Lamanya Proses Perizinan, Kendala Utama Pengembang Perumahan

Oleh : Herry Barus | Selasa, 21 Maret 2017 - 10:56 WIB

Ilustrasi Penurunan Properti
Ilustrasi Penurunan Properti

INDUSTRY.co.id - Jakarta- Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi) mengaku masih mengalami kendala terkait izin dari pemerintah daerah untuk pembangunan rumah murah.

"Terima kasih dengan pemerintah pusat yang telah memberikan kemudahan. Cuma pelaksanaan di daerah masih banyak hambatan utamanya perizinan dan infrastruktur," kata Ketua Umum Apersi Junaidi Abdillah di Jakarta, Senin (20/3/2017)

Apersi menemui Wakil Presiden Jusuf Kalla di Kantor Wapres untuk membicarakan target kerja Apersi dan berbagai permasalahannya.

Menurut dia, permasalahan izin sampai saat ini masih terjadi di daerah bahkan belum selesai dalam lima bulan.

Junaidi mengatakan, Apersi menargetkan membangun 120 ribu unit rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) pada 2017.

"Kita diminta serius untuk membantu program ini. Target minimal kita ada 120 ribu unit rumah dengan jumlah anggota kurang lebih 3.700 yang dan ada yang aktif kebetulan tahun ini 1.030 untuk seluruh Indonesia," tambah dia kepada awak media.

Apersi memprioritaskan pembangunan rumah di Jawa Barat, Banten, Jawa Timur, Sulawesi serta Jawa Tengah, Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat dan Palembang.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basoeki Hadimuljono mengatakan, terkait izin Wapres Jusuf Kalla sudah meminta Menteri Dalam Negeri untuk menginstruksikan pemerintah daerah (pemda) segera menyusun peraturan daerah guna mempermudah izin pembangunan rumah murah.

Dia mengatakan saat ini baru lima daerah yang layanan perizinan untuk perumahannya sudah baik, yaitu Balikpapan, Tangerang Selatan, Surabaya, Temanggung dan Makassar, yang pengurusannya hanya memakan waktu satu hari.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Direksi BNI usai paparan kinerja

Senin, 29 April 2024 - 18:33 WIB

BNI Raih Laba Bersih Rp5,33 Triliun Kuartal I 2024

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI konsisten mencatatkan pertumbuhan kinerja keuangan yang positif dan berkelanjutan pada periode awal tahun 2024.

Program BISA

Senin, 29 April 2024 - 18:05 WIB

Cegah Stunting di Jawa Barat dan NTT, Program BISA Tingkatkan Perilaku CTPS Sebesar 81,5%

Save the Children bersama dengan mitra konsorsium Unilever Lifebuoy, berhasil meningkatkan Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) di Jawa Barat dan Nusa Tenggara Timur (NTT) melalui program…

Industri logam dan baja

Senin, 29 April 2024 - 17:35 WIB

Mantaps! Industri Manufaktur RI 'Kokoh' Ditengah Ketidakstabilan Kondisi Ekonomi Global

Indeks Kepercayaan Industri (IKI) bulan April 2024 masih ekspansi 52,3, turun sebesar 0,75 poin dibandingkan Maret 2024 sebesar 53,05, meskipun ekspansinya melambat, hal ini merupakan sinyal…

Bank Jatim (Foto Moneter)

Senin, 29 April 2024 - 17:16 WIB

Wow! Awali Tahun 2024, Bank Jatim Cetak Kinerja Ciamik

Jakarta-PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (bankjatim) sukses mencatatkan kinerja yang positif sepanjang Triwulan Pertama 2024.

CEO YAMADA Consulting & Spire yang juga Executive Officer dan Head of Global Business Development YAMADA Consulting Group Ryosuke Funayama (kedua dari kanan) dan COO YAMADA Consulting & Spire Jeffrey Bahar (pertama dari kanan) didampingi beberapa staf berpose bersama di kantor pusat YAMADA Consulting Group, Tokyo, Jepang, belum lama ini.

Senin, 29 April 2024 - 17:09 WIB

Keren! Spire Research and Consulting Rebranding Jadi YAMADA Consulting & Spire

Jakarta-Spire Research and Consulting, perusahaan riset dan konsultasi bisnis terkemuka Asia Pasifik yang berpusat di Singapura, menyatakan saat ini telah terintegrasi penuh dengan YAMADA Consulting…