PT Garam Mulai Distribusikan Garam Impor ke Sejumlah Mitra Usahanya

Oleh : Hariyanto | Jumat, 15 September 2017 - 14:57 WIB

PT. Garam (Persero)
PT. Garam (Persero)

INDUSTRY.co.id - Sumenep - Pemerintah akhirnya memutuskan adanya impor garam setelah terjadi anomali cuaca pada awal kemarau tahun ini yang mengakibatkan keterbatasan stok garam. PT Garam sebagai BUMN mendapat amanat dari negara untuk melakukan impor garam.

eberapa waktu lalu, PT Garam telah melakukan impor garam dari Australia sebanyak 75 ribu ton. PT Garam (Persero) mulai mendistribusikan garam impor dari Australia kepada sejumlah mitra usahanya.

"Sampai saat ini sudah sekitar 15 ribu hingga 16 ribu ton garam impor yang kami distribusikan. Tentu saja ini untuk membentuk psikologi pasar," kata Direktur Produksi PT Garam (Persero), Budi Sasongko, Jumat (15/09/2017).

Budi mengatakan, dari 75 ribu ton garam, 25 ribu ton sudah kami kontrak. "Yang terdistribusi 15-16 ribu ton. Kami melepas garam impor dengan harga pada kisaran Rp 2.250 hingga Rp 2.500 per kilogram," ujar Budi.

Menurutnya, harga jual garam impor di atas Rp 2.000 per kg menyesuaikan dengan aspirasi petani garam rakyat. Pihaknya tidak ingin harga garam rakyat anjlok apabila garam impor dijual dengan harga murah.

"Saat ini masih musim panen garam rakyat. Karena itu, kami tidak mau petani garam rakyat dirugikan dengan adanya garam impor. Salah satu caranya yakni dengan menjual garam impor dengan harga di atas garam rakyat," terangnya.

Ia memastikan akan mendistribusikan seluruh garam yang telah diimpor PT Garam kepada mitra usahanya, sebelum musim hujan turun.

"Supaya harga stabil, garam impor ini ya harus dijual. Apalagi kami kan korporasi. Kalau tidak segera dijual sebelum musim hujan, nanti malah jadi 'idle stock' atau stok nganggur yang merugikan perusahaan," terangnya.

Sementara Ketua Asosiasi Masyarakat Garam (AMG) Sumenep, Ubaidillah, mengapresiasi upaya PT Garam menjual garam impor dengan harga mahal, untuk melindungi para petani garam.

"Kami memang meminta agar PT Garam menjual garam impor dengan harga di atas Rp 2.000 per kilogram supaya harga garam rakyat tidak anjlok. Alhamdulillah aspirasi kami didengar, dan PT Garam menjual garam impor dengan harga di atas harga garam rakyat," terangnya.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Tim Thomas dan Uber ke Final

Sabtu, 04 Mei 2024 - 20:48 WIB

Melaju ke Final, BNI Apresiasi Keberhasilan Tim Thomas dan Uber Indonesia

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI mengucapkan selamat dan menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya atas keberhasilan Tim Thomas dan Uber Indonesia melaju ke babak final Kejuaraan…

Tekan Dampak Pemanasan Global, PIS Kolaborasi Cintai Bumi di Desa Nelayan Bali

Sabtu, 04 Mei 2024 - 20:20 WIB

Tekan Dampak Pemanasan Global, PIS Kolaborasi Cintai Bumi di Desa Nelayan Bali

Badung- PT Pertamina International Shipping (PIS) kembali melanjutkan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) “BerSEAnergi untuk Laut” yang bertujuan salah satunya untuk menekan…

Delegasi Indonesia asal Kota Bekasi Tampil di Ajang Dubai International Chamber 2024

Sabtu, 04 Mei 2024 - 20:10 WIB

Keren! Delegasi Indonesia asal Kota Bekasi Tampil di Ajang Dubai International Chamber 2024

Jakarta-Bantar Gebang, yang terletak di Bekasi, Jawa Barat, adalah tempat pembuangan sampah terbesar di dunia. Setiap hari, Jakarta menghasilkan sekitar 15.000 ton sampah yang dibuang ke Tempat…

Menparekraf Sandiaga Uno (tengah)

Sabtu, 04 Mei 2024 - 16:45 WIB

Menparekraf Sandiaga Uno Dukung Penguatan Peran Perempuan di Sektor Pariwisata

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menegaskan pihaknya berkomitmen mendukung penguatan peran perempuan dalam pengembangan dan kepemimpinan di sektor…

Ilustrasi sampah plastik

Sabtu, 04 Mei 2024 - 16:35 WIB

Riset Terbaru Sebut Produsen Makanan-Minuman Nasional Ini Masuk Daftar Pencemar Global

Produsen makanan dan minuman global, termasuk Coca-Cola, Nestle dan Danone, memuncaki daftar perusahaan penyumbang terbesar sampah plastik di dunia, menurut sebuah laporan riset anyar yang diterbitkan…