Pengendalian Garam Bahan Baku Industri Mamin Terkendali Pasokan

Oleh : Hariyanto | Sabtu, 22 Juli 2017 - 10:36 WIB

Ilustrasi Petani Garam (Ist)
Ilustrasi Petani Garam (Ist)

INDUSTRY.co.id - Kediri- Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Kediri, Jawa Timur, menyatakan pengendalian garam sebagai bahan baku makanan dan industri di wilayah setempat tidak bisa dilakukan karena terkendala dengan pasokan.

"Pengendaliannya tidak bisa dilakukan, karena tidak ada pasokan garam. Namun sebetulnya, garam itu tidak urgen, yang urgen itu beras, gula. Dampaknya, jika tidak ada garam rasanya hambar," kata Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Kediri Yetti Sisworini di Kediri, Jumat (21/7/2017)

Ia mengaku, sudah berkunjung ke sejumlah distributor garam di Kota Kediri, dan hasilnya memang stoknya sangat terbatas. Faktor utama penyebab stok garam yang terbtas salah satunya karena panen yang tidak maksimal. Hal ini dipicu cuaca yang tidak menentu.

"Jadi, garam itu ternyata harus ada panas tinggi. Karena cuaca terus menerus hujan, petani dirugikan tidak ada panen, sehingga gagal," katanya.

Yetti menambahkan, stok yang ada di pasar pun selain terbatas, kualitas juga kurang maksimal. Barang yang didatangkan di distributor masih baru panen sekitar dua hari, sehingga hasilnya pun tidak seperti yang diharapkan.

Terlebih lagi, stok garam di sejumlah daerah penghasil garam di Jatim juga banyak yang kosong, misalnya di Tuban, Pasuruan, Lamongan, maupun Gresik. Pasokan justru didapat dari petani garam asal Sumenep, tapi karena baru dua hari sudah panen, akhirnya kualitas garam pun kurang optimal.

Di Kediri, kata dia, harga garam juga naik drastis sampai 100 persen. Untuk garam dapur biasanya sekitar Rp5.000 per bungkus, saat ini sudah naik drastis. Bahkan, stok di toko pun ternyata banyak sisa produk dari desa yang kemudian dijual di kota.

"Harga garam naik 100 persen karena barang tidak ada. Barang yang ada pun, sisa dari desa dijual ke kota, itu pun tidak banyak hanya sekitar 10-20 bungkus," katanya.

Yetti mengaku, belum mengetahui dengan pasti kebutuhan garam di Kota Kediri baik untuk konsumsi maupun untuk industri. Saat ini, pihaknya masih melakukan pendataan terkait dengan kebutuhan pasti garam. Di Kediri, memang terdapat sejumlah industri kerajinan kulit yang juga bahan bakunya membutuhkan garam.

Dinas perdagangan pun juga tidak dapat berbuat banyak dengan kondisi ini, selain hanya menunggu dan terus koordinasi dengan Pemprov Jatim. Dari keterangan yang ia dapat pun, jika cuaca mendukung, kelangkaan ini bisa segera teratasi.

"Jadi, tunggu saja, jika ada panas tinggi, petani garam menjanjikan segera ada distribusi barang. Kami pun belum bisa memastikan kebutuhan. Saat ini, kami masih inventarisir kebutuhan, dan yang jelas baru kali ini garam langka," ujarnya.

Terkait dengan impor garam, Yetti menyebut sebetulnya tidak perlu impor, sebab di Jatim banyak industri penghasil garam. Namun, jika terpaksa impor garam, produksi garam impor pun hanya campuran. Kualitas produksi garam lokal yang kurang bagus menyebabkan produk jelek, sehingga bisa dicampur denagn garam impor.

"Kalau garam impor itu hanya sebagai campuran saja, sehingga bahan bakunya tetap lokal. Tapi, di Kediri juga belum ada garam impor," kata Yetti.

Sementara itu, Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polres Kota Kediri sekaligus petugas penindakan Tim Satgas Pangan Kota Kediri AKP Ridwan Sahara mengaku, hingga kini timnya juga masih menelusuri apakah ada indikasi penimbunan garam atau tidak.

"Belum ada ditemukan penimbunan maupun oplosan. Kami fokus ke operasi khusus beras, sebelumnya pangan sekarang beras. Namun, terkait garam langka, kami minta masyarakat dapat memberikan informasi," kata Ridwan.

Ia pun akan tegas menindak jika ada bukti penimbunan dari pedagang nakal. Sanksi yang tegas akan diberikan, dengan harapan tidak ada lagi praktik kecurangan yang membuat kebutuhan masyarakat menjadi terganggu. (Ant)

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Dico Ganinduto Sesi Foto Bareng Raffi Ahmad

Senin, 06 Mei 2024 - 18:40 WIB

Viral Dico Ganinduto Sesi Foto Bareng Raffi Ahmad, Persiapan Maju Pilgub Jateng?

Viral di media sosial beredar video yang memperlihatkan Bupati Kendal Dico Ganinduto tengah melakukan sesi photoshoot dengan artis yang juga pengusaha, Raffi Ahmad.

CEO Dubai Chambers, Yang Mulia Mohammad Ali Rashed Lootah (Foto: Ridwan/Industry.co.id)

Senin, 06 Mei 2024 - 17:02 WIB

Datangkan 17 Investor, Dubai International Chambers Targetkan Nilai Dagang Capai USD 10 Miliar

Dubai International Chambers, salah satu dari tiga kamar dagang yang beroperasi di bawah payung Dubai Chambers kembali menggelar pertemuan bisnis bilateral antara perusahaan-perusahaan dari…

Gunnebo Produksi Brankas Chubbsafes di Indonesia untuk Pasar Dunia

Senin, 06 Mei 2024 - 16:52 WIB

Gunnebo Produksi Brankas Chubbsafes di Indonesia untuk Pasar Dunia

Gunnebo, sebagai penyedia produk, layanan, dan perangkat lunak keamanan global terkemuka dengan sejarah yang kaya selama lebih dari 260 tahun, memiliki salah satu pabrik brankas di Indonesia.…

Prestige Motorcars Memperkenalkan New Tesla Model 3 Highland, Membawa Kesegaran Baru pada Lini Tesla di Indonesia

Senin, 06 Mei 2024 - 16:43 WIB

Prestige Motorcars Memperkenalkan New Tesla Model 3 Highland, Membawa Kesegaran Baru pada Lini Tesla di Indonesia

Prestige Motorcars menghadirkan New Tesla Model 3 Highland di Showroom barunya yang kini terletak di Distrik Otomotif – PIK 2, Blok DH-11 A5. Kehadiran mobil ini menandai sebuah tonggak penting…

Brand skincare Kharities Beauty milik Rey Utami berhasil masuk dalam skincare kualitas terbaik versi Indonesia Quality Observer.

Senin, 06 Mei 2024 - 15:48 WIB

Ini 5 Skincare Kualitas Terbaik Berdasarkan Hasil Riset Indonesia Quality Observer

Berdasarkan hasil penelitian dan riset Indonesia Quality Observer terhadap produk-produk skincare yang beredar di Indonesia dengan mengacu pada kualitas produk, didapat 5 brand skincare terbaik.