OJK Dorong Industri Keuangan Syariah Manfaatkan Teknologi

Oleh : Herry Barus | Jumat, 04 Mei 2018 - 09:20 WIB

Ketua DK OJK Wimboh Santosa dan Menkeu SriMulyani (Foto Rizki Meirino)
Ketua DK OJK Wimboh Santosa dan Menkeu SriMulyani (Foto Rizki Meirino)

INDUSTRY.co.id - Jakarta- Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso mendorong adanya pengembangan bisnis industri keuangan syariah dengan memanfaatkan teknologi berbasis finansial (fintech).

"Fintech merupakan peluang strategis bagi keuangan syariah untuk memperluas segmen pasar, namun pelaku industri harus memahami risiko-risiko yang muncul dan memitigasinya dengan baik," kata Wimboh dalam pernyataan yang diterima di Jakarta, Kamis (3/5/2018)

Hal tersebut dipaparkan Wimboh dalam acara Konferensi Tingkat Tinggi Keuangan Syariah yang digelar Central Bank of Kuwait dan Islamic Financial Services Board (IFSB) di Kuwait City, Kuwait.

Menurut Wimboh, penggunaan fintech dalam pengembangan industri keuangan syariah harus diikuti dengan berbagai upaya untuk meningkatkan perlindungan terhadap kepentingan konsumen.

Untuk itu, OJK akan menekankan azas manfaat dan mematuhi tata kelola berdasarkan transparansi, akuntabilitas, tanggung jawab, kemandirian, dan kewajaran guna memastikan adanya perlindungan konsumen.

Selain peraturan "peer to peer lending" yang sudah dikeluarkan pada akhir 2016, OJK juga sedang merumuskan regulasi mengenai inovasi keuangan digital.

Regulasi tersebut diharapkan bisa meningkatkan perlindungan konsumen dan upaya menjaga stabilitas sistem keuangan serta memastikan anti pencucian uang dan memerangi pembiayaan terorisme.

Peraturan itu juga untuk mempromosikan "crowdfunding online" kepada publik guna meningkatkan inklusi keuangan dan pendalaman keuangan.

Selain itu, peraturan itu bisa mendorong perusahaan teknologi finansial yang berbasis pembiayaan untuk mengambil bagian dalam penjualan Obligasi Ritel Pemerintah secara online serta distribusi dana bergulir.

Hingga Maret 2018, perbankan syariah yang mencatatkan aset sebesar Rp439,32 triliun atau tumbuh 19,33 persen (yoy) dengan pembiayaan mencapai Rp294,7 triliun atau tumbuh 14,41 persen (yoy).

Selain itu, dana pihak ketiga tercatat sebesar Rp347,15 triliun atau tumbuh 18,81 persen (yoy).

Sedangkan jumlah perusahaan fintech "peer to peer lending" yang terdaftar di OJK sampai Maret 2018 mencapai 50 perusahaan.

Sejumlah 35 perusahaan sedang dalam proses pendaftaran dan 29 perusahaan lainnya sudah menyatakan minat untuk mendaftar di OJK.

Sementara itu, jumlah penyedia dana fintech "peer to peer lending" tercatat sebanyak 145.965 entitas atau meningkat 44,61 persen (ytd) dengan peminjam mencapai 1.032.776 orang atau meningkat 297,78 persen (ytd).

Total nilai pinjaman tersebut mencapai Rp4,47 triliun atau meningkat 74,45 persen (ytd) dengan rasio nilai pinjaman macet sebesar 0,55 persen atau menurun dibanding Desember 2017 sebesar 0,99 persen.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Staf Khusus Menteri Bidang Hukum dan Pengawasan sekaligus Juru Bicara Kemenperin Febri Hendri Antoni Arif

Rabu, 01 Mei 2024 - 13:27 WIB

Kemenperin: Industri Pengolahan Masih Ekspansif di tengah Penurunan Iklim Usaha Global

Konflik yang masih terus berlangsung di Timur Tengah, yaitu antara Iran-Israel, Israel-Palestina, maupun yang tengah terjadi di Laut Merah, serta ketidakstabilan kondisi ekonomi global mendorong…

Industri alas kaki nasional

Rabu, 01 Mei 2024 - 13:15 WIB

Kemenperin Tempa Pelaku IKM Alas Kaki Semakin Berinovasi

Industri alas kaki nasional, khususnya skala kecil dan menengah, semakin tumbuh dan berkembang. Ini terlihat dari bermunculannya berbagai jenama (brand) lokal yang memiliki kualitas dan desain…

Ilustrasi produksi keramik

Rabu, 01 Mei 2024 - 11:15 WIB

Waduh! PGN Kembali Berulah, Dua Kebijakannya Bakal Rusak Iklim Investasi & Ancaman PHK di Depan Mata

Sejumlah pengusaha yang tergabung dalam Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia (Asaki) meradang. Hal ini dikarenakan Surat Edaran yang dikeluarkan oleh PT Perusahaan Gas Negara (PGN) terkait…

Reviewer otomotif Fitra Eri

Rabu, 01 Mei 2024 - 10:13 WIB

Edukasi Pelanggan, Dunlop Gelar Safety Campaign di 10 Kota di Indonesia

Dunlop Safety Campaign 2024 hadir di 10 kota Indonesia dan diselenggarakan di Dunlop Shop, tujuannya adalah budaya peduli berkendara secara aman terus meningkat sehingga aktivitas perjalanan…

MenKopUKM, Teten Masduki

Rabu, 01 Mei 2024 - 08:53 WIB

Menteri Teten Pastikan Tak Ada Kebijakan Batasi Jam Operasional Warung Rakyat

Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki memastikan bahwa tidak ada rencana, arahan, ataupun kebijakan Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) yang membatasi jam beroperasi warung…