Ini Strategi Surya Biru Murni Acetylene Kembangkan Bisnis agar Konsisten Bertumbuh
Oleh : Abraham Sihombing | Senin, 18 Desember 2023 - 09:07 WIB

Kiri-Kanan : Jajaran Direksi PT Surya Biru Murni Acetylene Tbk (SBMA) Ingo Steil Direktur Keuangan, Rini Dwiyanti Direktur Utama dan Iwan Sanyoto Direktur Operasional. (Foto: Humas SBMA)
INDUSTRY.co.id - Jakarta - Indonesia telah mengalami industrialisasi dan pembangunan infrastruktur yang signifikan. Tren ini menciptakan peningkatan permintaan gas industri dalam konstruksi, fabrikasi logam, dan proses manufaktur lainnya.
Tahun 2023 telah menjadi tahun pertumbuhan bagi PT Surya Biru Murni Acetylene Tbk (SBMA). Peluncuran komersial Proyek Pengembangan Pabrik ASP pada 26 Juni 2023, menandai era baru bisnis perseroan.
“Dengan kapasitas yang lebih tinggi, teknologi yang lebih maju dan efisiensi yang lebih tinggi, kami siap memberikan produk berkualitas tinggi kepada pelanggan Kami,” kata Rini Dwiyanti Direktur Utama SBMA kepada Media, Jumat (15/12/2023).
Pertumbuhan bisnis ini buah manis dari inisiatif strategi SBMA yang mencerminkan dedikasi terhadap inovasi, keberlanjutan, dan keunggulan operasional di bidang manufaktur gas industri.
Surya Biru Murni Acetylene memprioritaskan inovasi teknologi dalam Sistem Manajemen Silinder, Sistem Kontrol Terdistribusi, dan sistem pemetaan transportasi untuk memastikan pelacakan waktu nyata dan pengoperasian otomatis. Komitmen terhadap keberlanjutan ini ditunjukkan dalam praktik pemanfaatan limbah dengan tetap mematuhi peraturan lingkungan. Melanjutkan komitmen ini, SBMA juga terlibat dalam layanan pengujian gas untuk menjamin standar kualitas tertinggi.
“Kedepan, SBMA akan terus melanjutkan kemitraan strategis dengan sektor-sektor utama. Mencermati lebih lanjut lanskap kompetitif kehadiran pasar yang kuat di banyak industri dan memantapkan langkah dalam merebut peluang investasi memanfaatkan proyek pembangunan infrastruktur,” ujar Rini.
Sementara itu, Iwan Sanyoto, Direktur Operasional SBMA, mengatakan, secara strategis, SBMA akan lebih memasifkan lagi inovasi teknologi pada sistem terintegrasi sumber daya manusia, teknologi informasi dan distribusi serta transportasi untuk pelacakan real-time, optimalisasi rute, dan pemantauan berbasis IoT.
SBMA juga sudah merencanakan investasi strategis pada truk tangki dan fasilitas pendukung pabrik dengan tujuan memastikan transportasi gas yang aman dan efisien sekaligus mendukung fleksibilitas dalam produksi dan distribusi.
“Tak lupa, SBMA juga akan mempererat pendekatan yang berpusat pada pelanggan untuk memberikan solusi yang disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan spesifik klien dan memberikan layanan responsif untuk meningkatkan kepuasan pelanggan secara keseluruhan,” ujar Iwan.
Keunggulan operasional SBMA adalah mampu dengan cepat beradaptasi dalam merespons dinamika pasar dan perubahan peraturan secara tanggap dan efisien dalam memenuhi kebutuhan pelanggan yang terus berkembang, imbuh Iwan.
Pengembangan Bisnis 2024
Ingo Steil, Direktur Keuangan SBMA, menegaskan, perseroan akan memperluas jaringan dengan menambah stasiun pengisian bahan bakar, yang bertujuan untuk mengoptimalkan proses distribusi. SBMA juga telah memiliki Akreditasi ISO 17025 untuk laboratorium gas guna memastikan standar tertinggi dalam presisi dan keandalan pengujian sebagai bentuk pengembangan bisnis yang berkelanjutan.
Tak hanya itu, SBMA juga akan memiliki akreditasi ISO 17025 untuk laboratorium gas yang memastikan standar tertinggi dalam presisi dan keandalan pengujian.
Pengembangan bisnis SBMA akan merambah produk gas baru dan inovatif, yang didorong oleh kemajuan teknologi dan permintaan pasar terhadap gas khusus serta Sistem Manajemen Tabung terintegrasi untuk memitigasi perkiraan penjualan, produksi, dan pemeliharaan.
Selama enam tahun terakhir, perusahaan secara konsisten meningkatkan pendapatannya sebesar 11% setiap tahun, sambil mempertahankan keuntungan rata-rata 5%. Tantangan terkini muncul karena peralatan produksi yang tidak efisien.
Untuk mengatasi hal ini, perusahaan dengan bijak berinvestasi dalam meningkatkan alat-alat ini guna meningkatkan efisiensi dan memangkas biaya. Langkah strategis ini mencerminkan komitmen terhadap perbaikan dan diharapkan dapat mengembalikan laba ke rata-rata historisnya.
Pertumbuhan substansial pada 2023 dibandingkan tahun sebelumnya menunjukkan kemampuan untuk bangkit kembali dan bergerak maju secara positif dalam hal keuangan. Meskipun ada tantangan awal dalam Harga Pokok Penjualan (HPP), Q3-2023 menunjukkan peningkatan yang signifikan.
“Peningkatan yang signifikan itu menunjukkan penerapan langkah-langkah efisiensi produksi, mengantisipasi momentum positif yang berkelanjutan, fokus strategis kami pada posisi efisiensi operasional, dan mempersiapkan landasan bagi pertumbuhan berkelanjutan di masa depan,” tutur Ingo.***
Baca Juga
Komisi VI DPR Dukung Kepemimpinan Maroef Sjamsoeddin di MIND ID
MINE Resmi Melantai di BEI, Siap Perkuat Ekspansi di Sektor Pertambangan…
NHM dan PMI Malut Gelar Donor Darah di Tambang Gosowong, Kumpulkan…
Jurus Bahlil ‘Rayu’ India Genjot Hilirisasi dan jadi Mitra Utama…
Dukung Hilirisasi Mineral, ANTAM Fokus Lanjutkan Proyek Strategis…
Industri Hari Ini

