kebersihan masih relatif jauh, dan perilaku mencemarkan masih bercokol dalam hidup bangsa ini.

"Orang membuang sampah sembarangan, menggunduli hutan, menciptakan udara, darat dan laut yang tercemar. Alam yang rusak menunjukkan mental manusia yang juga rusak. Ada hal yang harus diubah dan diperbaiki," sebutnya.

Alumni PPRA 49 Lemhannas RI ini menjelaskan, krisis pangan merupakan hasil dari dua krisis, yaitu krisis alam dan krisis manusia sendiri. Alam, kata Frans, selalu punya cara untuk menyeimbangkan dirinya (detoks), sementara manusia selalu mencari alasan sebagai pembenaran situasinya.

Frans menuturkan bahwa manusia mengalami krisis ketika sudah jauh dari alam dan tidak menghargai alam. Ia menyebutkan, ini perihal pola pikir dan pola hidup, dimana fenomena alam menunjukkan bagaimana alam bereaksi atas perlakuan manusia, atau boleh dibilang bahwa tanda-tanda alam adalah tanda-tanda tentang manusia juga.

"Alam bersahabat berarti manusia juga bersahabat, alam marah berarti manusianya serakah. Keterkaitan ini penting sebab tidak ada seorang pun ingin merusak dan melukai dirinya sendiri. Hanya manusia kerap “bunuh diri” dengan melukai alam semesta," tegasnya.

Pebisnis yang komitmen terhadap kelestarian lingkungan ini mengatakan, Konsep dasar yang harus diterapkan adalah bahwa alam itu diri manusia dalam skala yang lebih luas. Menurutnya, Menghargai dan menghormati alam berarti menghargai dan menghormati diri sendiri. Konsepsi ini adalah dasar berpijak untuk berperilaku ekologis.

"Seruannya jelas, “kasihilah alam seperti mengasihi diri sendiri”. Ini akan mendatangkan kebiasaan yang baik dalam kehidupan. Baru berikutnya langkah-langkah konkret bisa dilakukan, yaitu menjaga kebersihan dan keasrian lingkungan dari skala terkecil rumah tangga hingga ke skala yang lebih luas. Namun pertama dan utama, terpenting, ialah mindset/pola pikir ekologis di atas," pungkasnya.

     

Komentar Berita

Industri Hari Ini

AIA bersama Dompet Dhuafa berikan bantuan perlengkapan sekolah dan THR kepada 300 yatim dan duafa yang berasal dari perkampungan di kawasan Gading Serpong, Tangerang.

Selasa, 18 Maret 2025 - 21:11 WIB

AIA Syariah Bersama Dompet Dhuafa Kolaboraksi Kebaikan Berbagi Untuk Ribuan Anak Yatim

AIA Syariah bersama Dompet Dhuafa kembali berkolaborasi dalam kebaikan dengan berbagi keberkahan kepada 1.400 adik-adik yatim di kawasan Jabodetabek dan Lampung, Sumatra Selatan, sepanjang Ramadan…

Bank DKI raih penghargaan The Best Indonesia Corporate Secretary & Communication Award-X-2025, kategori Platinum Award – Very Excellent (5 Star) untuk Bank Pembangunan Daerah dengan aset di atas Rp80 triliun.

Selasa, 18 Maret 2025 - 20:21 WIB

Bank DKI Sabet Penghargaan Indonesia Corporate Secretary & Corporate Communication Award 2025

Bank DKI raih penghargaan The Best Indonesia Corporate Secretary & Communication Award-X-2025, kategori Platinum Award – Very Excellent (5 Star) untuk Bank Pembangunan Daerah dengan aset di…

Ilustrasi, pembayaran zakat online

Selasa, 18 Maret 2025 - 20:19 WIB

Gak Perlu Ribet! Melalui Aplikasi Dompet Dhuafa Bisa Zakat Fitrah Online Loh

Di era teknologi yang terus berkembang pesat, berbagai aspek kehidupan kini semakin mudah dan praktis, termasuk dalam hal ibadah. Salah satu contohnya adalah pembayaran zakat fitrah.

Peluncuran ROG Phone 9 Series dan ROG Phone 9 FE

Selasa, 18 Maret 2025 - 20:18 WIB

ASUS Republic of Gamers Secara Resmi Luncurkan ROG Phone 9 Series dan ROG Phone 9 FE di Indonesia

ASUS Republic of Gamers (ROG) secara resmi meluncurkan ROG Phone 9 Series, termasuk ROG Phone 9 Pro, ROG Phone 9 Pro Edition, dan ROG Phone 9 FE di Indonesia. Dengan desain premium dan teknologi…

QLola by BRI pun menawarkan berbagai manfaat bagi nasabah korporasi

Selasa, 18 Maret 2025 - 17:42 WIB

Permudah Nasabah Korporasi Kelola Keuangan Lebih Efisien, QLola by BRI Cetak Volume Transaksi Rp8.400 Triliun

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) terus berinovasi dalam layanan perbankan digital melalui QLola by BRI, yang semakin mendapat kepercayaan dari berbagai sektor industri. Hingga akhir…