Chandra Asri Petrochemical Perluas Pabrik Butadine

Oleh : Hariyanto | Kamis, 24 Agustus 2017 - 12:26 WIB

PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA)
PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA)

INDUSTRY co.id -Jakarta - PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) terus berekspansi mengembangkan bisnis dengan memperluas pabrik butadine serta memanfaatkan pertumbuhan kinerja keuangan yang cukup positif.

Perusahaan petrokimia terbesar di Indonesia ini akan menerbitkan saham baru melalui rights issue sebesar Rp5,03 triliun atau sekitar US$378 juta. Hak memesan efek terlebih dulu (HMETD) TPIA tercatat efektif sejak pekan lalu.

Hasil dari rights issue tersebut akan digunakan untuk perluasan pabrik butadine yang diestimasikan memakan biaya US$42 juta dan ditargetkan sudah beroperasi pada kuartal kedua 2018. Penawaran Chandra Asri diterima dengan baik di pasar, hingga terjadi kelebihan order book.

Sebagian besar order book tersebut berasal dari investor besar Thailand, investor jangka panjang lokal dan internasional, dana multi strategi serta perusahaan asuransi. Penempatan order book dialokasikan sangat ketat, dengan lima investor teratas memperoleh 90% dari total order book dan 10 investor teratas mendapatkan 95% dari total order book.

Dana hasil rights issue, selain membangun pabrik baru, untuk membiayai belanja modal guna meningkatkan skala usaha. Salah satunya, untuk menambah kapasitas produksi dan diversifikasi produk, penambahan kapasitas produksi dimaksud adalah naphtha cracker.

Ekspansi ini diperkirakan menelan biaya US$45 juta dan direncanakan beroperasi kuartal I 2020. Selain itu, perseroan menargetkan akan mengoperasikan pabrik polietilena baru pada kuartal IV 2019, investasi ini bakal memakan biaya sebesar US$356 juta.

Nantinya dengan menambah satu pabrik, kapasitas produksi pabrik polietilena yang saat ini 336.000 ton per tahun bisa bertambah 400.000 ton per tahun. Jadi, total kapasitas produksi polietilena mencapai 736.000 ton per tahun.

Selanjutnya proyek yang masih dalam perencanaan, TPIA akan melakukan perluasan pabrik polipropilena yang diestimasi membutuhkan dana sebesar US$15 juta. Perluasan pabrik polipropilena bisa menambah kapasitas produksi dari 480.000 ton per tahun, menjadi 590.000 ton atau naik 110.000 ton per tahun.

Kemudian, TPIA juga berencana melakukan diversifikasi produk dengan membangun pabrik methyl tertiary butyl ether (MTBE) dan butene-1. Ekspansi ini diestimasikan membutuhkan biaya US$100 juta dan diestimasikan mulai beroperasi pada kuartal II 2020.

Terakhir, TPIA juga berencana membangun kompleks petrokimia kedua yang diestimasikan membutuhkan dana sekitar US$455 juta.

Sedangkan analis Binaartha Sekuritas, Reza Priyambada mengatakan, saham TPIA memiliki prospek bagus dengan rencana ekspansi dan diversifikasi bisnisnya. Perseroan sedang giat melakukan investasi untuk pembangunan pabrik di Cilegon, Banten. "Lakukan aksi buy selama harga bertahan di atas Rp25.275," ujar Reza.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Program BISA

Senin, 29 April 2024 - 18:05 WIB

Cegah Stunting di Jawa Barat dan NTT, Program BISA Tingkatkan Perilaku CTPS Sebesar 81,5%

Save the Children bersama dengan mitra konsorsium Unilever Lifebuoy, berhasil meningkatkan Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) di Jawa Barat dan Nusa Tenggara Timur (NTT) melalui program…

Industri logam dan baja

Senin, 29 April 2024 - 17:35 WIB

Mantaps! Industri Manufaktur RI 'Kokoh' Ditengah Ketidakstabilan Kondisi Ekonomi Global

Indeks Kepercayaan Industri (IKI) bulan April 2024 masih ekspansi 52,3, turun sebesar 0,75 poin dibandingkan Maret 2024 sebesar 53,05, meskipun ekspansinya melambat, hal ini merupakan sinyal…

Bank Jatim (Foto Moneter)

Senin, 29 April 2024 - 17:16 WIB

Wow! Awali Tahun 2024, Bank Jatim Cetak Kinerja Ciamik

Jakarta-PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (bankjatim) sukses mencatatkan kinerja yang positif sepanjang Triwulan Pertama 2024.

CEO YAMADA Consulting & Spire yang juga Executive Officer dan Head of Global Business Development YAMADA Consulting Group Ryosuke Funayama (kedua dari kanan) dan COO YAMADA Consulting & Spire Jeffrey Bahar (pertama dari kanan) didampingi beberapa staf berpose bersama di kantor pusat YAMADA Consulting Group, Tokyo, Jepang, belum lama ini.

Senin, 29 April 2024 - 17:09 WIB

Keren! Spire Research and Consulting Rebranding Jadi YAMADA Consulting & Spire

Jakarta-Spire Research and Consulting, perusahaan riset dan konsultasi bisnis terkemuka Asia Pasifik yang berpusat di Singapura, menyatakan saat ini telah terintegrasi penuh dengan YAMADA Consulting…

Kinerja Kuartal I/2024, Penyaluran Kredit dan Pembiayaan BTN Tembus Rp344,2 Triliun

Senin, 29 April 2024 - 16:54 WIB

Top! Kinerja Kuartal I/2024 Penyaluran Kredit dan Pembiayaan BTN Tembus Rp344,2 Triliun

Jakarta – Strategi PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) untuk fokus mengembangkan segmen high yield dan komersial mulai membuahkan hasil.