Rasio Utang Pemerintah 29,2 Persen PDB

Oleh : Herry Barus | Rabu, 17 Januari 2018 - 07:10 WIB

Menteri Keuangan, Sri Mulyani (Foto: Ist)
Menteri Keuangan, Sri Mulyani (Foto: Ist)

INDUSTRY.co.id - Jakarta- Kementerian Keuangan mencatat jumlah outstanding utang pemerintah hingga akhir Desember 2017 telah mencapai Rp3.938,7 triliun atau sekitar 29,2 persen terhadap PDB.

Keterangan pers Kementerian Keuangan yang diterima di Jakarta, Selasa (16/1/2018)  menyatakan jumlah tersebut terdiri atas instrumen pinjaman sebesar Rp744 triliun atau 18,9 persen dan penerbitan Surat Berharga Negara sebesar Rp3.194,7 triliun atau 81,1 persen.

Jumlah outstanding SBN tersebut belum termasuk penerbitan "prefunding" yang dilakukan pemerintah di akhir 2017 sebesar 4 miliar dolar AS yang dicatatkan pada 2018.

Dalam portfolio SBN tersebut, porsi penerbitan SBN berdenominasi valas lebih kecil dibandingkan rupiah, masing-masing sebesar Rp853,6 triliun atau 21,7 persen dan Rp2.341,1 triliun atau 59,4 persen.

Dari portofolio pinjaman, porsi pinjaman luar negeri juga relatif rendah yaitu Rp738,4 triliun atau sekitar 18,7 persen terhadap total outstanding, yang menandakan masih terjaganya risiko kurs dari porsi utang pemerintah.

Rasio utang yang berada pada kisaran 29,2 persen terhadap PDB ini menandakan utang Indonesia hingga akhir Desember 2017 masih masuk dalam kategori aman.

Hal ini menjadi salah satu variabel penilaian dari lembaga pemeringkat kredit yang telah memberikan penilaian layak investasi (investment grade) kepada Indonesia, yaitu karena utang terhadap PDB yang tidak melebihi 60 persen.

Saat ini, berbagai skema pembiayaan melalui utang tersebut sebagian besar dimanfaatkan untuk pembangunan sarana infrastruktur maupun kegiatan produktif lainnya.

Sementara itu, porsi pembiayaan utang pemerintah pada 2017 tercatat mencapai Rp426,1 triliun atau sekitar 99,8 persen dari target APBNP sebesar Rp426,9 triliun.

Dari porsi pembiayaan tersebut, penerbitan SBN mencapai Rp441,8 triliun atau sekitar 102 persen dari target sebesar Rp432,9 persen.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Direksi BNI usai paparan kinerja

Senin, 29 April 2024 - 18:33 WIB

BNI Raih Laba Bersih Rp5,33 Triliun Kuartal I 2024

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI konsisten mencatatkan pertumbuhan kinerja keuangan yang positif dan berkelanjutan pada periode awal tahun 2024.

Program BISA

Senin, 29 April 2024 - 18:05 WIB

Cegah Stunting di Jawa Barat dan NTT, Program BISA Tingkatkan Perilaku CTPS Sebesar 81,5%

Save the Children bersama dengan mitra konsorsium Unilever Lifebuoy, berhasil meningkatkan Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) di Jawa Barat dan Nusa Tenggara Timur (NTT) melalui program…

Industri logam dan baja

Senin, 29 April 2024 - 17:35 WIB

Mantaps! Industri Manufaktur RI 'Kokoh' Ditengah Ketidakstabilan Kondisi Ekonomi Global

Indeks Kepercayaan Industri (IKI) bulan April 2024 masih ekspansi 52,3, turun sebesar 0,75 poin dibandingkan Maret 2024 sebesar 53,05, meskipun ekspansinya melambat, hal ini merupakan sinyal…

Bank Jatim (Foto Moneter)

Senin, 29 April 2024 - 17:16 WIB

Wow! Awali Tahun 2024, Bank Jatim Cetak Kinerja Ciamik

Jakarta-PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (bankjatim) sukses mencatatkan kinerja yang positif sepanjang Triwulan Pertama 2024.

CEO YAMADA Consulting & Spire yang juga Executive Officer dan Head of Global Business Development YAMADA Consulting Group Ryosuke Funayama (kedua dari kanan) dan COO YAMADA Consulting & Spire Jeffrey Bahar (pertama dari kanan) didampingi beberapa staf berpose bersama di kantor pusat YAMADA Consulting Group, Tokyo, Jepang, belum lama ini.

Senin, 29 April 2024 - 17:09 WIB

Keren! Spire Research and Consulting Rebranding Jadi YAMADA Consulting & Spire

Jakarta-Spire Research and Consulting, perusahaan riset dan konsultasi bisnis terkemuka Asia Pasifik yang berpusat di Singapura, menyatakan saat ini telah terintegrasi penuh dengan YAMADA Consulting…