China Klaim Bahwa Tenaga Kerja di Indonesia Bukan Buruh Kasar

Oleh : Ahmad Fadli | Senin, 17 Juli 2017 - 21:08 WIB

Seminar Kebijakan dan Prosedur Penggunaan Tenaga Asing di Indonesia, Senin (17/7/2017) (Foto by: Fadli Industry.co.id)
Seminar Kebijakan dan Prosedur Penggunaan Tenaga Asing di Indonesia, Senin (17/7/2017) (Foto by: Fadli Industry.co.id)

INDUSTRY.co.id, Jakarta - Minister Conselor bidang Ekonomi dan Perdagangan Kedutaan Besar China untuk Indonesia Wang Liping membantah kalau pihaknya mengirim tenaga kerja yang bekerja di Indonesia pekerja regular.

Menurutnya, kebanyakan tenaga kerja asal China ialah tenaga ahli, manajemen, insiyur dan teknisi, tenaga dkerja regular hanya sedikit jumlahnya.

“Di Indonesia kalau mendatangkan satu tenaga kerja dari China, biaya setahun termasuk ongkos aplikasi izin kerja asing, tiket, gaji dan akomodasi lainnya, sekurang-kurangnya 30 ribu US$. 10 kali lipat biayanya dari tenaga kerja lokal,” kata Wang Liping dalam Seminar Kebijakan dan Prosedur Penggunaan Tenaga Kerja Asing di Indonesia, Hotel Borobudur Senin (17/7/2017).

Perusahaan Tiongkok manapun yang pintar pasti tidak mau mengurus bisnis yang tak ekonomis seperti itu.

Wang Li Ping mengatakan, saat ini terdapat beberapa proyek yang dibangun oleh China di Indonesia. Untuk itu, China membutuhkan tenaga kerja asing pada sektor teknisi atau sektor khusus yang kompetensinya tidak dimiliki secara profesional oleh Indonesia.

"Proyek ini akan lebih banyak ciptakan kesempatan tenaga kerja untuk Indonesia," ujarnya.

China pun akan mengajukan beberapa proposal atau usulan untuk mengerjakan masalah ketenagakerjaan ini. Salah satunya adalah terkait pelatihan sumber daya manusia.

"Pertama peningkatan pelatihan SDM. Kami sediakan kursus pelatihan 1.000 orang untuk Indonesia seperti manajemen ekonomi, kereta api, metalurgi, rumput laut, dan lain-lain," jelasnya.

China pun bersedia bekerja sama dengan Indonesia terkait rencana ini. Hanya saja, China meminta terdapat kebijakan khusus terkait pendidikan vokasional ini.

 

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Dok. Kementerian Perindustrian

Rabu, 08 Mei 2024 - 17:18 WIB

Kemenperin Hasilkan Kerjasama Industri Alat Kesehatan Senilai USD 10,5 Juta di EXPOMED EUROSIA 2024

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mendorong pengembangan industri alat kesehatan agar bisa semakin berdaya saing global. Terlebih lagi, industri alat kesehatan merupakan salah…

PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA)

Rabu, 08 Mei 2024 - 17:17 WIB

Gandeng Glencore plc, Chandra Asri Akuisisi Shell Energy dan Chemical Park di Singapura

PT Chandra Asri Pacific Tbk (Chandra Asri Group) dan Glencore plc (Glencore) telah menandatangani Perjanjian Jual Beli dengan Shell Singapore Pte.Ltd (SSPL) untuk mengakuisisi seluruh kepemilikannya…

Subang Smartpolitan

Rabu, 08 Mei 2024 - 16:50 WIB

Investor Asal China Berbondong-bondong 'Beli' Lahan di Subang Smartpolitan

PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) terus menggenjot pembangunan infrasturktur kawasan industri Subang Smartpolitan. Hal tersebut dilakukan mengingat semakin gencarnya investor asing yang…

Ilustrasi AI

Rabu, 08 Mei 2024 - 16:34 WIB

CleverTap Luncurkan Clever.AI, Engine AI untuk Engagement Pelanggan dan Retensi

CleverTap, platform engagement dan retensi pelanggan all-in-one mengumumkan peluncuran engine AI, Clever.AI. Dengan Clever.AI, CleverTap menghadirkan kemampuan AI generasi terbaru yang dapat…

Migas Ilustrasi

Rabu, 08 Mei 2024 - 15:47 WIB

HGBT Bakal Dilanjut, Industri Desak PGN Jangan Bermanuver Tetapkan Pembatasan Kuota Gas

Ketua Umum Forum Industri Pengguna Gas Bumi (FIPGB), Yustinus Gunawan menyambut baik sinyal positif dari Menteri ESDM terkait kelanjutan program HGBT untuk sektor industri. Meski demikian, Yustinus…