Tren Mobil Listrik dan Renewable Energy Daya Pikat Investasi Kawasan Industri Kendal

Oleh : Hariyanto | Senin, 20 Mei 2024 - 14:33 WIB

SPKLU
SPKLU

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Pemerintah Indonesia saat ini tengah giat mendorong pemanfaatan energi baru dan terbarukan (renewable energy) guna menurunkan emisi gas rumah kaca. Berbagai upaya dilakukan pemerintah, seperti mendorong penggunaan energi listrik tenaga surya, serta mendorong penggunaan kendaraan listrik bagi masyarakat.

Upaya tersebut dinilai cukup berhasil yang dinilai dari popularnya penggunaan pembangkit Listrik tenaga surya pada bangunan perkantoran, industri, hingga digunakan pada bangunan rumah tangga. Disisi lain juga terlihat peningkatan penggunaan kendaraan listrik di Masyarakat. Pada tahun 2023, tercatat jumlah motor dan mobil listrik meningkat sebanyak 190% dari tahun sebelumnya.

Tidak hanya terjadi perubahan tren di masyarakat, namun industri manufaktur kendaraan listrik dan industri berbasis renewable energy juga kian banyak bertumbuh di Indonesia. Seperti salah satu contohnya, Indonesia berhasil memiliki pabrik solar sel dan solar panel pertama di tahun 2023 yang berlokasi di Kawasan Industri Kendal, Jawa Tengah. 

Pabrik ini merupakan hasil kerjasama antara PLN serta perusahaan swasta asal Indonesia dan China dengan nama PT Trina Mas Agra Indonesia. Pabrik ini akan memiliki kapasitas produksi sebesar 1 GWp per tahunnya pada fase-1 masa operasionalnya.

Tak hanya industri panel surya, pembangunan industri energi terbarukan melalui sektor otomotif juga terus bertumbuh di Kendal. Di tahun yang sama, 2 pabrik komponen baterai listrik asal China juga melakukan pembangunan di Kawasan Industri Kendal. Di antaranya PT LBM Energi Baru Indonesia dengan produksi LFP Cathode Material dan PT Indonesia BTR New Energy Material dengan produksi Anode Material untuk baterai lithium kendaraan listrik.

Dengan terlaksananya pembangunan tiga pabrik berbasis industri renewable energy secara bersamaan di tahun yang sama di Kabupaten Kendal, menjadi sebuah fakta baru bahwa saat ini terjadi diversifikasi jenis industri manufaktur di Jawa Tengah. 

"Saat ini telah terjadi perubahan tren industri di Jawa Tengah khususnya di Kabupaten Kendal. Di awal berdirinya KIK, mayoritas Industri yang ada adalah Tekstil, Garmen, FnB, dan juga Furniture. Namun dalam beberapa tahun ini terlihat perubahan jenis industri yang datang ke Kendal, sepert industri energi terbarukan, komponen otomotif, hingga industri pembuatan kendaraan bermotor," kata Stanley Ang selaku Presiden Direktur Kawasan Industri Kendal (KIK) dalam keterangan resmi, Senin (20/5/2024). 

Baru-baru ini, KIK juga kembali berhasil mendatangkan pabrik kendaraan Listrik pertama di Kabupaten Kendal. Tepatnya di tanggal 2 Mei 2024, secara resmi PT Sunra Asia Pacific Hitech melaksanakan ground breaking Pembangunan pabrik sepeda motor Listrik seluas 12,700 m2 dengan nilai investasi sebesar 120 juta USD. Nantinya pada tahap-1 pabrik Sunra Asia Pacific Hitech akan memproduksi sekitar 1 juta unit sepeda motor Listrik.

Perubahan tren jenis industri yang kian berkembang di Jawa Tengah, khususnya di Kabupaten Kendal tentunya didorong oleh beberapa faktor. “Sebelumnya seperti industri otomotif ini banyak berkonsentrasi di wilayah barat dan juga timur Pulau Jawa. Akan tetapi berbagai faktor seperti pesatnya Pembangunan infrastruktur, kebijakan kemudahan investasi, dan potensi sumber daya manusia, menjadikan jawa Tengah lokasi investasi yang menarik dan juga kompetitif” ungkap Stanley Ang.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Kerjasama Sun Life dan CIMB Niaga

Kamis, 16 Januari 2025 - 14:48 WIB

Sun Life dan CIMB Niaga Resmikan Kemitraan Preferred Bancassurance

Tujuan kolaborasi ini menyediakan solusi finansial inovatif yang lebih mudah diakses dan memenuhi kebutuhan yang terus berkembang dari masyarakat Indonesia.

PT BRI Danareksa Sekuritas

Kamis, 16 Januari 2025 - 14:30 WIB

Generasi Muda Dominasi Pasar Modal, BRI Danareksa Sekuritas Hadirkan Fitur Smartinvest

Data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat jumlah investor reksa dana di pasar modal Indonesia mencapai 12,3 juta per Oktober 2024, atau sekitar 94% dari total investor pasar modal.

Kerjasama LPEI dan BTN

Kamis, 16 Januari 2025 - 14:18 WIB

Dorong Pertumbuhan Ekspor Indonesia, LPEI Menjalin Kemitraan Strategis Dengan BTN

Dalam rangka memperkuat struktur pendanaan dan layanan transaksi korporasi, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) menjalin kemitraan dengan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau…

Kepala BSN, Kukuh S. Achmad

Kamis, 16 Januari 2025 - 13:52 WIB

Ini Capaian BSN di Bidang Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian (SPK)

Pada tahun 2024, Infrastruktur Mutu Indonesia, yang terdiri dari standardisasi, akreditasi dan metrologi, menduduki peringkat 27 dari 185 negara di dunia berdasarkan hasil penelitian Global…

Implora, sebuah brand lokal yang berhasil berjaya di pasar kosmetik nasional.

Kamis, 16 Januari 2025 - 12:31 WIB

Implora: Strategi Jitu Menjadi Pemain Unggul di Pasar Kosmetik Digital Bersama Shopee

Sejak bergabung di Shopee di tahun 2017, Implora terus beradaptasi, berinovasi, dan berinvestasi dalam memanfaatkan berbagai peluang