Pemerintah Dijadwlkan Lelang Surat Berharga Syariah 7 Februari

Oleh : Herry Barus | Jumat, 03 Februari 2017 - 04:59 WIB

Ilustrasi Surat Berharga Negara (SBN) (Viva)
Ilustrasi Surat Berharga Negara (SBN) (Viva)

INDUSTRY.co.id - Jakarta- Pemerintah akan melakukan lelang penjualan lima seri surat berharga syariah negara (SBSN) atau sukuk negara dengan target indikatif Rp6 triliun pada 7 Februari untuk memenuhi sebagian target pembiayaan dalam APBN 2017.

Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan dalam keterangan tertulis, Kamis (2/1/2017)  menyebutkan seri SBSN yang akan dilelang adalah seri SPN-S (Surat Perbendaharaan Negara-Syariah) dan PBS (Project Based Sukuk).

Seperti dilansir Antara, Sukuk yang akan dilelang yaitu SPN-S 08082017 (penerbitan baru) dengan imbalan diskonto dan jatuh tempo 8 Agustus 2017 serta "underlying asset" berupa Barang Milik Negara (BMN) berupa tanah dan bangunan.

Untuk sukuk seri SPN-S alokasi pembelian non-kompetitif ditetapkan sebesar 50 persen dari jumlah yang dimenangkan.

Kemudian, PBS013 (penerbitan kembali) dengan imbalan 6,25 persen dan jatuh tempo 15 Mei 2019 dan seri PBS014 (penerbitan kembali) dengan imbalan 6,5 persen dan jatuh tempo 15 Mei 2021.

Selain itu, seri PBS011 (penerbitan kembali) dengan imbalan 8,75 persen dan jatuh tempo 15 Januari 2023 dan seri PBS012 (penerbitan kembali) dengan imbalan 8,875 persen serta jatuh tempo 15 Februari 2031.

Penerbitan empat seri PBS tersebut memiliki "underlying asset" berupa proyek maupun kegiatan dalam APBN 2017 serta BMN dan alokasi pembelian nonkompetitif sebesar 30 persen dari jumlah yang dimenangkan.

Penjualan SBSN tersebut akan dilaksanakan dengan sistem pelelangan yang diselenggarakan Bank Indonesia sebagai agen lelang SBSN.

Lelang bersifat terbuka menggunakan metode harga beragam. Pemenang lelang yang mengajukan penawaran pembelian kompetitif akan membayar sesuai dengan imbal hasil yang diajukan.

Pemenang lelang yang mengajukan penawaran pembelian non-kompetitif akan membayar sesuai dengan imbal hasil rata-rata tertimbang dari penawaran pembelian kompetitif yang dinyatakan menang.

Pemerintah memiliki hak untuk menjual seri-seri SBSN tersebut lebih besar atau lebih kecil dari jumlah indikatif yang ditentukan.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

 PAPDI Umumkan Pembaruan Rekomendasi Jadwal Vaksinasi Dewasa 2024

Senin, 29 April 2024 - 21:00 WIB

PAPDI Perbarui Rekomendasi Vaksin Dewasa Dengan Menambahkan PCV15

Selain diberikan kepada bayi dan anak-anak, vaksin PCV15 juga telah disetujui oleh BPOM untuk diberikan kepada dewasa guna memberikan perlindungan terhadap 15 serotipe bakteri pneumokokus.

Dialog Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) yang mengangkat tema 'Lindungi Hak Pekerja dalam Bisnis'. (FMB9)

Senin, 29 April 2024 - 20:40 WIB

Perpres 60/2023, Pemerintah Dorong Bisnis Ramah HAM & Kesejahteraan Pekerja

Jakarta, FMB9 - Pemerintah telah mengesahkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 60 Tahun 2023 tentang Strategi Nasional Bisnis dan Hak Asasi Manusia sebagai respons terhadap kebutuhan akan perlindungan…

Direksi BNI usai paparan kinerja

Senin, 29 April 2024 - 18:33 WIB

BNI Raih Laba Bersih Rp5,33 Triliun Kuartal I 2024

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI konsisten mencatatkan pertumbuhan kinerja keuangan yang positif dan berkelanjutan pada periode awal tahun 2024.

Program BISA

Senin, 29 April 2024 - 18:05 WIB

Cegah Stunting di Jawa Barat dan NTT, Program BISA Tingkatkan Perilaku CTPS Sebesar 81,5%

Save the Children bersama dengan mitra konsorsium Unilever Lifebuoy, berhasil meningkatkan Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) di Jawa Barat dan Nusa Tenggara Timur (NTT) melalui program…

Industri logam dan baja

Senin, 29 April 2024 - 17:35 WIB

Mantaps! Industri Manufaktur RI 'Kokoh' di Tengah Ketidakstabilan Kondisi Ekonomi Global

Indeks Kepercayaan Industri (IKI) bulan April 2024 masih ekspansi 52,3, turun sebesar 0,75 poin dibandingkan Maret 2024 sebesar 53,05, meskipun ekspansinya melambat, hal ini merupakan sinyal…