Kelangsungan UMKM Timika Menunggu Kepastian Kontrak PT Freeport
Oleh : Herry Barus | Senin, 19 Desember 2016 - 10:19 WIB

Tambang Freeport (dok Freeport-Mcmooran)
INDUSTRY.co.id - Ketidakpastian soal kelanjutan kontrak usaha pertambangan PT Freeport Indonesia pascaberakhirnya kontrak karya tahap II tahun 2021 dinilai akan mengancam kelangsungan usaha para pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) lokal di Timika, Papua.
Manajer Investasi Sosial PT Freeport Indonesia, Yahya Alkatiri, di Timika, Senin (19/12), mengatakan saat ini terdapat 172 orang pengusaha asli Papua yang sedang dibina melalui program jaminan UMKM baik oleh PT Freeport maupun oleh Lembaga Pengembangan Masyarakat Amungme dan Kamoro (LPMAK).
Semenjak 2014, katanya, kegiatan ekspor konsentrat tembaga, emas dan perak PT Freeport Indonesia ke berbagai negara tujuan harus melalui perizinan dengan jangka waktu diperbaharui setiap enam bulan.
Dalam catatan Antara, hingga kini, PT Freeport sudah sampai tahap perizinan ke enam negara yang akan berlaku hingga Januari 2017.
"Tidak hanya menyangkut masalah perizinan yang harus diperbaharui setiap enam bulan sekali, tapi juga menyangkut kepastian usaha Freeport pasca2021. Saat ini negosiasi terus berjalan antara pemerintah dengan Freeport serta pihak-pihak terkait. Kita berharap semoga segera ada solusi," ujar Yahya.
Yahya menjelaskan sejak adanya pembatasan produksi maupun ekspor konsentrat tembaga, emas dan perak PT Freeport pada 2014, alokasi dana kemitraan atau "dana satu persen" (satu persen dari pendapatan kotor PT Freeport) yang dikelola oleh LPMAK menurun drastis dibanding tahun-tahun sebelumnya.
Dengan menurunnya alokasi dana kemitraan yang diterima LPMAK, hal itu berpengaruh pada pelaksanaan program LPMAK yang memfokuskan pada bidang pendidikan, kesehatan, dan pemberdayaan ekonomi masyarakat Suku Amungme dan Kamoro serta lima suku kekerabatan Papua lainnya (Mee, Moni, Nduga, Damal dan Dani).
"Memang benar kalau pendapatan kotor Freeport menurun maka secara otomatis kontribusi ke LPMAK juga menurun. Turunnya pendapatan Freeport disebabkan beberapa hal yaitu produksi tidak mencapai target, menurunnya harga komoditas di pasaran dunia atau juga karena masalah-masalah industrial yang menghambat pencapaian produksi," jelas Yahya.
Yahya menambahkan, PT Freeport terus mendorong kemandirian ekonomi warga lokal melalui program pengembangan UMKM.
Dari 172 pengusaha lokal binaan Freeport dan LPMAK, terdapat sekitar 1.400 tenaga kerja yang terserap melalui program tersebut.
"Selain menciptakan peluang usaha pekerjaan, pada saat bersamaan menghasilkan efek ganda sehingga dapat menggerakkan perekonomian warga secara keseluruhan," harap Yahya.
Tantangan terbesar yang dihadapi PT Freeport maupun Pemda di Papua saat ini yaitu bagaimana meningkatkan kesejahteraan warga lokal di sekitar tambang.
Sesuai studi LPM Universitas Indonesia pada 2013, ketergantungan ekonomi Kabupaten Mimika terhadap Freeport sekitar 91 persen.
Dalam rentang waktu hampir setengah abad keberadaan Freeport di Papua, kata Yahya, seharusnya secara perlahan-lahan ketergantungan masyarakat maupun Pemda setempat pada aktivitas pertambangan Freeport semakin berkurang.
"Upaya menuju kemandirian ekonomi masyarakat lokal menjadi tantangna dan pergumulan kita bersama agar ketergantungan ekonomi daerah tidak lagi terlalu dominan kepada Freeport. Setiap tahun dana investasi sosial yang dikucurkan Freeport baik melalui program community social maupun melalui LPMAK dan mitra-mitra terkait hampir mencapai 100 juta dollar AS," ujarnya.
"Seharusnya ini bisa disinergikan secara baik guna mendorong percepatan kemandirian warga lokal sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi daerah di berbagai sektor," tambah Yahya.(Hrb)
Baca Juga
Penjualan Bersih Mencapai Rp 906,25 Miliar di 2021, Ifishdeco Berencana…
Cetak Rekor Laba, Produsen Nikel Ifishdeco Berencana Akuisisi Tambang…
Perkiraan Potensi Sumber Daya Mineral Onto PT Sumbawa Timur Mining…
MIND ID Catat Pertumbuhan Kinerja Positif di Tahun 2021
Teken Komitmen Investasi Capai USD 728 Juta, Adaro Bakal Bangun Smelter…
Industri Hari Ini

Senin, 16 Mei 2022 - 19:00 WIB
Menparekraf: Bali Trail Running 2022 Tanda Parekraf Bali Kian Bangkit
Menghadiri “Bali Trail Running 2022” di Kabupaten Bangli, Bali, Minggu (15/5/2022), Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno mengapresiasi event tersebut yang dipercaya…

Senin, 16 Mei 2022 - 17:53 WIB
Dahsyat Tembus 295%, Pertumbuhan Laba Bersih KOBEX pada Triwulan I-2022
Jakarta – PT Kobexindo Tractors Tbk (KOBX) penyedia alat berat terintegrasi, membukukan pencapaian positif pada tiga bulan pertama 2022.

Senin, 16 Mei 2022 - 17:42 WIB
Mantan Politikus Laksamana Sukardi Gandeng Harry Tjahjono Cegah Dampak Negatif Konten Youtube Pada Anak.
Mantan politikus PDIP dan Menteri BUMN Kabinet Gotong Royong, Laksamana Sukardi (LS), menggandeng seniman Harry Tjahjono untuk membuat konten youtube ramah anak.

Senin, 16 Mei 2022 - 17:30 WIB
Genjot Pariwisata, Bandung Harus Punya Ciri Khas Sebagai Kota Wisata
Salah satu upaya untuk meningkatkan perekonomian masyarakat, Wali Kota Bandung Yana Mulyana menyebut sejumlah tempat wisata yang ada di Ibu Kota Jawa Barat itu perlu memiliki ciri khas yang…

Senin, 16 Mei 2022 - 16:51 WIB
Untuk Kurban, HPDKI Persiapkan Ternaknya Aman dan Sehat dari PMK
Terkait dengan adanya wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di beberapa kabupaten di Jawa Timur dan di Aceh, Himpunan Peternak Domba Kambing Indonesia (HPDKI) gerak cepat mengkoordinasikan seluruh…
Komentar Berita