Baru 84% Kementerian di Indonesia Raih Opini Audit WTP

Oleh : Abraham Sihombing | Selasa, 06 Februari 2018 - 19:00 WIB

Moermahadi Soerja Djanegara Ketua BPK (Foto Ist)
Moermahadi Soerja Djanegara Ketua BPK (Foto Ist)

INDUSTRY.co.id - Jakarta Baru sekitar 84% dari berbagai Kementerian di Indonesia memperoleh opini audit Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) di dalam menyajikan informasi yang benar dalam laporan keuangan mereka. Kalau Pemerintah Daerah (Pemda) baru 60% yang memperoleh opini audit WTP tersebut.

Demikian diungkapkan Prof. DR. H. Moermahadi Soerja Djanegara, SE, AK, MM, CA, CPA, Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) di sela-sela acara pengukuhan dirinya sebagai Guru Besar STIE Kesatuan Bogor di bidang Akuntasi.

Masih ada sekitar enam kementerian yang laporan keuangan mereka belum memperoleh opini WTP, diantaranya adalah Kementerian Kelautan dan Kementerian Pemuda dan Olah Raga, papar Moermahadi di Gedung STIE Kesatuan Bogor, Selasa (06/02/2018).

Moermahadi mengemukakan, opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) adalah opini audit yang diterbitkan jika suatu laporan keuangan dianggap memberikan informasi yang benar dan bebas dari salah saji material.

Jika laporan keuangan diberikan opini jenis ini, itu artinya auditor, berdasarkan bukti-bukti audit yang dikumpulkan, yakin bahwa perusahaan ataupun pemerintah yang laporan keuangannya sedang diaudit tersebut dianggap telah menyelenggarakan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum dengan baik, tukas Moermahadi.

Jika terdapat kesalahan di dalam penyajian laporan keuangan tersebut, menurut Moermahadi, tetapi kesalahannya dianggap tidak material karena tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap pengambilan keputusan.

Moermahadi menjelaskan, penerbitan opini terhadap satu laporan keuangan membutuhkan proses yang panjang, yakni mulai dari anggota tim auditor terus dilaporkan ke ketua tim auditor dan terus berjenjang hingga ke penanggung jawab, sehingga tidak bisa dimainkan.

Jika seseorang memeriksa sebuah laporan keuangan dan menemukan beberapa kekeliruan yang signifikan, tetapi tidak melaporkan kepada timnya, tetapi dia menjual temuan tersebut ke pihak pemilik laporan keuangan tersebut, maka di situlah letak penyelewengan profesi auditor tersebut, ujar Moermahadi.

Moermahadi mengemukakan, BPK saat ini memiliki sistim, bahwa semua pemeriksaan itu harus menggunakan software yang telah tersedia dan mereka harus memasukkan (input) data hasil pemeriksaan dalan suatu kertas kerja yang bisa terhubung (linking) dengan para anggota tim lainnya.

Saya juga bisa buka aplikasi itu, sehingga dapat mengetahui apa yang mereka kerjakan dan di mana mereka bekerja. Itu untuk mengurangi kebiasaan menjual temuan tadi. Jadi, ketika data temuan itu tidak dimasukkan ke dalam software tersebut, maka tidak ada lagi alat yang dapat membuktikan adanya indikasi penyimpangan tersebut, jelas Moermahadi.

Kendati demikian, menurut Moermahadi, pada akhirnya nanti akan ketahuan juga. Karena itu, kalau masalah mempermainkan suatu temuan, itu bisasanya hanya dilakukan secara pribadi oleh oknum-oknum tertentu. Tetapi kalau untuk opini tidak bisa demikan, kecuali semua anggota timn auditornya juga main. (Abraham Sihombing)

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Direksi BNI usai paparan kinerja

Senin, 29 April 2024 - 18:33 WIB

BNI Raih Laba Bersih Rp5,33 Triliun Kuartal I 2024

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI konsisten mencatatkan pertumbuhan kinerja keuangan yang positif dan berkelanjutan pada periode awal tahun 2024.

Program BISA

Senin, 29 April 2024 - 18:05 WIB

Cegah Stunting di Jawa Barat dan NTT, Program BISA Tingkatkan Perilaku CTPS Sebesar 81,5%

Save the Children bersama dengan mitra konsorsium Unilever Lifebuoy, berhasil meningkatkan Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) di Jawa Barat dan Nusa Tenggara Timur (NTT) melalui program…

Industri logam dan baja

Senin, 29 April 2024 - 17:35 WIB

Mantaps! Industri Manufaktur RI 'Kokoh' Ditengah Ketidakstabilan Kondisi Ekonomi Global

Indeks Kepercayaan Industri (IKI) bulan April 2024 masih ekspansi 52,3, turun sebesar 0,75 poin dibandingkan Maret 2024 sebesar 53,05, meskipun ekspansinya melambat, hal ini merupakan sinyal…

Bank Jatim (Foto Moneter)

Senin, 29 April 2024 - 17:16 WIB

Wow! Awali Tahun 2024, Bank Jatim Cetak Kinerja Ciamik

Jakarta-PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (bankjatim) sukses mencatatkan kinerja yang positif sepanjang Triwulan Pertama 2024.

CEO YAMADA Consulting & Spire yang juga Executive Officer dan Head of Global Business Development YAMADA Consulting Group Ryosuke Funayama (kedua dari kanan) dan COO YAMADA Consulting & Spire Jeffrey Bahar (pertama dari kanan) didampingi beberapa staf berpose bersama di kantor pusat YAMADA Consulting Group, Tokyo, Jepang, belum lama ini.

Senin, 29 April 2024 - 17:09 WIB

Keren! Spire Research and Consulting Rebranding Jadi YAMADA Consulting & Spire

Jakarta-Spire Research and Consulting, perusahaan riset dan konsultasi bisnis terkemuka Asia Pasifik yang berpusat di Singapura, menyatakan saat ini telah terintegrasi penuh dengan YAMADA Consulting…