Jumat, 18 April 2025 - 06:22 WIB
Strategi Cerdas untuk Diversifikasi Aset: 5 Aplikasi Investasi Saham Amerika Terbaik
Diversifikasi ke saham Amerika memberikan peluang untuk mengakses ekonomi terbesar di dunia, dengan potensi pertumbuhan jangka panjang.

Kamis, 17 April 2025 - 20:05 WIB
Ditopang Penjualan Residensial, Pendapatan Metland Tembus Rp 2,021 Triliun Sepanjang 2024
PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) mencatatkan pendapatan usaha sebesar Rp 2,021 triliun atau tumbuh sebesar 18,52% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (YoY) sebesar Rp1,705 triliun.

Kamis, 17 April 2025 - 18:02 WIB
Fenomena Borong Emas Berlanjut, FOMO Atau Rasional?
Fenomena borong emas masih berlanjut hingga saat ini. Tren borong emas berdampak pada tingkat pembelian emas yang meningkat tajam. Momentum ini terjadi lantaran kondisi ekonomi yang tak menentu…

Kamis, 17 April 2025 - 16:00 WIB
Gawat! Pelonggaran TKDN & Pertek Bikin Cemas Pelaku Industri Elektronik
Sekretaris Jenderal Gabungan Pengusaha Elektronik (Gabel) Daniel Suhardiman menyebut bahwa kebijakan pelonggaran TKDN dan Pertek dapat menyebabkan kekacauan di industri elekronik nasional. Bahkan,…

Kamis, 17 April 2025 - 15:54 WIB
ESSA Bagikan Dividen Sebesar Rp172,26 Miliar
PT ESSA Industries Indonesia Tbk. (ESSA), Perusahaan terbuka yang bergerak di sektor Energi dan Kimia melalui kilang LPG (Liquefied Petroleum Gas) dan pabrik Amoniak, mengumumkan pembagian dividen…
Komentar Berita