KLHK Akan Kembali Pungut Iuran PNT

Oleh : Irvan AF | Sabtu, 25 Februari 2017 - 20:12 WIB

Ilustrasi Hutan (Foto: BBPK)
Ilustrasi Hutan (Foto: BBPK)

INDUSTRY.co.id, Jakarta - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) berencana mengaktifkan kembali pungutan Penggantian Nilai Tegakan (PNT) sebagai upaya mendongkrak Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari hutan produksi.

Dirjen Pengelolaan Hutan Produksi Lestari Kementerian LHK IB Putera Parthama, di Kabupaten Bandung, Sabtu menjelaskan salah satu penyebab PNBP menurun adalah lesunya bisnis pemanfaatan hasil hutan kayu sebagai dampak dari kondisi pasar yang terdistorsi.

Pada 2016, tambahnya, realisasi PNBP hasil hutan kayu sebesar Rp2,7 triliun, lebih rendah dari pemasukan pada 2015 yang mencapai Rp3,5 triliun, bahkan jumlah tersebut dibawah target yang ditetapkan oleh DPR.

"Harga kayu bulat yang rendah menyebabkan perusahaan enggan untuk meningkatkan produksinya. Mereka enggan untuk memanen pohon yang termasuk kelompok rimba campuran," katanya pada media gathering di Patengan, Ciwidey Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat (25/2/2017).

Harga kayu bulat yang rendah diperberat dengan aksesibilitas menuju lokasi penebangan yang makin sulit sehingga biaya produksi makin tinggi.

Faktor lainnya, tambahnya, adalah tidak adanya lagi pungutan PNT kepada pemegang izin pemanfaatan kayu (IPK), izin pinjam pakai kawasan hutan (IPPKH), Hak Guna Usaha, dan penyiapan lahan Hutan Tanaman Industri.

Putera menyatakan pungutan PNT sebagai sumber PNBP sejak Desember 2015 dihapuskan oleh Mahkamah Agung karena tidak memiliki payung hukum.

Oleh karena itu, lanjutnya, aktivasi PNT akan dipayungi melalui PP PNBP Kementerian LHK yang akan dibahas bersama Komisi X DPR.

Putera menjelaskan perluasan sumber PNBP dikarenakan di kawasan hutan produksi kini berkembang pemanfaatan hasil hutan non kayu dan jasa lingkungan seperti untuk silvopastura (ternak), silvofishery (budi daya ikan), dan pemanfaatan lahan di bawah tegakan dengan pola agroforestry.

"Dulu ini tidak dilirik karena nilainya dianggap kecil Tapi kalau kecil-kecil dikumpulkan, nilainya miliran juga," katanya.

Dia mengungkapkan untuk tahap awal pihaknya mulai mengenakan PNBP hasil hutan nonkayu pada BUMN kehutanan Perum Perhutani, perusahaan yang menguasai hutan Jawa dan menjadi induk Inhutani I-V itu memproduksi banyak hasil hutan nonkayu seperti jagung, madu, dan gondorukem terutama bekerja sama dengan masyarakat.

Sementara itu, Direktur Perum Perhutani Muhammad Subagja menyatakan pihaknya memahami rencana untuk mengenakan pungutan terhadap hasil hutan nonkayu. Untuk itu pihaknya akan melakukan sosialisasi dan komunikasi dengan masyarakat pesanggem (penggarap lahan kehutanan) yang memanfaatkan lahan hutan di bawah tegakan untuk memproduksi berbagai hasil hutan nonkayu.

"Tentu kami sosialisasikan dulu dengan masyarakat yang selama ini melakukan Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM) di lahan Perhutani," katanya.

Menurut dia, tak ada persoalan untuk pengenaan pungutan PNBP untuk produk nonkayu yang dihasilkan langsung oleh Perhutani atau mitra swasta, namun untuk produk nonkayu yang dihasilkan oleh rakyat di lahan Perhutani, tentu ada proses tak mudah yang harus dijalani.

Perhutani berharap pemerintah membebaskan pengenaan PNBP untuk produk yang dihasilkan rakyat.

Subagja mengungkapkan ada areal Perhutani seluas 198.000 hektare yang dimanfaatkan masyarakat untuk budi daya kopi, 191.000 hektare lainnya untuk memproduksi padi, jagung, dan kedele dengan pola tumpang sari.

Menurut dia, untuk membebaskan petani pesanggem Perhutani dari pengenaan PNBP, pihaknya akan melakukan komunikasi dengan Kementerian LHK serta Kementerian BUMN yang merupakan kementerian pembina.

 

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Kepala Pusat Analisis Perpustakaan dan Pengembangan Budaya Baca Perpustakaan Nasional, Nurhadisaputra pada kampanye dan sosialisasi GIM di Aceh.

Senin, 20 Mei 2024 - 22:07 WIB

Perpusnas Gelar Gerakan Indonesia Gemar Membaca di Aceh

GIM adalah sebuah program yang bertujuan untuk mempromosikan pentingnya membaca sebagai modal utama dalam meningkatkan budaya literasi masyarakat.

Para pemenang Business Challenge 2024 yang digelar kampus i3L dan Sunyi.

Senin, 20 Mei 2024 - 21:37 WIB

Diikuti 200 Siswa SMA, i3L Business Challenge 2024 Digelar Kampus i3L dan Sunyi

Lebih dari 50 tim dengan total 200 siswa SMA dari berbagai kota di Indonesia mengirimkan proposal ide bisnis mereka dalam kompetisi i3L Business Challenge 2024 yang digelar kampus i3L dan Sunyi.

BSI Maslahat bantu terdampak Banjir Sumatera Barat yang dar hujan dengan intensitas sedang hingga sangat lebat di wilayah setempat. Banjir bandang yang bercampur lahar dingin Gunung Marapi berdampak di beberapa titik.

Senin, 20 Mei 2024 - 21:10 WIB

BSI Maslahat Bantu Korban Banjir Bandang dan Longsor Sumatera Barat

Banjir bandang Sumatera Barat berasal dari hujan dengan intensitas sedang hingga sangat lebat di wilayah setempat. Banjir bandang yang bercampur lahar dingin Gunung Marapi berdampak di beberapa…

Juru Bicara Kemenperin, Febri Hendri Antoni Arif (tengah)

Senin, 20 Mei 2024 - 20:57 WIB

Kemenperin 'Buka Suara Lantang' Tanggapi Pernyataan Kemenkeu & Kemendag Soal Penumpukan Kontainer Impor

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) angkat suara terkait penumpukan kontainer di beberapa pelabuhan utama seperti, Tanjung Priok, Tanjung Perak, dan Belawan.

Pameran seni Harmony karya Ramrama di Mangkuluhur Artotel Suites.

Senin, 20 Mei 2024 - 20:17 WIB

Mangkuluhur Artotel Suites Gelar pameran Tunggal Harmony Karya Ramrama

Pameran seni Harmony karya Ramrama dipusatkan di Artspace, Mangkuluhur Artotel Suites mulai tanggal 17 Mei 2024 hingga 25 Agustus 2024 dengan tema flora sebagai objek utama karya.