Pelaku Usaha Pertimbangkan Repatriasi Devisa Hasil Ekspor

Oleh : Ridwan | Selasa, 31 Juli 2018 - 10:08 WIB

Ketum KADIN Rosan P Roeslani (dok-INDUSTRY.co.id)
Ketum KADIN Rosan P Roeslani (dok-INDUSTRY.co.id)

INDUSTRY.co.id - Jakarta, Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Rosan Perkasa Roeslani menilai imbauan penarikan devisa hasil ekspor (DHE) 100 persen yang disampaikan pemerintah layak menjadi pertimbangan para pelaku usaha. 

Meski demikian, menurutnya, ada hitung-hitungan dari sisi pengusaha dan perusahaan yang perlu menjadi pertimbangan pemerintah juga.

"Kami pada prinsipnya mendukung usul pemerintah tersebut, walaupun sebagian besar sudah dibawa pulang ke Indonesia, dan di satu sisi kami juga ingin memastikan program ini bisa berjalan baik sehingga tetap menjaga operasional serta perkembangan usaha," ujar Rosan Roeslani di Jakarta (30/7/2018). 

Rosan berharap pemerintah menyiapkan sistem moneter dan instrumen keuangan domestik yang kondusif. Dengan demikian valuta asing hasil ekspor yang dibalikkan ke dalam negeri bisa mendapatkan penempatan yang menguntungkan. Salah satu contoh yang menjadi pertimbangan adalah volatilitas nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

"Khususnya soal nilai tukar rupiah, harus dijaga agar tidak fluktuatif terlalu besar sehingga menimbulkan kerugian di pihak pengusaha," sambung Rosan. 

Hal lain yang layak dipertimbangkan adalah apakah imbal hasil yang diperoleh di dalam negeri sepadan dengan instrumen penempatan di luar negeri, misalnya terkait bunga deposito. 

Ketum Kadin Indonesia menyebutkan jika baru 15 persen devisa hasil ekspor pengusaha yang disimpan di dalam negeri. Sedangkan sisanya masih di simpan di luar negeri. Namun menurut Rosan, bukan tanpa alasan pengusaha menyimpan devisa hasil ekspornya pada bank di negara lain. Sebab, bank yang memberikan pinjaman kepada pengusaha merupakan milik asing.

"Di antaranya karena semua pengusaha ini ada pinjamannya ini, bank yang meminjamkan ini mau uangnya ditaruh di banknya. Walaupun tadi ada usulan, ya kita cari banknya walaupun bank asing tapi ada cabang di Indonesia," kata dia.

Sebagaimana diberitakan, Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, pemerintah bersama Bank Indonesia (BI) berencana mengumpulkan seluruh pengusaha batu bara dan kelapa sawit untuk membahas mengenai ajakan Presiden Joko Widodo untuk membawa hasil devisa ekspor ke dalam negeri. 

Dalam pertemuan nantinya, pemerintah akan berdiskusi mengenai kesulitan pengusaha membawa devisanya ke dalam negeri. Termasuk soal isu kewajiban menaruh dana di perbankan luar negeri ketika melakukan peminjaman.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Ninja Xpress

Kamis, 02 Mei 2024 - 11:24 WIB

Kode Promo dalam Pemasaran: Memahami Manfaatnya dan Mengoptimalkan Penggunaannya ala Ninja Xpress

Kode promo telah menjadi salah satu strategi pemasaran yang paling populer dan efektif dalam industri ritel modern. Dengan kode promo, konsumen dapat menikmati diskon, penawaran khusus, atau…

Privy hadirkan tanda tangan digital.

Kamis, 02 Mei 2024 - 10:43 WIB

Amankan Transaksi Digital, Privy Hadirkan Paket Berlangganan Tanda Tangan Unlimited

Fitur baru Privy, tanda tangan digital, membantu pelaku usaha dan individu melindungi transaksi elektronik berisiko tinggi sesuai UU ITE.

Pendampingan Teknologi Bagi IKM Alas Kaki

Kamis, 02 Mei 2024 - 10:18 WIB

Kemenperin Pacu Pengembangan IKM Alas Kaki Lewat Pendampingan Teknologi

Industri alas kaki nasional, khususnya skala kecil dan menengah, semakin tumbuh dan berkembang. Ini terlihat dari bermunculannya berbagai jenama (brand) lokal yang memiliki kualitas dan desain…

Ilustrasi pembiayaan BNI ke PLTB Sidrap

Kamis, 02 Mei 2024 - 10:18 WIB

BNI Danai Akuisisi PLTB Sidrap oleh Barito Group

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI menunjukkan komitmennya dalam mendukung transisi energi hijau dengan mendanai akuisisi Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) Sidrap berkapasitas…

Dok MSIG Life Insurance

Kamis, 02 Mei 2024 - 09:56 WIB

Masuki Usia ke-39, MSIG Life Perkuat Komitmen Sebagai Mitra Kepercayaan Nasabah Lewat Budaya Kerja Baru

PT MSIG Life Insurance Indonesia Tbk (MSIG Life) atau yang sebelumnya dikenal dengan Sinarmas MSIG Life, saat ini menapaki usia ke-39 dan merayakan tahun pertamanya sebagai MSIG Life.