Kemenperin dan Pelaku Industri Logam Bersinergi Kuatkan Struktur Industri

Oleh : Herry Barus | Selasa, 17 Januari 2017 - 06:45 WIB

Ilustrasi Baja
Ilustrasi Baja

INDUSTRY.co.id - Jakarta —  Kementerian Perindustrian (Kemenperin) bersama pelaku industri logam nasional sepakat menyatukan visi dan misi untuk meningkatkan penguatan struktur industri mulai dari sektor hulu sampai hilir agar bisa saling bersinergi dalam mendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional.

"Langkah ini sesuai dengan instruksi Bapak Presiden dan Bapak Menteri Perindustrian, supaya industri kita terutama sektor logam terus dipacu kinerjanya. Apalagi, industri ini sangat luas turunannya," kata Direktur Jenderal (Dirjen) Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin, I Gusti Putu Suryawirawan kepada Imq di Jakarta, Senin (16/1/2017).

Putu menilai, industri logam terdiri dari pengolahan besi dan baja, non besi dan baja seperti aluminium, tembaga, stainless steel, dan timah, serta logam tanah jarang.

"Penguatan struktur industri nasional diarahkan melalui hilirisasi karena berdampak positif pada peningkatan nilai tambah di dalam negeri," papar dia.

Upaya tersebut merupakan komitmen dari Kemenperin dalam melaksanakan amanat Undang-Undang Nomor 4/2009 tentang mineral dan batu bara serta UU No. 3/2014 tentang Perindustrian.

"Salah satu program lanjutan dari hilirisasi mineral adalah pengembangan industri terintegrasi dari hulu sampai hilir seperti yang diterapkan di Kawasan Industri Morowali dan Konawe yang berbasis smelter. Guna mendorong percepatan program hilirisasi mineral, kami terus memberikan dukungan antara lain dalam pemberian insentif fiskal seperti tax allowance," ujar Putu.

Putu menambahkan, pihaknya juga menciptakan iklim usaha yang semakin kondusif melalui percepatan pembangunan infrastruktur sehingga turut memacu kinerja industri logam agar mampu meningkatkan kontribusinya terhadap perekonomian Indonesia. Pada semester I tahun lalu, pertumbuhan industri logam sebesar 9,79% atau di atas pertumbuhan ekonomi nasional yang mencapai 5,05%.

"Kontribusi industri tercermin dari peningkatan nilai investasi, lapangan kerja, serta nilai ekspor. Sekitar 1.400 industri logam di dalam negeri mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 430.000 orang pada 2015 dan total nilai investasi mencapai Rp211 triliun dan nilai ekspor sebesar US$ 8,31 miliar," tuturnya. (Hrb)

 

Komentar Berita

Industri Hari Ini

CEO Rumah Zakat Irvan Nugraha (kiri), CMO Didi Sabir (kanan) dan Duta Qurban Rumah Zakat Dennis Lim tengah

Senin, 05 Juni 2023 - 21:27 WIB

Daging Kurban Solusi Ketahanan Pangan RI dan Dunia

Salah satu upaya Rumah Zakat dalam memberikan solusi ketahanan pangan dan pemenuhan gizi masyarakat yang membutuhkan di masa pandemi melalui program Superqurban.

Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita

Senin, 05 Juni 2023 - 19:00 WIB

PMI Manufaktur RI Mei 2023 Lampau Malaysia, Korsel, AS Hingga Jerman, Menperin Agus: Kita Harus Bersyukur

Kondisi industri pengolahan nonmigas di tanah air masih menunjukkan geliat yang positif, dengan ditandai dari hasil capaian Purchasing Managers Index (PMI) Manufaktur Indonesia yang dirilis…

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita

Senin, 05 Juni 2023 - 16:45 WIB

Menperin Agus Lobi Jepang Investasi Kendaraan Listrik di Tanah Air

Untuk menarik investasi di bidang EV, Kemenperin berupaya mengembangkan ekosistem kendaraan listrik dari hulu hingga hilir. Langkah strategis ini diharapkan mampu menarik perusahaan otomotif…

SVP Consumer Business 1 BSI Praka Mulia Agung (kiri pertama) saat menyaksikan simbolis penandatanganan pertama akad pembiayaan KPR Sejahtera FLPP oleh tiga guru Muhammadiyah pada acara Life With BSI

Senin, 05 Juni 2023 - 16:23 WIB

BSI Incar Penyaluran KPR Muhammadiyah

PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BSI) terus mendorong penyaluran pembiayaan kepemilikan rumah bersubsidi KPR Sejahtera FLPP.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita saat menemui Menteri Perekonomian, Perdagangan, dan Industri (METI) Jepang Yasutoshi Nishimura

Senin, 05 Juni 2023 - 16:17 WIB

Terbang ke Jepang, Menperin Agus Temui METI 'Godok' Kerja Sama Pengembangan Green Hydrogen

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) saat ini berupaya meningkatkan hubungan kerja sama dengan Jepang melalui Indo-Pacific Economic Framework (IPEF). Kerangka kerja sama tersebut diharapkan…