RI-Vietnam Perkuat Rantai Pasok Industri Manufaktur di Regional

Oleh : Ridwan | Selasa, 14 November 2017 - 06:56 WIB

Menperin: RI-Vietnam Perkuat Rantai Pasok Industri di Tingkat Regional
Menperin: RI-Vietnam Perkuat Rantai Pasok Industri di Tingkat Regional

INDUSTRY.co.id - Da Nang-Indonesia akan memanfaatkan potensi Vietnam untuk menjadi tujuan pasar ekspor dan rantai pasok tingkat regional bagi industri nasional. Apalagi Vietnam termasuk negara yang telah memiliki perjanjian kerja sama dengan Eropa dan Amerika Serikat.

"Bagi Indonesia, Vietnam merupakan potensi pasar yang baik dengan penduduk hampir 95 juta dan ada beberapa perusahaan Indonesia yang sudah beroperasi di Vietnam. Sekitar 50 perusahaan, antara lain sektor makanan dan minuman, plastik, semen, serta pelumas," kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto di sela kunjungan kerjanya mendampingi Presiden Joko Widodo pada KTT APEC 2017 di Da Nang, Vietnam, akhir pekan lalu.

Menperin berharap, kolaborasi ini dapat mendorong pertumbuhan ekonomi kedua negara. Selain itu, masing-masing pihak bisa saling melengkapi untuk memenuhi kebutuhannya terutama di sektor industri.

"Indonesia dan Vietnam berkompetisi di sektor industri yang labor intensive. Tapi Indonesia mempunyai struktur industri yang lebih dalam, seperti sektor petrokimia, baja, dan resources based," tuturnya.

Menperin melihat, di tengah perekonomian Indonesia yang membaik, pelaku industri dalam negeri mulai berminat untuk ekspansi ke tingkat regional. Salah satu tujuannya adalah Thailand dan Vietnam.

"Dengan kombinasi investasi dan pasar yang baru tumbuh, Indonesia bisa manfaatkan potensi yang ada di Vietnam tersebut. Apalagi, Indonesia merupakan negara keempat terbesar dalam manufacturing value added terhadap PDB. Ini kesempatan untuk tumbuh bersama," paparnya.

Airlangga meyakini, kemitraan strategis Indonesia dan Vietnam dapat dilakukan dengan baik karena memiliki banyak kemiripan. Oleh karenanya, kedua negara perlu menjaga momentum untuk menuju pasar global dan mengisi pasar APEC.

"Kita punya tujuan bersama di dalam ASEAN pada tahun 2025, serta pasar pasifik di 2020. Dan harapannya, mendapat peluang terbuka untuk kita, tidak hanya untuk masing-masing negara," jelasnya.

Menurut Airlangga, sinergi juga akan dilakukan di sektor industri kecil dan menengah (IKM). Sektor ini bisa menjadi tulang punggung bagi perekonomian negara. Selain itu, dengan perkembangan ekonomi digital, kedua negara perlu melakukan kerja sama dalam penerapan Industry 4.0.

"Kita bisa kembangkan peluang dan pasar baru bersama-sama," imbuhnya.

Vietnam adalah negara dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi di kawasan Asia Tenggara, yang juga memiliki angka perdagangan yang cukup tinggi dengan Indonesia. Tahun lalu, angka perdagangan antara kedua negara mencapai USD6,2 miliar. Indonesia memiliki investasi di Vietnam dalam sektor properti, obat-obatan, makanan dan bahan kimia dengan total mencapai USD2 miliar.

Ekspor Indonesia ke Vietnam pada periode Januari-Mei 2017 senilai USD1,40 miliar atau naik 35,32 persen dari periode sama tahun sebelumnya. Pada paruh pertama 2017, juga terlihat bahwa produk otomotif dari Indonesia mulai memasuki pasar Vietnam dalam jumlah lebih besar dibanding dengan periode yang sama pada 2016.

 

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Ilustrasi Properti

Kamis, 02 Mei 2024 - 21:55 WIB

Peringatan Hari Kartini: Srikandi BUMN Gelar Edukasi Terkait Investasi Properti

Jakarta-Dalam rangka memperingati Hari Kartini Srikandi BUMN Indonesia menyelenggarakan webinar bertajuk “Smart Investment 2024 Year of The Dragon”. Acara yang digelar secara daring, akhir…

Kick Off Toyota Eco Youth (TEY) ke-13

Kamis, 02 Mei 2024 - 20:15 WIB

Toyota Eco Youth Kembali Digelar Ajak Generasi Muda Berperan Nyata Jaga Bumi

Toyota Indonesia secara resmi menggelar Kick off Toyota Eco Youth (TEY) ke-13 dengan mengusung tema "EcoActivism, Saatnya Beraksi Jaga Bumi”.

IKN Project Shipment and Conference

Kamis, 02 Mei 2024 - 20:09 WIB

Dari Istana Negara Hingga Kantor Presiden, MJEE Pasok Lift dan Eskalator di Sejumlah Gedung Utama IKN

Jika sebelumnya pada 26 Februari 2024 principal MJEE yaitu Mitsubishi Electric Building Solutions Corporation (MEBS) di Tokyo mengumumkan bahwa MJEE telah berasil mendapatkan pesanan untuk 55…

Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita

Kamis, 02 Mei 2024 - 19:40 WIB

Menperin Agus: Industri Manufaktur RI Sehat & Solid, Ekspansif 32 Bulan Berturut-turut

Fase ekspansi yang dicatat oleh industri manufaktur tanah air masih berlanjut sehingga memperpanjang periode selama 32 bulan berturut-turut. Ini berdasarkan laporan S&P Global, yang menunjukkan…

RS Royal Progress Sunter memiliki jajaran dokter spesialis vaskular dan endovaskular handal serta dukungan teknologi medis terkini yang dapat membantu menangani permasalahan varises.

Kamis, 02 Mei 2024 - 19:35 WIB

RS Royal Progress Sunter Hadirkan Metode Penanganan Varises Laser Tanpa Bedah

Memiliki jajaran dokter spesialis vaskular dan endovaskular handal, RS Royal Progress Sunter hadirkan EVLA, metode penanganan varises lewat laser, tanpa bedah dan minim sayatan.