2019, Program Tapera Mulai Beroperasi

Oleh : Ahmad Fadli | Selasa, 23 Oktober 2018 - 05:42 WIB

Ketua Panitia Seleksi (Pansel) Calon Komisioner dan Calon Deputi Komisioner BP Tapera Anita Firmanti
Ketua Panitia Seleksi (Pansel) Calon Komisioner dan Calon Deputi Komisioner BP Tapera Anita Firmanti

INDUSTRY.co.id, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat ( PUPR ) masih menyelesaikan pembentukan Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera).Targetnya, Tapera dapat bergulir pada 2019, sehingga akan memicu tingkat suku bunga rendah lima persen untuk kredit kepemilikan rumah (KPR).

Adapun modal awal yang dikucurkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebesar Rp 2,5 triliun. Pelaksana Tugas (Plt) Dirjen Pembiayaan Perumahan Khalawi Abdul Hamid mengatakan saat ini komite tengah melakukan persiapan, salah satunya menentukan komisioner dan deputi yang akan mengelola BP Tapera."Targetnya bulan ini semoga bisa tuntas, tiga bulan setelahnya harus sudah mulai operasi," ujar Khalawi dalam keterangan resminya, Senin (22/10).

Khalawi menyatakan bentuk Tapera diyakini bakal memperlancar pembiayaan perumahan jangka panjang di Indonesia, serta kehadirannya mampu menekan tingkat suku bunga KPR hingga lima persen seperti program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan ( FLPP ) sekarang."Dengan Tapera ini akan membuat pembiayaan perumahan ke depan akan semakin cepat," tuturnya.

Dia mengakui pembentukan BP Tapera terlambat dari target awal. Sebagaimana tercantum dalam UU Tapera, BP Tapera seharusnya sudah beroperasi penuh paling lambat dua tahun setelah UU disahkan pada 2016.

Dia berharap Menteri Keuangan Sri Mulyani dapat segera mendatangani pembentukan komisioner seiring rencana pemerintah menunggu Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) tentang pembentukan BP Tapera. Kelak, organisasi beroperasi secara mandiri tanpa dukungan APBN.

"Jadi sekarang RPP sudah digarap Menteri Keuangan, sudah ada di biro hukum. Kita mau naikan itu ke Menteri Keuangan dan masih tunggu Menteri Koordinator bidang Perekonomian (Darmin Nasution)," pungkasnya.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Trinseo menggelar Program Yok Yok Ayok Daur Ulang! (YYADU!) lewat roadshow ke sekolah-sekolah.

Selasa, 07 Mei 2024 - 21:12 WIB

Trinseo Dorong Transisi Lingkungan Lewat Roadshow Sekolah

Trinseo mendorong perubahan berkelanjutan dan mengembangkan ruang hijau untuk lingkungan yang lebih sehat serta mendorong pihak sekolah untuk menjadi agen perubahan terhadap pilah dan olah sampah,…

Direktur Finance & Bussiness Relationship Mandiri Utama Finance, Rully Setiawan (kanan) saat gelar pameran MUF Auto Fest di Mall Kelapa Gading, Jakarta Utara, pada Selasa (7/5/2024). Mandiri Utama Finance Bidik Pembiayaan Kendaraan Rp 200 Miliar dari Auto Fest Jakarta

Selasa, 07 Mei 2024 - 20:58 WIB

Dorong Penjualan Otomotif Tanah Air, Mandiri Utama Finance Kembali Gelar MUF Auto Fest 2024 di Jakarta

Jakarta– Mandiri Utama Finance (MUF), anak perusahaan Bank Mandiri yang bergerak di bidang pembiayaan, pada tahun ini kembali menggelar MUF Auto Fest yang diadakan secara roadshow beberapa…

Menteri ESDM Arifin Tasrif

Selasa, 07 Mei 2024 - 17:42 WIB

Kabar Gembira Buat Pelaku Industri! Menteri ESDM Pastikan Program HGBT US$ 6 Lanjut....

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif memastikan program Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT) US$ 6 per MMBTU untuk industri akan terus berlanjut. Hal ini selaras dengan arahan…

BNI support tim Thomas dan Uber

Selasa, 07 Mei 2024 - 16:28 WIB

BNI Sambut Kepulangan Tim Thomas dan Uber Indonesia ke Tanah Air

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI memberikan sambutan hangat kepada Tim Thomas dan Uber Indonesia yang baru saja menyelesaikan perjuangan mereka di Kejuaraan Bulu Tangkis Beregu…

Ilustrasi Penurunan Harga Gas Industri (foto-Sindonews.com)

Selasa, 07 Mei 2024 - 16:02 WIB

Usai Dikirimi Surat oleh Menperin Agus, Hilal Berlanjutnya Program HGBT Industri Terlihat! Menteri ESDM: Insya Allah Kita Teruskan

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif memberi sinyal akan melanjutkan program Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT) untuk tujuh sektor industri.