Wow! RI Produsen Nikel Terbesar Dunia, DPR: Rakyat Harus Sejahtera, Jangan Hanya Pengusaha Smelter
Oleh : Candra Mata | Rabu, 03 Maret 2021 - 17:38 WIB

Ilustrasi Industri Smelter Nikel
INDUSTRY.co.id - Jakarta, Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto mendorong optimalisasi aktivitas penambangan nikel di berbagai daerah tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan pasar dunia, tetapi juga dimaksimalkan untuk kesejahteraan rakyat Indonesia.
Ia mengingatkan, sumber daya nikel yang besar terkandung di dalam bumi Indonesia harus dikelola secara efisien.
"Saya meminta pemerintah membuat perencanaan dan aturan yang ketat terkait pengelolaan nikel ini. Sehingga, jangan sampai sumber daya alam yang dimiliki negara ini habis dieksploitasi tapi tidak memberi manfaat bagi kemakmuran rakyat banyak," ujar Mulyanto dalam keterangan resminya yang diterima redaksi INDUSTRY.co.id pada Rabu (3/3/2021).
Politisi Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (F-PKS) tersebut kembali menegaskan, pemerintah harus bisa menjamin bahwa booming nikel ini mendatangkan kesejahteraan bagi rakyat dan bukan hanya menyejahterakan segelintir pengusaha smelter.
Apalagi, jika malah mendatangkan kerusakan lingkungan.
“Untuk itu, saya menginginkan agar pemerintah harus dapat mengelola penambangan dan pengolahan nikel agar semakin efisien dan ramah lingkungan. Termasuk, dalam aspek pembuangan limbah nikel ke laut,” pungkasnya.
Asal tau saja, dicukil dari data Badan Geologi Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) pada 2019 mencatat bahwa Indonesia negara produsen dan penyumbang kebutuhan Nikel terbesar dunia.
Dari total produksi Nikel dunia yang berjumlah 2,668 juta ton Nikel, Indonesia ternyata menyumbang sekitar 800 ribu ton Ni dalam kurun waktu sepanjang tahun 2019.
Jumlah tersebut secara otomatis menobatkan Indonesia sebagai negara produsen bijih nikel terbesar di dunia.
Tercatat hingga Juli 2020, total neraca sumber daya bijih Nikel Indonesia mencapai 11,88 miliar ton.
Sedangkan, total sumber daya logam nikel sebesar 174 juta ton. Sumber daya ini tersebar di tiga provinsi yaitu di Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, dan Maluku Utara.
Baca Juga
ICDX Catatkan Transaksi Rp 2,4 Triliun Pada Perdagangan Timah Q1…
Dahsyat! TMM Fokus Kembangkan Teknologi STAL, Elon Musk dan Tesla…
Iqbal Linus Ketua DPD I KNPI Jambi Sukses Kembangkan Perusahaan Pertambangan
Dahsyat, Bukan Kaleng-kaleng! AMNT Berhasil Peroleh Kuota Ekspor…
Legislator Asal Papua Minta Pembangunan Smelter PT Freeport Berlokasi…
Industri Hari Ini

Rabu, 21 April 2021 - 18:00 WIB
Penyelenggara Sertifikat Elektronik Sediakan Dokumen Digital Terpercaya melalui Tanda Tangan Elektronik
PT Indonesia Digital Identity (VIDA) menjadi perusahaan Penyelenggara Sertifikat Elektronik pertama di Indonesia yang terdaftar sebagai penyedia layanan tanda tangan elektronik yang aman dan…

Rabu, 21 April 2021 - 17:15 WIB
Arcandra Tahar Sebut PGN Punya Peran Penting Ambil Peluang Optimalkan Kebutuhan LNG Dunia yang Semakin Membesar
Komisaris Utama PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) Arcandra Tahar mengungkapkan, PGN memiliki posisi strategis dalam penyediaan energi yang ramah lingkungan dan efisien di dalam negeri. Dijelaskan…

Rabu, 21 April 2021 - 17:00 WIB
Buruh Desak MK Batalkan UU Cipta Kerja
Mahkamah Konstitusi menggelar sidang pendahuluan uji formil judicial review UU Cipta Kerja, Rabu (21/4/2021). Uji formil ini dimohonkan oleh Riden Hatam Aziz dan kawan-kawan, yang merupakan…

Rabu, 21 April 2021 - 17:00 WIB
Hutama Karya Tingkatkan Pelayanan Test Rapid Antigen Sepanjang Masa Pamdemi
Dalam rangka menekan angka penyebaran Covid-19 di tengah momen Ramadhan tahun 2021 ini, PT Hutama Karya (Persero) (Hutama Karya) selaku pengelola Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) tetap melakukan…

Rabu, 21 April 2021 - 16:45 WIB
Goks! Presiden Jokowi Sebut Pabrik Kaca Terbesar di Asia Tenggara Bakal Segera Dibangun di KIT Batang
Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan bahwa sebanyak 450 dari 4.300 hektare lahan di Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang, Jawa Tengah, telah siap dipakai. Sehingga para investor dapat…
Komentar Berita