Mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan Buat Prototipe Pesawat Tanpa Awak Pemadam Kebakaran

Oleh : Redaksi | Senin, 28 Mei 2018 - 15:52 WIB

Mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan
Mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Kemenristekdikti menyetujui Proposal mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) yang tergabung dalam kelompok Program Kreativitas Mahasiswa Karsa Cipta (PKM-KC). 

Para mahasiswa tersebut ialah Rochmat Diantoro, Muhammad Hamam Iqbal (Teknik Elektro), Eka Fitriyani (Fakultas Kesehatan Masyarakat), serta dosen pembimbing dan pendamping penelitian adalah  Anton Yudhana, S.T., M.T., Ph.D.

Ketiga mahasiswa tersebut mencoba membuat prototipe pesawat tanpa awak yang difungsikan agar dapat membantu pemadam kebakaran memadamkan api dalam skala kecil maupun besar pada saat terjadi kebakaran, dengan cara menebarkan dry chemical powder pada lahan yang terbakar. 

Pesawat tanpa awak tersebut diberi nama PROPEDER “ Prototype Robot Terbang Pemadam Kebakaran”.

Menurut ketua tim, Rochmat Diantoro, gagasan untuk membuat Propeder dilatarbelakangi oleh masalah kebakaran yang sering terjadi di Indonesia, khususnya kebakaran dalam skala besar seperti kebakaran hutan.

“Kebakaran sering terjadi di Indonesia, terutama kebakaran dalam skala besar seperti kebakaran hutan. Pemadaman kebakaran biasanya kurang efektif karena memakan waktu yang lama dan biaya yang tidak sedikit seperti, apabila dilakukan pemadaman melalui jalur udara menggunakan pesawat, dibutuhkan pilot yang ahli dan bahan bakar yang tidak sedikit, serta apabila dilakukan melalui jalur darat menggunakan pemadam kebakaran akan sangat sulit untuk menjangkau lokasi kebakaran.” terang Rochkamt.

Data terbaru menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), kebakaran hutan dan lahan dalam skala besar terjadi pada tahun 2015 di Sumatera dan Kalimantan. 

Berdasarkan analisis Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) dan (BNPB), hutan serta lahan seluas 2,6 juta hektar terbakar antara bulan juni hingga oktober 2015. 

Kebakaran hutan dan lahan paling luas terjadi di Sumatera dengan 832.999 Ha, disusul oleh Kalimantan dengan 806.817 Ha serta Papua dengan 353.191 Ha. Presiden mengungkapakan kerugian akibat kebakaran hutan mencapai Rp 220 triliun.

Kebakaran hutan dan lahan di Indonesia  menyebabkan kerugian yang serius, dimana sejauh ini penanganannya kurang efektif karena masalah akses lokasi, sdm, dan biaya. 

Seperti sulit terjangkaunya titik kebakaran, terbatasnya pilot pesawat atau helikopter, serta banyaknya biaya yang dikeluarkan untuk bahan bakar, transportasi, dan lain-lain.

Dampak bagi Lingkungan

Eka memaparkan bahwa kebakaran hutan tidak hanya berpengaruh pada perekonomian saja, tetapi juga berpengaruh terhadap kesehatan. Dimana asap dari kebakaran hutan sendiri mengandung komposisi gas yang dapat berbahaya bagi makhluk hidup, khususnya manusia. 

Asap dari kebakaran hutan dapat menyebabkan terjadinya Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA). Serta apabila dilakukan pemadaman api oleh pemadam kebakaran yang terjun langsung ke dalam titik api, maka keselamatan dari pekerja pun bisa terancam.

“Karena kerugian dari kebakaran hutan sangat serius maka diperlukan upaya penanggulangan yang efektif dan cepat tanpa membutuhkan biaya yang banyak serta dapat mengurangi resiko bahaya keselamatan pemadam kebarakan, maka kami menggunakan bahan kimia yang dapat memadamkan api secara efektif dan ramah lingkungan yaitu dry chemical powder” Papar hamam.

Hamam dan Eka menjelaskan, Dry chemical powder ramah lingkungan untuk digunakan, karena bahan ini tidak beracun, tidak berbahaya bagi tumbuhan, hewan dan terutama manusia. Bahan ini juga tidak menghantarkan listrik dan dapat menahan radiasi panas.

Hadirnya trobosan baru yaitu Propeder akan membantu mempercepat dan mempermudah pemadam kebakaran dalam upaya pemadaman kebakaran. 

Selain itu, waktu, keselamatan dan biaya jadi lebih efisien karena pemadam kebakaran tidak perlu terjun langsung ke dalam titik api melainkan hanya dengan mengoperasikan Propeder dalam jarak jauh, sehingga dapat menghindari resiko keselamatan yang mungkin terjadi. Serta biaya lebih efisien karena tidak perlu menggunakan bahan bakar seperti untuk helicopter/pesawat.

“Selain dari tujuan utama Propeder untuk membantu pemadaman kebakaran, kami juga ingin mengajak teman-teman generasi muda agar tergerak untuk menciptakan suatu alat teknologi yang berguna dan dapat membantu masyarakat, karena Ini adalah masanya yang muda untuk berinovasi” Papar ketua tim, Rochmat Diantoro.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Direksi BNI usai paparan kinerja

Senin, 29 April 2024 - 18:33 WIB

BNI Raih Laba Bersih Rp5,33 Triliun Kuartal I 2024

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI konsisten mencatatkan pertumbuhan kinerja keuangan yang positif dan berkelanjutan pada periode awal tahun 2024.

Program BISA

Senin, 29 April 2024 - 18:05 WIB

Cegah Stunting di Jawa Barat dan NTT, Program BISA Tingkatkan Perilaku CTPS Sebesar 81,5%

Save the Children bersama dengan mitra konsorsium Unilever Lifebuoy, berhasil meningkatkan Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) di Jawa Barat dan Nusa Tenggara Timur (NTT) melalui program…

Industri logam dan baja

Senin, 29 April 2024 - 17:35 WIB

Mantaps! Industri Manufaktur RI 'Kokoh' Ditengah Ketidakstabilan Kondisi Ekonomi Global

Indeks Kepercayaan Industri (IKI) bulan April 2024 masih ekspansi 52,3, turun sebesar 0,75 poin dibandingkan Maret 2024 sebesar 53,05, meskipun ekspansinya melambat, hal ini merupakan sinyal…

Bank Jatim (Foto Moneter)

Senin, 29 April 2024 - 17:16 WIB

Wow! Awali Tahun 2024, Bank Jatim Cetak Kinerja Ciamik

Jakarta-PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (bankjatim) sukses mencatatkan kinerja yang positif sepanjang Triwulan Pertama 2024.

CEO YAMADA Consulting & Spire yang juga Executive Officer dan Head of Global Business Development YAMADA Consulting Group Ryosuke Funayama (kedua dari kanan) dan COO YAMADA Consulting & Spire Jeffrey Bahar (pertama dari kanan) didampingi beberapa staf berpose bersama di kantor pusat YAMADA Consulting Group, Tokyo, Jepang, belum lama ini.

Senin, 29 April 2024 - 17:09 WIB

Keren! Spire Research and Consulting Rebranding Jadi YAMADA Consulting & Spire

Jakarta-Spire Research and Consulting, perusahaan riset dan konsultasi bisnis terkemuka Asia Pasifik yang berpusat di Singapura, menyatakan saat ini telah terintegrasi penuh dengan YAMADA Consulting…