Selama Oktober, OJK Tutup 14 Perusahaan Jasa Keuangan Ilegal

Oleh : Abraham Sihombing | Senin, 23 Oktober 2017 - 18:35 WIB

OJK
OJK

INDUSTRY.co.id - Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sepanjang Oktober 2017 telah menutup 14 perusahaan jasa keuangan yang menghimpun dana masyarakat dan melakukan pengelolaan investasi tanpa izin alias illegal.

“Penghentian kegiatan usaha tersebut dilakukan karena mereka tidak memiliki izin usaha. Disamping itu, berbagai produk dan investasi yang mereka tawarkan berpotensi merugikan karena imbal hasil yang dijanjikan tidak masuk akal,” ujar Tongam Lumbantobing, Satgas Waspada Investasi OJK, di Jakarta, Senin (23/10/2017).

Tongam adalah salah satu personil OJK yang menjabat sebagai Satuan Tugas Penanganan Dugaan Tindakan Melawan Hukum di Bidang Penghimpunan Dana Masyarakat dan Pengelolaan Investasi.

Adapun, keempat belas perusahaan jasa keuangan ilegal tersebut adalah PT Dunia Coin Digital, PT Indo Snapdeal, Questra World Indonesia, PT Investindo Amazon, PT Dinar Dirham Indonesia, PT Global Mitra Group dan Ahmad Zulkhairi Associates LLP.

Disamping itu, ada pula PT Mahakarya Sejahtera Indonesia, PT Azra Fakhri Servistama, Tracto Venture Network Indonesia, PT Purwa Wacana Tertata, Komunitas Arisan Mikro Indonesia, PT Mandiri Financial dan Seven Star International Investment.

Satgas Waspada Investasi OJK sebelumnya telah memanggil keempat belas entitas tersebut untuk meminta penjelasan kegiatan usaha mereka. Tetapi, hanya PT Dunia Coin Digital dan PT Global Mitra Group yang datang memberikan penjelasan kepada OJK.

Sepanjang Januari-Oktober 2017, Satgas Waspada Investasi OJK telah menutup 62 entitas jasa keuangan ilegal. Penutupan tersebut untuk memberikan kepastian hukum bagi masyarakat bahwa mereka tidak memiliki izin dan berpotensi merugikan masyarakat. (Abraham Sihombing)

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Direksi BNI usai paparan kinerja

Senin, 29 April 2024 - 18:33 WIB

BNI Raih Laba Bersih Rp5,33 Triliun Kuartal I 2024

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI konsisten mencatatkan pertumbuhan kinerja keuangan yang positif dan berkelanjutan pada periode awal tahun 2024.

Program BISA

Senin, 29 April 2024 - 18:05 WIB

Cegah Stunting di Jawa Barat dan NTT, Program BISA Tingkatkan Perilaku CTPS Sebesar 81,5%

Save the Children bersama dengan mitra konsorsium Unilever Lifebuoy, berhasil meningkatkan Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) di Jawa Barat dan Nusa Tenggara Timur (NTT) melalui program…

Industri logam dan baja

Senin, 29 April 2024 - 17:35 WIB

Mantaps! Industri Manufaktur RI 'Kokoh' Ditengah Ketidakstabilan Kondisi Ekonomi Global

Indeks Kepercayaan Industri (IKI) bulan April 2024 masih ekspansi 52,3, turun sebesar 0,75 poin dibandingkan Maret 2024 sebesar 53,05, meskipun ekspansinya melambat, hal ini merupakan sinyal…

Bank Jatim (Foto Moneter)

Senin, 29 April 2024 - 17:16 WIB

Wow! Awali Tahun 2024, Bank Jatim Cetak Kinerja Ciamik

Jakarta-PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (bankjatim) sukses mencatatkan kinerja yang positif sepanjang Triwulan Pertama 2024.

CEO YAMADA Consulting & Spire yang juga Executive Officer dan Head of Global Business Development YAMADA Consulting Group Ryosuke Funayama (kedua dari kanan) dan COO YAMADA Consulting & Spire Jeffrey Bahar (pertama dari kanan) didampingi beberapa staf berpose bersama di kantor pusat YAMADA Consulting Group, Tokyo, Jepang, belum lama ini.

Senin, 29 April 2024 - 17:09 WIB

Keren! Spire Research and Consulting Rebranding Jadi YAMADA Consulting & Spire

Jakarta-Spire Research and Consulting, perusahaan riset dan konsultasi bisnis terkemuka Asia Pasifik yang berpusat di Singapura, menyatakan saat ini telah terintegrasi penuh dengan YAMADA Consulting…