BPS Berbenah Hadapi Era Revolusi Industri 4.0
Oleh : Herry Barus | Selasa, 27 November 2018 - 08:00 WIB

Kepala BPS Suhariyanto (Foto Ridwan)
INDUSTRY.co.id - Jakarta- Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto mengatakan pihaknya melakukan pembenahan untuk menghadapi era Revolusi Industri 4.0 dimana terjadi perubahan sektor industri di dunia yang dipengaruhi oleh maraknya perkembangan teknologi dan internet.
Dengan adanya perubahan tersebut, kantor statistik pun dituntut untuk mampu memodernisasi sistem manajemen dan bisnis proses penyediaan statistik, serta meningkatkan kolaborasi aktif dengan para pemangku kepentingan, penyedia dan pengguna data.
"Revolusi 4.0 terjadi karena konvergensi berbagai teknologi digital yang berkembang di abad 21. Teknologi yang murah dan masif ini menimbulkan fenomena disrupsi dan melahirkan model-model bisnis baru. Ini memang membawa perubahan baru dengan kecepatan yang membuat kita terkaget-kaget. Kita semua harus beradaptasi dan berubah, kalau tidak kita akan musnah," ujar Suhariyanto yang akrab dipanggil Kecuk itu dalam acara "Sosialisasi Satu Data Indonesia menuju Revolusi Industri 4.0" di Jakarta, Senin (26/11/2018)
BPS sebagai lembaga pemerintah yang menjadi rujukan utama data dan informasi statistik, menghasilkan data statistik dasar dan data statistik sektoral.
Data statistik sektoral dikumpulkan dari berbagai instansi sektoral yang kemudian dikompilasi menjadi satu publikasi, baik tingkat nasional maupun daerah.
Data statistik sektoral yang diterbitkan dalam publikasi tersebut, didasarkan atas laporan dari masing-masing kementerian dan organisasi perangkat daerah.
Namun berdasarkan beberapa kajian data yang telah dilakukan di beberapa provinsi, ditemukan adanya inkonsistensi penyajian data, baik di level nasional, provinsi, maupun kabupaten/kota. Persoalan ini juga ditambah dengan belum kuatnya forum data di pusat dan daerah.
"Saat ini sedang dikembangkan Sistem Data Statistik Terintegrasi atau SimDaSi, yaitu sebuah implementasi dari penerapan prinsip-prinsip satu data dalam kompilasi data sektoral, yang dapat menjadi solusi dalam mengatasi inkonsistensi data sektoral," ujar Kecuk kepada awak media.
Kecuk menambahkan upaya mengatasi inkonsistensi data sendiri memang dilakukana oleh pemerintah melalui kebijakan Satu Data Indonesia. Satu Data Indonesia merujuk pada kebijakan tata kelola data pemerintah untuk menghasilkan data yang akurat, mutakhir, terpadu, dan dapat dipertanggungjawabkan.
Selain itu, data yang dihasilkan juga harus mudah diakses dan dibagipakaikan antar kementerian/lembaga dan perangkat daerah melalui pemenuhan standar data, meta data, interoperabilitas data dan mengngunakan kode referensi dan data induk.
Hal tersebut sesuai dengan Rancangan Peraturan Presiden tentang Satu Data Indonesia yang saat ini sedang menunggu ditandatangani oleh Presiden Joko Widodo.
Baca Juga
Berkat Peningkatan Penjualan Konsentrat dan Bijih Besi, Penjualan…
Dukung Pengembangan Masyarakat, SSB Hadirkan Program Training of…
Langkah Strategis Ekspansi Produksi, INALUM Gandeng Perusahaan Industri…
Krakatau Steel dan Tata Metal Lestari Kerjasama Kembangkan Total…
Sejak 2013 Absen, Tahun Ini NIKL Bagi Dividen Sebesar 30% dari Laba…
Industri Hari Ini

Senin, 23 Mei 2022 - 12:00 WIB
Jawab Kebutuhan Pasar, Tokoparts Kini Mulai Rambah Pasar Corporate dan Fleet
Tokoparts, perusahaan rintisan yang bergerak di bidang pengadaan suku cadang untuk bengkel-bengkel dan pebisnis suku cadang di Indonesia, perkuat komitmen menjadi platform online penyedia suku…

Senin, 23 Mei 2022 - 12:00 WIB
Ginaldi Scorpinda Dokter Umum Ramaikan Industri Musik Nasonal
Bakat nyanyi Muhammad Ginaldi Scorpinda atau beken dengan nama Scorpinda turunan dari kedua orang tuanya yang suka bersenandung. Cowok yang berstatus dokter umum ini sempat membuat grup band…

Senin, 23 Mei 2022 - 11:46 WIB
Lanjutkan Ekspansi, Paris Baguette Buka 4 Outlet Baru di Bekasi dan Tangerang
Melanjutkan kesuksesan pembukaan outlet-outlet sebelumnya d pusat kota Jakarta, Erajaya Food & Nourishment (EFN) meneruskan kembali perluasan footprint-nya dengan membuka 4 outlet baru Paris…

Senin, 23 Mei 2022 - 11:24 WIB
Akademisi UI: 3 Tahun Indonesia Tidak Impor Beras, Pemerintah Buktikan Kinerjanya
Peneliti dari Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) Universitas Indonesia, Riyanto menilai salah satu keberhasilan Syahrul Yasin Limpo (SYL) sebagai Menteri Pertanian adalah meningkatnya…

Senin, 23 Mei 2022 - 11:20 WIB
Irma Suryani: 3 Tahun Tidak Impor Beras Bukti Mentan SYL Jalankan Perintah Presiden
Pemerhati Pangan, Irma Suryani Chaniago mengapresiasi kerja cerdas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) yang mampu menjalankan semua perintah dan arahan Presiden Joko Widodo.
Komentar Berita