IHSG Bergerak Mixed Menguat Terbatas

Oleh : Wiyanto | Jumat, 23 Maret 2018 - 08:10 WIB

Gedung PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN). (Foto: IST)
Gedung PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN). (Foto: IST)

INDUSTRY.co.id - Jakarta-Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan  akan bergerak cenderung kembali mixed mencoba menguat dengan rentan pergerakan 6205-6310.

Lanjar Nafi, analis Reliance Sekuritas Indonesia menyodorkan saham-saham yang masih dapat diperhatikan diantaranya INDY, ITMG, MNCN, PGAS, TLKM, UNTR, BRPT, ELSA, PTRO.

"IHSG kembali kehilangan momentum reversal setelah dibuka optimis dan ditutup pesimis break out level 6300. Pergerakan kembali pada momentum konsolidasi melihat indikator RSI yang bergerak mendatar tertekan pada area dekat oversold dan Indikator RSI yang tertahan setelah golden-cross," kata dia di Jakarta, Jumat (23/3/2018).

Ekuitas di Asia ditutup mixed dengan penguatan pada ekuitas Jepang dan Pelemahan terjadi di hampir disemua pesisir Asia. Indeks Nikkei (+0.99%), TOPIX (+0.65%), FTSE Malaysia (+0.59%) dan KOSPI (+0.44%) menguat sedangkan Hangseng (-1.09%), CSI300 (-1.00%) dan IHSG (-0.93%) melemah. PBOC mengangkat suku bunga pasar menjadi faktor utama pelemahan mayoritas ekuitas di Tiongkok. Investor beralih fokus pada prospek perdagangan global dimana Trump akan mengumumkan tarif terhadap China.

IHSG (-0.93%) ditutup melemah 58.76 poin dilevel 6254.07 setelah sempat optimis menguat diatas 0.5% diawal sesi perdagangan. Sektor keuangan (-1.79%) menjadi penekan pelemahan dengan saham BBNI (-4.04%), BBRI (-3.67%) dan BMRI (-2.44%) menjelang keputusan BI rate yang akhirnya konservatif ditetapkan tidak berubah di level 4.25% karena fokus menjaga volatilitas rupiah guna mensupport pertumbuhan ekonomi. Investor asing tercatat net buy pertama setelah 7 hari tercatat net sell sebesar 127.02 Miliar rupiah.

Bursa saham Eropa dibuka terprosok cukup dalam. Eurostoxx (-1.02%), FTSE (-0.49%) dan DAX (-0.93%) seiring langkah-langkah bank sentral mulai terlihat dengan tekanan pada greenback di Eropa berlanjut setelah naiknya Fed Rate. Selanjutnya investor akan terfokus pada keputusan bank sentral di zona Eropa yang pada pengetatan kebijakan moneter guna mengimbangi capital outflow dan prospek perdagangan global.

 

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Dok. Kementerian Perindustrian

Rabu, 08 Mei 2024 - 17:18 WIB

Kemenperin Hasilkan Kerjasama Industri Alat Kesehatan Senilai USD 10,5 Juta di EXPOMED EUROSIA 2024

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mendorong pengembangan industri alat kesehatan agar bisa semakin berdaya saing global. Terlebih lagi, industri alat kesehatan merupakan salah…

PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA)

Rabu, 08 Mei 2024 - 17:17 WIB

Gandeng Glencore plc, Chandra Asri Akuisisi Shell Energy dan Chemical Park di Singapura

PT Chandra Asri Pacific Tbk (Chandra Asri Group) dan Glencore plc (Glencore) telah menandatangani Perjanjian Jual Beli dengan Shell Singapore Pte.Ltd (SSPL) untuk mengakuisisi seluruh kepemilikannya…

Subang Smartpolitan

Rabu, 08 Mei 2024 - 16:50 WIB

Investor Asal China Berbondong-bondong 'Beli' Lahan di Subang Smartpolitan

PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) terus menggenjot pembangunan infrasturktur kawasan industri Subang Smartpolitan. Hal tersebut dilakukan mengingat semakin gencarnya investor asing yang…

Ilustrasi AI

Rabu, 08 Mei 2024 - 16:34 WIB

CleverTap Luncurkan Clever.AI, Engine AI untuk Engagement Pelanggan dan Retensi

CleverTap, platform engagement dan retensi pelanggan all-in-one mengumumkan peluncuran engine AI, Clever.AI. Dengan Clever.AI, CleverTap menghadirkan kemampuan AI generasi terbaru yang dapat…

Migas Ilustrasi

Rabu, 08 Mei 2024 - 15:47 WIB

HGBT Bakal Dilanjut, Industri Desak PGN Jangan Bermanuver Tetapkan Pembatasan Kuota Gas

Ketua Umum Forum Industri Pengguna Gas Bumi (FIPGB), Yustinus Gunawan menyambut baik sinyal positif dari Menteri ESDM terkait kelanjutan program HGBT untuk sektor industri. Meski demikian, Yustinus…