Pemerintah Prioritaskan Pembangunan PLTU

Oleh : Hariyanto | Selasa, 17 Oktober 2017 - 12:25 WIB

Ilustrasi PLTU (ist)
Ilustrasi PLTU (ist)

INDUSTRY.co.id - Jakarta- Pemerintah berencana memprioritaskan pembangunnan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) dalam rangka mewujudkan program 35.000 megawatt, selain terus memberdayakan beragam sumber energi baru dan terbarukan.

Dirjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Andy Sommeng dalam seminar di Jakarta, Senin (16/10/2017)  mengemukakan bahwa prioritas terhadap pembangunan PLTU, antara lain, karena pembangunannya memerlukan jangka waktu yang lebih lama daripada pembangkit listrik jenis lainnya.

Ia mencontohkan pembangunan PLTU bisa mencapai waktu hingga 5 tahun, sedangkan untuk membangun PLTG atau pembangkit tenaga gas relatif kurang dari 1 tahun.

Selain itu, Andy juga mengemukakan bahwa faktor lainnya juga mengacu pada indikasi pertumbuhan perekonomian nasional di berbagai daerah di Tanah Air.

Hal yang sama, kata dia, juga bakal diterapkan pada rencana pembangkit listrik yang berasal dari sumber energi baru dan terbarukan.

Dirjen Kelistrikan juga menginginkan keberlangsungan energi baru dan terbarukan juga harus dilakukan dengan hati-hati karena masih ada keberadaan energi konvensional yang juga tidak layak bila dikesampingkan begitu saja.

"Kita harus hati-hati, jangan lagi senang-senangnya energi baru dan terbarukan. Akan tetapi, di lain pihak juga menafikan penggunaan energi batu bara, bahan bakar minyak, dan gas," katanya.

Sebelumnya, Menteri ESDM Ignasius Jonan menegaskan bahwa Pemerintah tetap fokus untuk mengejar target bauran energi sebesar 23 persen pada tahun 2025 dari subsektor energi baru terbarukan (EBT).

Menteri Jonan juga menargetkan dalam jangka waktu 3 tahun mendatang capaian tersebut mencapai 17 hingga 18 persen.

"Kami masih berkomitmen, (target) bauran energi sebesar 23 persen pada tahun 2025. Kami yakin dalam 3 tahun mendatang akan mencapai 17 hingga 18 persen," ujar Jonan dalam diskusi bersama Jakarta Foreign Correspondents Club (JFCC), Jakarta (13/10/2017).

Jonan mengakui penetapan terget tersebut bukan sebuah pekerjaan yang mudah. Kendati demikian, Pemerintah tetap fokus pada pencapaian target.

Sebagai gambaran, bauran EBT meningkat rata-rata 0,54 persen setiap tahun. Pada tahun 2016, capaian bauran EBT sebesar 7,7 persen.

Faktor lain yang menurut Jonan harus diperhatikan adalah keterjangkauan harga oleh publik. (Ant)

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Perpusnas Press luncurkan 15 judul buku di Hari Buku Sedunia 2024.

Sabtu, 27 April 2024 - 21:05 WIB

Perpusnas Press Luncurkan 15 Judul Buku di Hari Buku Sedunia

Penerbit Perpusnas Press meluncurkan 15 judul di acara World Book Rumah Dunia sebagai dukungan terhadap kemajuan dunia perbukuan dan literasi.

Aksi donor darah di BRI Insurance

Sabtu, 27 April 2024 - 19:11 WIB

BRI Insurance Lakukan Aksi Donor Darah Sebagai Bentuk Kemanusiaan dan Kepedulian Sosial

Sebagai wujud kepedulian terhadap sosial lingkungan di momen HUT 35, BRI Insurance menggelar acara donor darah untuk Pekerja sebagai bentuk kegiatan kemanusiaan yang berlangsung di kantor pusat…

Prabowo dan Gibran (foto Istimewa)

Sabtu, 27 April 2024 - 17:20 WIB

Ini Harapan Pengusaha Kawasan Industri untuk Pemerintahan Prabowo - Gibran

Himpunan Kawasan Industri (HKI) mengucapkan selamat kepada Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai Presiden dan Wakil Presiden Indonesia terpilih.

Warung madura

Sabtu, 27 April 2024 - 14:15 WIB

KemenKopUKM Tak Pernah Larang Warung Madura Buka 24 Jam

Menanggapi pemberitaan yang beredar di tengah masyarakat terkait dengan jam operasional warung madura, Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) tidak pernah melarang warung madura untuk beroperasi…

Prodi Bisnis Digital, Jurusan Buat Kamu si Paling Gen Z

Sabtu, 27 April 2024 - 12:52 WIB

Prodi Bisnis Digital, Jurusan Buat Kamu si Paling Gen Z

Bagi kamu, Gen Z , tentu sudah tidak asing lagi dengan Jurusan Bisnis digital. Jurusan ini mempelajari tentang cara merancang bisnis yang dikembangkan menggunakan teknologi digital. Kenapa Kamu…