Susi Janjikan Asuransi dan Kapal Bagi Nelayan Tradisional yang Tinggalkan Cantrang

Oleh : Hariyanto | Kamis, 15 Februari 2018 - 07:56 WIB

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti. (Foto: Setkab)
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti. (Foto: Setkab)

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) kembali melakukan verifikasi, dan validasi kapal cantrang di Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Tasikagung, Rembang, Jawa Tengah.

Pendataan dilakukan empat hari mulai tanggal 12-15 Februari 2018. Sebelumnya, KKP juga telah melakukan kegiatan ini di Kota Tegal. Kegiatan pendataan dilakukan menyusul diizinkannya kapal cantrang beroperasi kembali selama masa peralihan ke alat tangkap ikan yang ramah lingkungan.

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengatakan, para nelayan sudah lebih memahami bahwa alat tangkap cantrang, tidak bisa digunakan terus menerus. Pasalnya, cantrang tak bisa menjaga usaha perikanan serta ketersediaan sumber daya ikan bagi generasi mendatang dan dapat merusak ekosistem laut.

"Kan sayang setiap kali nangkap, kapal (ukuran) 70 GT, 100 GT, (ikan) yang dibuangnya minimal 1 kuintal, 5 kuintal, kadang sampai 1 ton. Kalau Rembang saja ada lebih dari 200 kapal dikali dengan 200 kg saja, satu kali kapal buang, satu hari itu sudah 40 ton ikan rucah yang dibuang," kata Susi.

Menurut Susi, akan lebih baik jika ikan ditangkap dengan alat yang ramah lingkungan, tidak merusak ekosistem laut dengan ukuran yang tepat. Agar kekayaan laut berupa ikan bisa tetap terjaga yang menjamin kehidupan nelayan kecil hingga pemilik kapal bisa lebih sejahtera.

Bagi nelayan tradisional atau pemilik kapal yang ingin meninggalkan alat tangkap cantrang, Susi menjanjikan adanya asuransi nelayan dan kapal. Dalam hal ini, KKP bekerja sama dengan BUMN.

"Nanti Jasindo mengasuransikan kapal itu, termasuk ABK-nya. Pihak bank selaku pemberi kredit juga dijamin. Jadi kalau kecelakaan, pemilik kapal tidak kehilangan kapalnya karena diasuransikan, dijaminkan. Kami akan dampingi. Misalnya, nilainya (kapal) Rp1 miliar, utangnya Rp700 juta, berarti bank aman, pemilik kapal aman," ujar Susi.

Selanjutnya, kata Susi, KKP siap memberikan pendampingan terhadap proses restrukturisasi kredit jika terjadi macet dalam jangka waktu 1-2 tahun. Hal ini sudah menjadi kesepakatan antara KKP dengan perbankan yakni BRI, BNI, Bank Mandiri, BTN, dan Bank Jateng. 

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Bank Mandiri hadir di Seminar Gelora Mahasiswa

Selasa, 07 Mei 2024 - 10:52 WIB

Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ di London

Bank Mandiri terus menegaskan komitmen berkelanjutan dalam mendukung inklusi keuangan di masyarakat. Sebagai bagian dari upaya tersebut, Bank Mandiri kini memperkenalkan layanan cross border…

Polaris Master ExPOLrasi 2024

Selasa, 07 Mei 2024 - 10:39 WIB

Kompetisi Mixologist, Polaris Master ExPOLrasi 2024 Lahirkan Inovasi Tren Minuman Kekinian

Tren makanan dan minuman di Indonesia kian berkembang, khususnya di kalangan anak-anak muda yang belakangan menyebutnya dengan istilah ‘Makanan atau Minuman Kekinian’. Setiap tahunnya pasti…

Dengan bantuan teknologi Artificial Intelligence, proses klaim digital asuransi kesehatan Allianz mampu diselesaikan dalam waktu 48 jam.

Selasa, 07 Mei 2024 - 10:29 WIB

AI Jadi Alat Bantu, Kemendikbud Dorong Siswa Belajar Efisien dan Efektif

Jakarta, FMB9 -Dalam era digital seperti saat ini pemanfaatan teknologi telah menjadi suatu keharusan dalam berbagai lini kehidupan, termasuk dunia pendidikan. Menyadari potensi besar yang dimiliki…

IFG Life

Selasa, 07 Mei 2024 - 10:19 WIB

Perkuat Komitmen Manajemen Mutu, IFG Life Raih Sertifikasi ISO 9001:2015

PT Asuransi Jiwa IFG (IFG Life) menegaskan komitmen untuk senantiasa memberikan layanan yang berkualitas dan berkesinambungan bagi masyarakat Indonesia melalui proses pelayanan yang cepat, transparan,…

Ilustrasi Produksi Alas Kaki

Selasa, 07 Mei 2024 - 10:10 WIB

Pabrik Sepatu Bata Tutup! Beban Industri Alas Kaki Makin Berat, Aprisindo Ungkap Biang Keroknya...

Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo) akhirnya angkat bicara terkait penutupan pabrik PT Sepatu Bata Tbk di Purwakarta. Meski demikian, Aprisindo belum dapat mengungkapkan lebih banyak…