PLN Targetkan Penambahan 444 Ribu Pelanggan Prabayar di Jawa Tengah

Oleh : Hariyanto | Senin, 10 Juli 2017 - 08:14 WIB

Pembangkit Listrik
Pembangkit Listrik

INDUSTRY.co.id , Semarang - Tahun ini, PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta menargetkan penambahan 444.918 pelanggan prabayar.

"Saat ini dari total 9.684.785 pelanggan rumah tangga di Jateng-DIY, sebanyak 3.067.610 pelanggan sudah menggunakan listrik prabayar atau listrik pintar," kata Deputi Manajer Komunikasi dan Bina Lingkungan PT PLN (Persero) Distribusi Jateng-DIY, Hardian Sakti Laksana di Semarang, Minggu (9/7/2017).

Hardian mengatakan jumlah pelanggan PLN di Jateng-DIY ada 10.445.642 pelanggan di mana sekitar 92,7 persen merupakan pelanggan rumah tangga. Dari jumlah tersebut, 31,6% pelanggan rumah tangga sudah beralih menggunakan listrik prabayar.

Menurutnya, semakin tinggi pengguna listrik prabayar, menunjukkan pelanggan listrik semakin sadar akan keuntungan-keuntungan yang akan diperoleh. Keuntungan dari pemakaian listrik prabayar atau listrik pintar di antaranya pelanggan terbebas dari kesalahan pembacaan meter dan denda biaya keterlambatan jika terlambat mengisi.

"Kalau pakai listrik pintar, pulsa habis dan tidak segera diisi, otomatis listrik tidak menyala, tetapi tidak dikenakan denda biaya keterlambatan seperti halnya listrik konvensional," kata Hardian.

Keuntungan lainnya yaitu, menurut Hardian, tidak ada biaya aboneman dan pelanggan PLN juga terbebas dari uang jaminan langganan. "Jumlah token listrik yang terisi pun tak berbatas waktu, dan tidak pernah kedaluwarsa," kata Hardian.

Sementara itu, terkait biaya token listrik, Hardian mengatakan, dalam setiap pembelian pelanggan hanya dikenakan biaya pajak penerangan jalan umum (PPJU) maksimum 8-9 persen dari nilai pembeliannya.

"Biaya PPJU ini dikenakan untuk seluruh pelanggan listrik termasuk pelanggan listrik pascabayar. Di setiap daerah pun berbeda-beda besarnya sesuai Perda masing-masing kota atau kabupaten," katanya.

Selain itu, Hardian menambahkan, dikenai biaya materai Rp3.000/transaksi untuk setiap pembelian token di atas Rp250.000. Untuk biaya administrasinya pun bervariatif dengan maksimal Rp3.000, tergantung masing-masing bank.

"Dari sisa potongan biaya-biaya tersebut dalam setiap transaksi rupiahnya, kemudian dibagi dengan biaya per 1 kwh," katanya.

Ia mencontohkan, jika seorang pelanggan PLN dengan daya 1.300 VA membeli token listrik senilai Rp100.000, maka dari nilai tersebut akan dipotong 8 persen untuk biaya PPJU sebesar Rp8.000. Selanjutnya sisanya Rp92.000 akan dipotong biaya administrasi Rp3.000, dengan sisa Rp89.000.

"Dari sisa Rp 89.000 tersebut, lantas dibagi biaya per kWH untuk pelanggan 1.300 VA sebesar Rp 1.467,28. Dari hasil perhitungan tersebut barulah muncul jumlah listrik yang tertera di meteran," katanya.

Ia menambahkan, bagi pelanggan yang masih belum mengetahui informasi mengenai listrik pintar ini bisa menghubungi kontak center nomor telepon 123 untuk mendapatkan penjelasan. Dengan begitu, informasi yang diperoleh dapat dipertanggungjawabkan.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Direksi BNI usai paparan kinerja

Senin, 29 April 2024 - 18:33 WIB

BNI Raih Laba Bersih Rp5,33 Triliun Kuartal I 2024

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI konsisten mencatatkan pertumbuhan kinerja keuangan yang positif dan berkelanjutan pada periode awal tahun 2024.

Program BISA

Senin, 29 April 2024 - 18:05 WIB

Cegah Stunting di Jawa Barat dan NTT, Program BISA Tingkatkan Perilaku CTPS Sebesar 81,5%

Save the Children bersama dengan mitra konsorsium Unilever Lifebuoy, berhasil meningkatkan Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) di Jawa Barat dan Nusa Tenggara Timur (NTT) melalui program…

Industri logam dan baja

Senin, 29 April 2024 - 17:35 WIB

Mantaps! Industri Manufaktur RI 'Kokoh' Ditengah Ketidakstabilan Kondisi Ekonomi Global

Indeks Kepercayaan Industri (IKI) bulan April 2024 masih ekspansi 52,3, turun sebesar 0,75 poin dibandingkan Maret 2024 sebesar 53,05, meskipun ekspansinya melambat, hal ini merupakan sinyal…

Bank Jatim (Foto Moneter)

Senin, 29 April 2024 - 17:16 WIB

Wow! Awali Tahun 2024, Bank Jatim Cetak Kinerja Ciamik

Jakarta-PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (bankjatim) sukses mencatatkan kinerja yang positif sepanjang Triwulan Pertama 2024.

CEO YAMADA Consulting & Spire yang juga Executive Officer dan Head of Global Business Development YAMADA Consulting Group Ryosuke Funayama (kedua dari kanan) dan COO YAMADA Consulting & Spire Jeffrey Bahar (pertama dari kanan) didampingi beberapa staf berpose bersama di kantor pusat YAMADA Consulting Group, Tokyo, Jepang, belum lama ini.

Senin, 29 April 2024 - 17:09 WIB

Keren! Spire Research and Consulting Rebranding Jadi YAMADA Consulting & Spire

Jakarta-Spire Research and Consulting, perusahaan riset dan konsultasi bisnis terkemuka Asia Pasifik yang berpusat di Singapura, menyatakan saat ini telah terintegrasi penuh dengan YAMADA Consulting…