Perbedaan Meruncing, Pemerintah-PTFI Hindari Ego Sektoral

Oleh : Herry Barus | Jumat, 24 Februari 2017 - 11:45 WIB

Ricard C Adkerson Presiden dan CEO Freeport, di Jakarta, Senin (20/2/2017) ( Foto: By Fadli Industry.co.id)
Ricard C Adkerson Presiden dan CEO Freeport, di Jakarta, Senin (20/2/2017) ( Foto: By Fadli Industry.co.id)

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Pengamat komunikasi politik dari Universitas Pelita Harapan Emrus Sihombing mengatakan perbedaan pandangan yang semakin meruncing antara pemerintah dan Freeport lebih disebabkan oleh ego sektoral.

"Masing-masing pihak tampaknya menilai keberadaanya dari perspektif posisinya sehingga merasa lebih benar dari yang lain," ujar Emrus Sihombing di Jakarta, Jumat (24/2/2017)

Ia mengatakan komunikasi ketulusan tampaknya semakin tergerus sehingga berpotensi menimbulkan saling ketidakpercayaan (distrust).

Ia mengatakan ego sektoral antara pemerintah dengan Freeport, sengaja atau tidak, telah menimbulkan jurang komunikasi yang semakin jauh, bahkan bisa menjadi "bola" liar yang semakin sulit menemukan solusi kooperatif. Karena itu, secepatnya harus dihentikan ego sektoral tersebut.

"Buka keran komunikasi koperatif, bisa melalui mediator, dengan meletakkan semua persoalan "di atas meja" (put on the table)," ujar dia seperti dilansir Antara.

Untuk itu, lanjutnya, harus dibangun komunikasi introspeksi antar para pihak, baik dari pemerintah maupun dari Freeport, dengan penuh ketulusan. Dengan demikian, solusi kooperatif dapat disepakati oleh para pihak.

Sebelumnya, Guru Besar Hukum Internasional dari Universitas Indonesia Hikmahanto Juwana mengatakan ancaman Freeport yang akan membawa pemerintah Indonesia ke arbitrase internasional akan membangkitkan rasa nasionalisme bagi publik Indonesia.

Masyarakat Indonesia akan terngiang dengan pelajaran sejarahnya saat VOC sebuah perusahaan Belanda yang mampu menaklukan kerajaan-kerajaan di Nusantara.

Freeport akan dipersepsi sama oleh publik Indonesia sebagai VOC di era digital.

Padahal pemerintah sudah bijak untuk memberi jalan keluar bagi Freeport dengan menerbitkan PP 1 Tahun 2017.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

AAJI bersama anggotanya menanam mangrove di PIK

Minggu, 05 Mei 2024 - 06:04 WIB

AAJI Tanam 2000 Bibit Mangrove dan Berikan Literasi Keuangan Pada Kelompok Nelayan

Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) bersama dengan 27 perusahaan anggotanya menunjukkan komitmennya terhadap kelestarian lingkungan dan pemberdayaan masyarakat melalui kegiatan “AAJI Peduli…

Pelatihan membaca nyaring di Kota Padang.

Sabtu, 04 Mei 2024 - 22:56 WIB

Sejumlah Guru, Pegiat Literasi Hingga Orang Tua Ikuti Pembekalan Membaca Nyaring di Kota Padang

Pelatihan membaca nyaring di Kota Padang terbagi ke dalam tiga kelas, yaitu kelas orang tua, kelas guru dan kelas pustakawan/pegiat literasi.

Gedung BNI di Pejompongan Jakarta Pusat

Sabtu, 04 Mei 2024 - 22:51 WIB

Dukungan BUMN Bikin Olahraga Indonesia Semakin Moncer

Dukungan yang diberikan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terhadap aktivitas olahraga, membuat moncer sejumlah cabang olahraga di Indonesia.

Tim Thomas dan Uber ke Final

Sabtu, 04 Mei 2024 - 20:48 WIB

Melaju ke Final, BNI Apresiasi Keberhasilan Tim Thomas dan Uber Indonesia

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI mengucapkan selamat dan menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya atas keberhasilan Tim Thomas dan Uber Indonesia melaju ke babak final Kejuaraan…

Tekan Dampak Pemanasan Global, PIS Kolaborasi Cintai Bumi di Desa Nelayan Bali

Sabtu, 04 Mei 2024 - 20:20 WIB

Tekan Dampak Pemanasan Global, PIS Kolaborasi Cintai Bumi di Desa Nelayan Bali

Badung- PT Pertamina International Shipping (PIS) kembali melanjutkan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) “BerSEAnergi untuk Laut” yang bertujuan salah satunya untuk menekan…