Dana Kelolaan Mandiri Investasi Ditargetkan Tumbuh 20% pada 2018

Oleh : Abraham Sihombing | Kamis, 14 Desember 2017 - 21:30 WIB

Alvin Pattisahusiwa, Dirut Mandiri Investasi, memberikan keterangan pasca Workshop Wartawan di Bimasena (Foto Abe)
Alvin Pattisahusiwa, Dirut Mandiri Investasi, memberikan keterangan pasca Workshop Wartawan di Bimasena (Foto Abe)

INDUSTRY.co.id - Jakarta – Total dana kelolaan (Asset Under Management/AUM) PT Mandiri Manajemen Investasi, atau Mandiri Investasi, ditargetkan tumbuh 20% pada 2018. Hingga akhir tahun ini, manajemen perseroan berharap dapat mengelola dana antara Rp49-51 triliun.

“Total dana kelolaan kami hingga November 2017 sudah mencapai Rp50 triliun. Sementara targetnya antara Rp49-51 triliun. Kita optimistis tahun depan akan lebih semarak lagi, sehingga total dana kelolaan kami dapat tumbuh 20% dibandingkan realisasi tahun ini,” ujar Alvin Pattisahusiwa, Direktur Utama Mandiri Investasi, di sela-sela workshop wartawan di Bimasena, Hotel Dharmawangsa, Jakarta Selatan, Kamis (14/12/17).

Alvin mengemukakan, untuk mencapai target dana kelolaan tahun depan, perseroan masih mengandalkan berbagai produk reksa dana pasar uang dan terproteksi. Kendati demikian, perseroan juga secara agresif akan melakukan diversifikasi produk-produk pendapatan tetap seperti KIK EBA, KIK DIRE dan RDPT pada tahun depan.

Adapun produk-produk yang dimaksud adalah produk-produk alternatif investasi, yakni Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset (KIK EBA), Kolektif Investasi Kolektif dari Dana Investasi Real Estate (KIK DIRE) dan Reksa Dana Penyertaan Terbatas (RDPT).

“Produk-produk yang didiversifikasi terutama produk-produk yang berjangka pendek sekitar 2-3 tahun, tetapi imbal hasilnya lebih besar dibandingkan Pasar Uang,” tutur Alvin.

Terkait strategi tersebut, Alvin mengungkapkan, pihaknya akan mengincar perusahaan-perusahaan yang bergerak dibidang infrastruktur, consumer goods, perbankan, dan juga penerbangan. Misalnya, perusahaan infrastruktur yang diketahui membutuhkan pendanaan yang sangat besar hingga ribuan triliun rupiah guna mendukung bisnisnya.

“Kami melihat potensi besar di sini. Tahun depan akan ada banyak lagi KIK EBA. Kita coba mencari perusahaan-perusahaan infrastruktur BUMN yang membutuhkan dana yang besar. Kalau dapat 3-4 peruasahaan aja kita sudah lumayan,” imbuhnya. (Abraham Sihombing)

Komentar Berita

Industri Hari Ini

 PAPDI Umumkan Pembaruan Rekomendasi Jadwal Vaksinasi Dewasa 2024

Senin, 29 April 2024 - 21:00 WIB

PAPDI Perbarui Rekomendasi Vaksin Dewasa Dengan Menambahkan PCV15

Selain diberikan kepada bayi dan anak-anak, vaksin PCV15 juga telah disetujui oleh BPOM untuk diberikan kepada dewasa guna memberikan perlindungan terhadap 15 serotipe bakteri pneumokokus.

Dialog Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) yang mengangkat tema 'Lindungi Hak Pekerja dalam Bisnis'. (FMB9)

Senin, 29 April 2024 - 20:40 WIB

Perpres 60/2023, Pemerintah Dorong Bisnis Ramah HAM & Kesejahteraan Pekerja

Jakarta, FMB9 - Pemerintah telah mengesahkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 60 Tahun 2023 tentang Strategi Nasional Bisnis dan Hak Asasi Manusia sebagai respons terhadap kebutuhan akan perlindungan…

Direksi BNI usai paparan kinerja

Senin, 29 April 2024 - 18:33 WIB

BNI Raih Laba Bersih Rp5,33 Triliun Kuartal I 2024

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI konsisten mencatatkan pertumbuhan kinerja keuangan yang positif dan berkelanjutan pada periode awal tahun 2024.

Program BISA

Senin, 29 April 2024 - 18:05 WIB

Cegah Stunting di Jawa Barat dan NTT, Program BISA Tingkatkan Perilaku CTPS Sebesar 81,5%

Save the Children bersama dengan mitra konsorsium Unilever Lifebuoy, berhasil meningkatkan Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) di Jawa Barat dan Nusa Tenggara Timur (NTT) melalui program…

Industri logam dan baja

Senin, 29 April 2024 - 17:35 WIB

Mantaps! Industri Manufaktur RI 'Kokoh' di Tengah Ketidakstabilan Kondisi Ekonomi Global

Indeks Kepercayaan Industri (IKI) bulan April 2024 masih ekspansi 52,3, turun sebesar 0,75 poin dibandingkan Maret 2024 sebesar 53,05, meskipun ekspansinya melambat, hal ini merupakan sinyal…