Peluang Obligasi Naik Terhalang Global

Oleh : Wiyanto | Selasa, 13 November 2018 - 07:07 WIB

Ilustrasi obligasi
Ilustrasi obligasi

INDUSTRY.co.id -

Jakarta - Masih bergerak naiknya USD seiring dengan sentimen internal AS dan pelemahan sejumlah mata uang utama lainnya berimbas pada kembali meningkatnya pergerakan imbal hasil obligasi AS. Tentunya pergerakan ini dapat menghalangi peluang pasar obligasi dalam negeri untuk berbalik menguat.

"Diharapkan aksi jual dapat lebih berkurang untuk mengurangi tekanan pada pasar obligasi dalam negeri. Meski demikian, tetap cermati dan waspadai terhadap sentimen yang dapat membawa pasar obligasi melemah kembali," kata analis Pasar Modal Reza Priyambada di Jakarta, Selasa (13/11/2018).

Pergerakan pasar obligasi dalam negeri tidak jauh berbeda dengan akhir pekan sebelumnya dimana pergerakan Rupiah yang kembali melemah setelah terimbas terapresiasinya USD dan kenaikan imbal hasil obligasi AS setelah merespon pertemuan The Fed membuat pasar obligasi dalam negeri kembali melemah. Adapun untuk pergerakan masing-masing tenor ialah untuk tenor pendek (1-4 tahun) imbal hasilnya rata-rata naik 5,51 bps; tenor menengah (5-7 tahun) naik 4,94 bps; dan panjang (8-30 tahun) naik 0,04 bps.

Laju pasar obligasi cenderung bergerak turun. Pada FR0063 yang memiliki waktu jatuh tempo 5 tahun dengan harga 91,25% memiliki imbal hasil 7,97% atau naik 0,074 bps dari sebelumnya di harga 91,50% memiliki imbal hasil 7,90%. Untuk FR0075 yang memiliki waktu jatuh tempo 20 tahun dengan harga 89,71% memiliki imbal hasil 8,60% atau naik 0,14 bps dari sehari sebelumnya di harga 90,92% memiliki imbal hasil 8,46%.

Pada Senin (12/11), rata-rata harga obligasi Pemerintah yang tercermin pada INDOBeX Government Clean Price turun 0,33 bps di level 107,75 dari sebelumnya di level 108,11. Adapun, rata-rata harga obligasi korporasi yang tercermin pada INDOBeX Corporate Clean Price turun 0,13 bps di level 104,61 dari sebelumnya di level 104,75. Sementara itu, pergerakan imbal hasil SUN 10Yr berada di level 8,09% dari sebelumnya di level 8,06% dan US Govnt bond 10Yr di level 3,18% dari sebelumnya di level 3,19% sehingga spread di level kisaran 490,6 bps lebih rendah dari sebelumnya 487,7.

Sementara pada laju imbal hasil obligasi korporasi, pergerakannya kembali naik. Pada obligasi korporasi dengan rating AAA dimana imbal hasil untuk tenor 9-10 bergerak di kisaran level 9,90%-9,92%. Pada rating AA dengan tenor 9-10 tahun di kisaran 10,35%-10,37%. Pada rating A dengan tenor 9-10 tahun di kisaran 11,87%-11,96%, dan pada rating BBB di kisaran 14,47%-14,62%

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Program BISA

Senin, 29 April 2024 - 18:05 WIB

Cegah Stunting di Jawa Barat dan NTT, Program BISA Tingkatkan Perilaku CTPS Sebesar 81,5%

Save the Children bersama dengan mitra konsorsium Unilever Lifebuoy, berhasil meningkatkan Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) di Jawa Barat dan Nusa Tenggara Timur (NTT) melalui program…

Industri logam dan baja

Senin, 29 April 2024 - 17:35 WIB

Mantaps! Industri Manufaktur RI 'Kokoh' Ditengah Ketidakstabilan Kondisi Ekonomi Global

Indeks Kepercayaan Industri (IKI) bulan April 2024 masih ekspansi 52,3, turun sebesar 0,75 poin dibandingkan Maret 2024 sebesar 53,05, meskipun ekspansinya melambat, hal ini merupakan sinyal…

CEO YAMADA Consulting & Spire yang juga Executive Officer dan Head of Global Business Development YAMADA Consulting Group Ryosuke Funayama (kedua dari kanan) dan COO YAMADA Consulting & Spire Jeffrey Bahar (pertama dari kanan) didampingi beberapa staf berpose bersama di kantor pusat YAMADA Consulting Group, Tokyo, Jepang, belum lama ini.

Senin, 29 April 2024 - 17:09 WIB

Keren! Spire Research and Consulting Rebranding Jadi YAMADA Consulting & Spire

Jakarta-Spire Research and Consulting, perusahaan riset dan konsultasi bisnis terkemuka Asia Pasifik yang berpusat di Singapura, menyatakan saat ini telah terintegrasi penuh dengan YAMADA Consulting…

Kinerja Kuartal I/2024, Penyaluran Kredit dan Pembiayaan BTN Tembus Rp344,2 Triliun

Senin, 29 April 2024 - 16:54 WIB

Top! Kinerja Kuartal I/2024 Penyaluran Kredit dan Pembiayaan BTN Tembus Rp344,2 Triliun

Jakarta – Strategi PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) untuk fokus mengembangkan segmen high yield dan komersial mulai membuahkan hasil.

Maskapai Garuda Indonesia

Senin, 29 April 2024 - 16:52 WIB

Tingkatkan Pertumbuhan Pariwista GIA Buka Rute Manado Denpasar PP Jakarta– Maskapai penerbangan nasional Garuda Indonesia terus memperkuat

Maskapai penerbangan nasional Garuda Indonesia terus memperkuat komitmennya dalam mengoptimalkan pertumbuhan pariwisata nasional melalui perluasan jaringan penerbangan ke berbagai destinasi…