Gati: IKM Sektor Konveksi kena Dampak Signifikan Lambatnya Pertumbuhan Tekstil
Oleh : Ridwan | Selasa, 11 Juli 2017 - 13:33 WIB
Dirjen IKM Kemenperin Gati Wibawaningsih
INDUSTRY.co.id - Jakarta, Direktur Jenderal Industri Kecil dan Menengah (IKM) Kementerian Perindustrian, Gati Wibawaningsih mengatakan, melambatnya pertumbuhan industri tekstil dan produk tekstil dirasakan dampaknya oleh Industri Kecil Menengah (IKM) yang bergerak di sektor konveksi.
"Banyak usaha konveksi yang tak mampu menjual produk mereka. Dampaknya kelihatan, konveksi enggak laku, banyak numpuk barangnya," ungkap Gati di kantor kemenperin, Jakarta (11/7/2017).
Gati menjelaskan, untuk mengatasi hal tersebut, Ditjen IKM sudah mulai mengajarkan strategi bisnis untuk menyiapkan IKM agar mulai beralih ke pasar online. "Pemanfaatan platform jual-beli online adalah sebuah keniscayaan di era digital saat ini," terangnya.
Terlebih, pemanfaatan platform digital juga akan membuat produk IKM lebih kompetitif dari segi harga karena tak ada biaya yang harus dikeluarkan untuk sewa toko dan biaya operasionalnya.
"Kita memang mesti cepat mengajari mereka untuk jualan digital. Tahun 2019 nanti semua IKM harus sudah masuk ke online," ucapnya.
Selain menyasar pasar jual-beli online, Gati menambahkan pihaknya juga akan mendorong agar IKM yang telah mapan dapat segera melakukan ekspor. Untuk ekspor tersebut, IKM bisa bekerjasama dengan PT. Pos," kata Gati.
Sebelumnya, Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) mencatat penjualan produk tekstil di pasar domestik mengalami kelesuan dalam lima tahun terakhir. Puncaknya terjadi pada kurtal kedua 2017 di mana terjadi penurunan 30 persen dibanding kuartal pertama lalu.
Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia Ade Sudrajat mengatakan, sejak beberapa tahun terakhir peningkatan permintaan itu semakin berkurang. Pada kuartal kedua 2016 lalu, di mana terdapat momen Idul Fitri, masih ada kenaikan permintaan produk tekstil sebesar 10 persen. Namun, di kuartal kedua 2017, justru permintaan anjlok sangat dalam ke angka 30 persen.
Baca Juga
Genjot Industri Tekstil dan TPT, Kemenperin Berikan Insentif Potongan…
Dongkrak Kinerja Industri TPT, Kemenperin Gulirkan Insentif Potongan…
Pan Brothers Tingkatkan Modal Dasar Jadi Rp647,5 Miliar
Kemenperin Siap Fasilitasi Usulan Pengusaha Tekstil Sesuaikan Tarif…
Bahaya! Fenomena Thrift Shooping Pakaian Bekas Ancam Industri Tekstil…
Industri Hari Ini

Kamis, 07 Juli 2022 - 17:26 WIB
Kontribusi Usaha Summarecon Dukung Perekonomian Indonesia di Masa Pandemi
PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) menghadapi kondisi yang penuh tantangan untuk melalui masa pandemi Covid-19 dalam kurun waktu kurang lebih dua tahun. Pasalnya, beragam pembatasan mobilitas yang…

Kamis, 07 Juli 2022 - 17:22 WIB
Kementerian PUPR Benahi 8 Venue ASEAN Para Games 2022 di Kota Surakarta
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah membenahi sarana dan prasarana pendukung pelaksanaan ASEAN Para Games 2022 yang berlangsung di Kota Surakarta, Jawa Tengah. Delapan…

Kamis, 07 Juli 2022 - 17:18 WIB
Dorong Investasi Emas di Masyarakat, BSI Lakukan Program Hujan Emas
PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BSI) mendorong minat masyarakat dalam berinvestasi khususnya melalui instrumen logam mulia atau emas lewat Program Hujan Emas.

Kamis, 07 Juli 2022 - 17:17 WIB
Waspada ! Berekspresi di Sosial Media Ada Batasannya
Menurut laporan We Are Social, penggunaan internet di Indonesia untuk bersosial media menghabiskan 197 menit atau sekitar 3,2 jam per harinya. Seperti yang sudah kita tahu, media sosial digunakan…

Kamis, 07 Juli 2022 - 17:11 WIB
Fasilitasi Bisnis Industri Petrokimia, Bank OCBC NISP dan Chandra Asri Teken Fasilitas Pinjaman 10 Tahun Sebesar US$100 Juta
Pembiayaan yang diberikan oleh Bank OCBC NISP adalah bagian dari komitmen Bank untuk mendukung Chandra Asri agar dapat secara berkesinambungan mengembangkan bisnisnya.
Komentar Berita