Tak Mau Jadi Importir, Kemenperin Pacu Pembangunan Industri Mobil Listrik di Tanah Air

Oleh : Ridwan | Sabtu, 19 Mei 2018 - 14:41 WIB

Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin, Harjanto (Foto:Humas)
Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin, Harjanto (Foto:Humas)

INDUSTRY.co.id - Jakarta, Pemerintah terus berupaya mempercepat pengembangan produksi kendaraan yang ramah lingkungan termasuk kendaraan listrik. 

Oleh karena itu, Kementerian Perindustrian (Kemeneprin) terus memacu pembangunan industri mobil listrik di dalam negeri. 

Ditektur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin Harjanto mengatakan, pihaknya terus memacu pembangunan industri mobil listrik nasional menyusuk tren dunia saat ini mulai menggunakan kendaraan yang ramah lingkungan itu.

"Kita punya target. Akan tetapi, tidak hanya menggunakan, tetapi juga ingin membangun industrinya ada disini. Kalau tidak, Indonesia hanya akan jadi importir saja," ujar Harjanto di Jakarta (19/5/2018).

Harjanto mengatakan bahwa Kemenperin menargetkan perkembangan mobil listrik di Indonesia secara bertahap, artinya perlahan-lahan penggunaan kendaraan berbahan bakar bensin akan berkurang dengan sendirinya.

"Berdasarkan peta jalan, Kemenperin menargetkan pada tahun 2025 penggunaan mobil listrik itu 20 persen di Indonesia. Namun, jika permintaannya lebih dari itu, akan dinaikkan. Menyesuaikan juga dengan kapasitas industrinya," kata Harjanto.

Menurut dia, sebesar 20 persen kendaraan listrik yang ditargetkan tersebut merupakan produksi dari industri otomotif dalam negeri.

Hal yang tidak kalah penting untuk dibangun industrinya dalam menerapkan penggunaan mobil listrik, menurut dia, adalah baterai pendukung.

Baterai merupakan komponen yang paling penting dalam penggunaan mobil listrik sehingga industrinya perlu masuk dan beroperasi di dalam negeri jika Indonesia tidak ingin menjadi importir tetap.

Mekanisme penerapan mobil listrik, misalnya, diharapkan serupa dengan penerapan motor 4 tak yang secara bertahap menghilangkan penggunaan motor 2 tak.

"Nah, ini 'kan konsumen yang berperan. Dari pihak kami nanti akan ada insentif berupa pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM)," kata Harjanto.

Sebelumnya, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menyebutkan, strategi pengembangan LCEV dan kendaraan listrik dapat dilakukan melalui beberapa tahapan, di antaranya memberikan insentif kepada kendaraan yang beremisi karbon rendah, serta melakukan kajian dan sosialisasi penggunaan kendaraan listrik, 

Selanjutnya, melakukan pilot project untuk daerah atau jenis kendaraan tertentu atau kendaraan untuk keperluan tertentu untuk menggunakan kendaraan listrik seperti kendaraan ekspedisi, transportasi umum dengan rute tertentu, dan kendaraan yang beroperasi pada daerah tertentu.

"Selain itu, perlu mendorong pembangunan infratruktur kendaraan listrik seperti charging station, mendorong kemampuan industri komponen kendaraan listrik melalui R&D dan standardisasi, serta terus menyempurnakan bisnis model kendaraan listrik," tutur Airlangga

Menperin mengungkapkan, pihaknya juga telah mengusulkan kepada Kementerian Keuangan mengenai pemberian insentif terhadap pengembangan LCEV untuk mendorong percepatan program kendaraan emisi rendah tersebut.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Seorang pedagang sayur mayur nasabah Jak One Merchant Bank DKI tengah menjajakan dagangannya yang transaksinya di Pasar Jati Rawasari, Jakarta Pusat (30/04). Sampai dengan Q1 2024, kredit dan pembiayaan UMKM Bank DKI naik 39,18% dari Rp3,8 triliun per Maret 2023 menjadi Rp5,2 triliun Per Maret 2024.

Senin, 29 April 2024 - 23:53 WIB

Q1 2024, Kredit UMKM Bank DKI Tumbuh 39,18%

Jakarta - Bank DKI terus fokus tingkatkan portofolio UMKM sesuai dengan visi dan misi bank. Sampai dengan Q1 2024, kredit dan pembiayaan UMKM naik 39,18% dari Rp3,8 triliun per Maret 2023 menjadi…

Melalui Sertifikasi B Corp, Xurya menegaskan fokus perusahaan pada perkembangan yang berkelanjutan, baik dalam aspek lingkungan maupun sosial.

Senin, 29 April 2024 - 21:56 WIB

Perusahaan Energi Terbarukan Indonesia, Xurya, Raih Sertifikasi B Corp

Menegaskan fokus perusahaan pada perkembangan yang berkelanjutan, Xurya menjadi salah satu pionir perusahaan energi terbarukan di Indonesia yang Tersertifikasi B Corp.

 PAPDI Umumkan Pembaruan Rekomendasi Jadwal Vaksinasi Dewasa 2024

Senin, 29 April 2024 - 21:00 WIB

PAPDI Perbarui Rekomendasi Vaksin Dewasa Dengan Menambahkan PCV15

Selain diberikan kepada bayi dan anak-anak, vaksin PCV15 juga telah disetujui oleh BPOM untuk diberikan kepada dewasa guna memberikan perlindungan terhadap 15 serotipe bakteri pneumokokus.

Dialog Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) yang mengangkat tema 'Lindungi Hak Pekerja dalam Bisnis'. (FMB9)

Senin, 29 April 2024 - 20:40 WIB

Perpres 60/2023, Pemerintah Dorong Bisnis Ramah HAM & Kesejahteraan Pekerja

Jakarta, FMB9 - Pemerintah telah mengesahkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 60 Tahun 2023 tentang Strategi Nasional Bisnis dan Hak Asasi Manusia sebagai respons terhadap kebutuhan akan perlindungan…

Direksi BNI usai paparan kinerja

Senin, 29 April 2024 - 18:33 WIB

BNI Raih Laba Bersih Rp5,33 Triliun Kuartal I 2024

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI konsisten mencatatkan pertumbuhan kinerja keuangan yang positif dan berkelanjutan pada periode awal tahun 2024.