BPKN Kalah Popular Dibanding YLKI, DPR Meradang

Oleh : Irvan AF | Rabu, 15 Februari 2017 - 08:28 WIB

Ilustrasi konsumen. (Stephen J. Boitano/Getty Images)
Ilustrasi konsumen. (Stephen J. Boitano/Getty Images)

INDUSTRY.co.id, Jakarta - Sejumlah anggota Komisi VI DPR menginginkan peningkatan peran dan keberadaan Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN) yang dinilai selama ini masih lebih kalah populer dengan Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI).

Anggota Komisi VI DPR Lili Asdjudiredja dalam rapat kerja dengan Menteri Perdagangan di Jakarta, Selasa (14/2/2017), menyatakan, BPKN diharapkan bisa proaktif terjun ke masyarakat konsumen untuk memberikan perlindungan.

Untuk itu, ujar politisi Partai Golkar itu, disinilah pentingnya sosialisasi masif agar peran dan kiprah dari BPKN tersebut dapat lebih menggema di tengah masyarakat.

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi VI Azam Azman Natawijana menyatakan, sesuai agenda rapat, pihaknya ingin mengemukakan sejumlah pertanyaan kritis seputar kiprah BPKN.

"Komisi VI DPR RI ingin menanyakan penjelasan dari Menteri Perdagangan mengenai calon anggota BPKN 2016-2019 yang diusulkan Menteri Perdagangan," ujar politisi Partai Demokrat itu.

Sedangkan Anggota Komisi VI DPR Iskandar Syaichu, dari Partai Persatuan Pembangunan, juga mempertanyakan popularitas BPKN dibanding YLKI yang juga terindikasi dari masyarakat yang rata-rata belum mengenal baik BPKN.

Selama ini, nama yang lebih sering terdengar di sejumlah pemberitaan media massa adalah YLKI dalam sejumlah kasus, seperti dalam menilai bahwa penetapan harga eceran tertinggi gula bisa memberikan kepastian kepada konsumen yang selama ini sering mengeluhkan kenaikan harga komoditas tersebut.

Selain itu, YLKI juga meminta pemerintah cepat menangani dengan melakukan investigasi yang menyeluruh terhadap dugaan kasus virus antraks yang terjadi di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, beberapa waktu lalu.

Sementara itu, terkait dengan indeks konsumen, Bank Indonesia melaporkan persepsi 4.600 rumah tangga terhadap kondisi ekonomi saat ini membaik, yang terlihat dari kenaikan indikator tentang penghasilan konsumen saat ini, ketersediaan lapangan kerja dan ketepatan waktu pembelian barang tahan lama.

Dalam publikasi survei konsumen BI yang diumumkan Senin malam, di Jakarta, indeks kondisi ekonomi (IKE) pada akhir Januari 2017 membaik dibandingkan Desember 2016 dan November 2016.

"Indeks Kondisi Ekonomi saat ini naik 1,4 poin atau sebesar 104,2 dibanding Desember 2016," ujar Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Tirta Segara.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Migas Ilustrasi

Rabu, 08 Mei 2024 - 15:47 WIB

HGBT Bakal Dilanjut, Industri Desak PGN Jangan Bermanuver Tetapkan Pembatasan Kuota Gas

Ketua Umum Forum Industri Pengguna Gas Bumi (FIPGB), Yustinus Gunawan menyambut baik sinyal positif dari Menteri ESDM terkait kelanjutan program HGBT untuk sektor industri. Meski demikian, Yustinus…

Dok. Trakindo

Rabu, 08 Mei 2024 - 13:59 WIB

Raih Nilai Tertinggi, Trakindo Dinobatkan Sebagai Best Employers Indonesia 2023

Perusahaan konsultan SDM global Kincentric menobatkan Trakindo sebagai Best Employers Indonesia 2023 dan pengakuan khusus Most Engaged Workplace atas komitmen keberlanjutan organisasi dan tingkat…

Peresmian The Gade Tower, Green Building Milik Pegadaian

Rabu, 08 Mei 2024 - 13:39 WIB

Wamen BUMN Resmikan The Gade Tower, Green Building Milik Pegadaian

Wakil Menteri BUMN, Kartika Wirjoatmodjo meresmikan gedung baru Pegadaian berkonsep Green Building pada Selasa (07/05). Peresmian The Gade Tower dan berlokasi di Jalan Kramat Raya no.162 Jakarta…

Launching buku 123 tahun bersama Pegadaian

Rabu, 08 Mei 2024 - 13:34 WIB

Laba Bersih Pegadaian Meningkat Sebesar 33,2% yoy

Dalam sesi paparan performa kinerja PT Pegadaian, Direktur Utama PT Pegadaian Damar Latri Setiawan menyampaikan bahwa Pegadaian berhasil mencatatkan kinerja yang gemilang hingga bulan April…

Peresmian Port Handover MMP di Balikpapan.

Rabu, 08 Mei 2024 - 13:28 WIB

Dukung Hilirasisasi Nikel, Mitra Murni Perkasa Resmikan MMP Port Handover di Balikpapan

Pelabuhan MMP Port Handover dibangun untuk mendukung kegiatan pembangunan dan operasional smelter nikel Mitra Murni Perkasa yang berlokasi di Kariangau, Balikpapan, Kalimantan Timur.