Pemerintah Harus Dorong Hilirisasi Industri Pertambangan

Oleh : Hariyanto | Kamis, 22 Maret 2018 - 13:57 WIB

Ilustrasi situasi tambang bawah tanah (Foto Ist)
Ilustrasi situasi tambang bawah tanah (Foto Ist)

INDUSTRY.co.id - Jakarta- Ketua Indonesia Mining Institute (IMI) Irwandy Arif mengatakan agar pemerintah harus mendorong hilirisasi industri pertambangan sebelum terlambat dalam pengembangannya.

"Kalau tidak melangkah ke hilirisasi nanti akan terlambat," kata Irwandy di Jakarta, Rabu (21/3/2018)

Alasan harus fokus pada hilirisasi adalah semakin menipisnya cadangan mineral di Indonesia. Ia mencontohkan, cadangan batu bara di Indonesia tinggal 22 persen dari cadangan dunia, tidak terlalu sebesar yang diprediksikan.

Perkembangan smelter yang ditargetkan menurutnya juga tidak terlalu signifikan, semua target pembangunan smelter banyak yang berhenti di jalan. Irwandy memberi gambaran, khususnya misal pada sektor nikel, banyak smelter yang tidak berkembang seperti ditargetkan.

"Selain perkembangan smelter, yang menjadi masalah adalah tidak mau memasukkan cadangan per perusahaan, atau per korporat. Semua mengacu pada cadangan nasional/global, sehingga detail cadangan mineral banyak yang tidak terkontrol," katanya.

Selain itu, kebijakan hilirisasi selama ini hanya memikirkan faktor pertambahan nilai. Hal tersebut yang menjadi faktor tidak berkembangnya hilirisasi pertambangan.

Kedua, perkembangan industri tidak sampai sektor hilir, ketiga, masih adanya relaksasi kebijakan untuk ekspor hasil pertambangan, khususnya bijih nikel dam bauksit.

Ia menilai, kebijakan hilirisasi tidak akan banyak berubah di tahun 2018. Masih ada faktor nilai tambah, masih ada relaksasi, dan harus ada ijin dari dua Kementerian, yaitu Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan Kementerian Perindustrian dalam persoalan izin.

"Perizinan tersebut juga harus menjadi perhatian, jangan jadi penghambat, wajib dipikirkan oleh pemerintah," katanya. (Ant)

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Bahana TCW

Sabtu, 27 April 2024 - 10:00 WIB

Ingin Memulai Berinvestasi di Reksa Dana Syariah, Perhatikan Hal Ini Agar Tak Salah Pilih

Sebagai salah satu negara dengan populasi penduduk muslim terbesar di dunia, menemukan investasi dengan konsep syariah tentu tak sulit di Indonesia. Namun, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan…

Film Syirik Goes To School di SMA N 1 Gamping Meriah.

Sabtu, 27 April 2024 - 09:12 WIB

Meski Diguyur Hujan Deras, Film Syirik Goes To School di SMA N 1 Gamping Meriah.

Biasanya kalau acara di tempat terbuka diguyur hujan akan ditinggalkan penonton, tapi lain halnya saat Acara Film SyirikSyirik Neraka Pesisir Laut Selatan Goes To School di SMA N 1 Gamping Yogyakarta…

Forwan Terus Melaju Untuk Kesejahteraan Anggota Maju

Sabtu, 27 April 2024 - 09:06 WIB

Forwan Terus Melaju Untuk Kesejahteraan Anggota Maju

Diusia Satu Dekade, FORWAN akan terus berbenah, Forwan akan terus melaju, agar kesejahteraan anggota maju. Hal tersebut diungkapkan Sutrisno Buyil selaku Ketua Umum FORWAN pada perayaan ulang…

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono

Sabtu, 27 April 2024 - 08:58 WIB

Kementerian PUPR Rampungkan Penataan Kawasan Pesisir Labuang Sebagai Destinasi Wisata Baru di Majene

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya telah merampungkan penataan Kawasan Pesisir Labuang di Kabupaten Majene sebagai destinasi wisata…

- PT Energasindo Heksa Karya ("EHK"), Perusahaan distribusi gas Indonesia

Sabtu, 27 April 2024 - 06:46 WIB

Dukung Energi Hijau, Energasindo Heksa Karya, Tripatra, dan Pasir Tengah Berkolaborasi Kembangkan Compressed Bio Methane (“CBM”)

PT Energasindo Heksa Karya ("EHK"), Perusahaan distribusi gas Indonesia yang sahamnya dimiliki oleh PT. Rukun Raharja, Tbk dan Tokyo Gas, PT Tripatra Engineering ("Tripatra"), anak perusahaan…