Investor Jerman Tertarik Bangun Pabrik Petrokimia di Bintuni-Papua Barat

Oleh : Hariyanto | Selasa, 20 Maret 2018 - 14:32 WIB

Dirjen IKTA Kementerian Perindustrian, Achmad Sigit Dwiwahjono (Foto Ridwan)
Dirjen IKTA Kementerian Perindustrian, Achmad Sigit Dwiwahjono (Foto Ridwan)

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Investor Jerman menyatakan berminat membangun pabrik petrokimia di Bintuni, Papua Barat, dalam upaya mendukung peningkatkan struktur industri nasional yang terus berkembang.

"Pemerintah Indonesia sangat mendukung keinginan Jerman membangun pabrik petrokimia itu sekaligus untuk melaksanakan instruksi Presiden Joko Widodo saat berkunjung ke negara itu, sekaligus untuk pemerataan pembangunan di Indonesia," kata Direktur Jenderal Industri Kimia, Tekstil, dan Aneka Kemenperin Kementerian Perindustrian Achmad Sigit Dwiwahjono kepada pers di Jakarta, Senin (19/3/2018).

Hal tersebut disampaikan usai melakukan presentasi penyelenggaraan pameran dagang internasional Achema 2018 tanggal 11-15 Juni 2018 di Frankfurt, Jerman. Pameran yang berlangsung setiap tiga tahun sekali itu merupakan pameran terbesar untuk industri proses yang diikuti perusahaan lebih dari 100 negara.

Achmad mengatakan, dipilihnya pembangunan pabrik tersebut di Bintuni antara lain faktor kawasan itu memiliki cadangan gas yang melimpah yang dikelola oleh British Petroleum (BP).

Bagi Indonesia, keberadaan pabrik petrokimia tersebut sangat penting mengingat sektor petrokimia memiliki peran penting di sektor industri dalam mendukung pertumbuhan perekonomian nasional.

Rencananya, proyek petrokimia di Teluk Bintuni ini bisa menghasilkan produk metanol sebesar 1,8 juta ton yang kemudian diturunkan menjadi polyethylene dan polyprophylane sekitar 400 ribu ton.

Menurut Achmad, bukan hanya berkeinginan membangun pabrik, Pemerintah Jerman selama ini juga telah membantu sejumlah pendidikan sekolah kejuruan kimia di Indonesia dalam upaya meningkatkan keahlian murid-muridnya.

"Bentuk bantuan yang diberikan adalah lebih banyak teori dibanding praktik sehingga siswa bisa memiliki keterampilan yang baik," ujarnya.

Mengenai pameran Achema 2018, dia mengatakan pameran tersebut sangat penting bagi pengusaha Indonesia dalam upaya mencari referensi perkembangan industri proses di dunia yang kian berkembang.

"Saya menilai pameran itu sebagai ajang penting bagi pengusaha nasional untuk mencari informasi terkini berbagai sektor industri seperti kimia, farmasi, tekstil dan pakaian jadi," ucapnya.

Ceo Dechema Ausstellungs GmbH Thomas Scheuring, mengatakan Indonesia sebagai negara berkembang dan memiliki sumber alam yang melimpah sangat berpeluang menjadi negara yang maju industrinya.

Pameran itu, katanya, dalam setiap penyelenggaraan selalu diikuti perusahaan dan pengunjung potensial selain sebagai ajang tukar pikiran serta informasi industri terkini.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Juru Bicara Kemenperin, Febri Hendri Antoni Arif (Foto: Ridwan/Industry.co.id)

Senin, 06 Mei 2024 - 15:39 WIB

Kemenperin Bongkar Kasus SPK 'Bodong' Senilai Rp80 Miliar di Direktorat IKFH

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) berhasil membongkar kasus Surat Perintah Kerja (SPK) fiktif di Direktorat Industri Kimia Hilir dan Farmasi (Direktorat IKFH) Tahun Anggaran 2023.

Cashew Milk produk lokal

Senin, 06 Mei 2024 - 14:33 WIB

Kebaikan Rasa Bumi Indonesia dari Arummi Cashew Milk

Arummi merupakan brand pionir produk susu plant-based lokal berbahan dasar kacang mede atau cashew. Arummi Cashew Milk menghadirkan kebaikan rasa bumi Indonesia dari bahan kacang mede berkualitas,…

Praktisi hukum Dr.Siprianus Edi Hardum, S.IP, S.H.,M.H.

Senin, 06 Mei 2024 - 14:15 WIB

Polisi Didesak Tangkap Provokator Penyerangan terhadap Mahasiswa yang Sedang Berdoa di Serpong

Jakarta – Kapolda Metro Jaya didesak perintahkan anak buahnya agar segera menangkap provokator dan pelaku penyerangan terhadap para mahasiswa Katolik yang sedang menjalankan doa Rosario di…

Press Conference Indonesia Upstream Oil & Gas SCM Summit 2024

Senin, 06 Mei 2024 - 13:53 WIB

Perkuat Manajemen Rantai Pasok, SKK Migas Gelar Indonesia Upstream Oil & Gas SCM Summit 2024

Dalam rangka mencapai visi produksi 1 juta barel minyak per hari dan 12 miliar standar kaki kubik gas per hari pada tahun 2030, SKK Migas kembali menggelar Indonesia Upstream Oil & Gas SCM Summit…

Vira Widiyasari Bergabung sebagai Country Manager Visa Indonesia

Senin, 06 Mei 2024 - 13:34 WIB

Vira Widiyasari Bergabung sebagai Country Manager Visa Indonesia

Visa, pemain utama di dunia dalam pembayaran digital, mengumumkan bahwa Vira Widiyasari telah ditunjuk sebagai Country Manager, efektif per tanggal 6 Mei 2024, menggantikan Riko Abdurrahman…