Harga Fantastis Vanili si Pemberi Rasa

Oleh : Arya Mandala | Selasa, 11 Juli 2017 - 15:17 WIB

ilustrasi Vanili (sumber detikcom)
ilustrasi Vanili (sumber detikcom)

INDUSTRY.co.id - Jakarta, Tak banyak yang tahu dengan peluang dan tantangan yang dimiliki oleh sebuah komoditas pertanian bernama vanili.  Padahal komoditas pertanian ini bisa mendatangkan keuntungan segurih makanan yang diberi perasa olehnya. Bayangkan, dengan semakin langkanya komoditas ini pembeli rela membeli hingga harga di atas Rp2 juta bahkan Rp 3 Juta per kilogram.

Sebut saja Pak Pondang, petani asal Manado, Sulawesi Utara, sangat antuasias bercerita tentang harga vanili yang diterimanya jauh di luar perkiraan. Sekitar bulan November 2016 lalu harga vanili kering yang sudah beberapa bulan ia simpan tiba-tiba ditawar pembeli dengan harga Rp3,2 juta per kilogram. Harga fantastis tersebut sempat membuat ia tidak percaya karena sebelumnya vanili baginya hanyalah tanaman sampingan yang tumbuh menjalar di antara tanaman lain di kebunnya dengan harga yang biasa-biasa saja.

Cerita yang sama dari petani panili lain di Tanah Air. Petani di Bali, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Selatan hingga Jawa Barat menikmati harga vanili yang menggembirakan di luar bayangan mereka. Pada bulan Februari 2017 petani di kabupaten Alor provinsi Nusa Tenggata Timur (NTT) menerima harga vanili dalam bentuk polong kering hingga harga mencapai  Rp.3.500.000 bahkan lebih per kilogram, sementara vanili dengan polong basah seharga harga Rp. 300.000 sampai Rp. 350.000 per kilogram nya.

Namun harga panili dapat juga bertingkat diterima petani sesuai kualitas produk yang dihasilkan. Dengan kualitas vanili kering nomor dua harganya bisa di Rp 2 juta sampai Rp 2,5 juta dan dengan kualitas di bawahnya bisa dibeli dengan harga di atas Rp 1 juta.

Permintaan vanili tak hanya untuk memenuhi permintaan dalam negeri namun juga untuk ekspor. Permintaan terbanyak vanili dunia ke Indonesia datang dari Amerika Serikat, India dan Eropa. Jika dirata-rata, berdasarkan data UN Comtrade pada tahun 2016 lalu harga ekspor vanili (whole) dengan kode harmonize system (HS) 0905000010 adalah sekitar Rp1,7 juta per kilogram.

Harga fantastis vanili di Tanah Air bahkan untuk ekspor tersebut tentulah ada penyebabnya. Melonjaknya harga pembelian panili dari tangan petani dikarenakan produk tersebut mulai jarang ditemukan.

Sementara aroma vanili ini merupakan salah satu yang terbaik digunakan di dunia untuk berbagai produk makanan, minuman, kosmetik, hingga farmasi . Vanili  banyak  digunakan  sebagai  bahan  pembantu  industri  makanan dan pewangi obat-obatan, (flavour and fragrance ingredients).

Industri  makanan  yang  banyak  menggunakan  vanili  sebagai  bahan  bakunya diantaranya adalah industri  biskuit,  gula-gula,  susu,  roti,  dan  industri  es  krim, sebagai  penyedap atau penambah  cita  rasa.  Sementara itu industri  farmasi  menggunakannya  sebagai  pembunuh bakteri dan untuk menutupi bau tidak sedap bahan-bahan lain  seperti  obat  pembasmi  serangga  yang  diperlukan  oleh  industri bahan pengawet dan bahan insektisida.

Meskipun demikian harga vanila tersebut rentan berfluktuasi. Selain nilai tukar rupiah terhadap dolar, permintaan pembeli kerap menjadi faktor penentu harga.  Padahal Indonesia seharusnya memiliki potensi sebagai penentu harga karena dengan terbatasnya supply dunia untuk komoditas ini. Data Food Agriculture Organization (FAO) menunjukkan bahwa Indonesia  menduduki peringkat kedua produsen terbesar vanili di dunia setelah Madagascar.


Hanya saja kendati harga dibelinya cukup fantastis, produksi vanili Indonesia ke depan dikhawatirkan semakin langka akibat petani yang sudah banyak meninggalkan budidaya tanaman tersebut dalam beberapa tahun belakangan. Petani banyak beralih kebun  akibat harga yang sempat tidak menarik diterima mereka untuk vanili. Padahal perawatan vanili terbilang tidak sulit. Selagi ada tanaman pokok yang menjadi rambatannya, tanaman ini bisa tumbuh baik.

Berdasarkan data Ditjen Perkebunan, Kementerian Pertanian, di Indonesia, tanaman ini banyak dibudidayakan di daerah Sumatera Utara, Lampung, Jawa Barat, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa  Tenggara  Timur,  Sulawesi  Utara,  Sulawesi  Tengah, Sulawesi  Selatan, dan sebagian kecil di Papua. Pengusahaan perkebunan vanili di Indonesia sampai saat ini sebagian besar dilakukan dalam bentuk perkebunan  rakyat  dan  sebagian  kecil  dalam  bentuk  perkebunan swasta  nasional. 

 

Komentar Berita

Industri Hari Ini

BNI sebagai sponsor utama, siap mendukung gelaran BNI Java Jazz Festival pada 24 - 26 Mei 2024 di JIEXPO Kemayoran yang diselenggarakan oleh Java Festival Production.

Minggu, 05 Mei 2024 - 16:48 WIB

BNI Java Jazz on The Move Special Edition Kembali Hadir!

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI sebagai sponsor utama, siap mendukung gelaran Jakarta International BNI Java Jazz Festival pada 24-26 Mei 2024 di JIExpo Kemayoran Jakarta, yang…

Salah satu lini bisnis MPMX

Minggu, 05 Mei 2024 - 15:40 WIB

MPMX Catat Pendapatan Bersih Capai Rp3,9 Triliun di Kuartal I-2024

PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX) sukses mencatat pertumbuhan pendapatan bersih mencapai Rp3,9 triliun di kuartal I-2024, atau naik 3% year-on-year (yoy) dibandingkan periode yang sama…

Delegasi The 2nd UN Tourism Regional Conference on the Empowerment of Women in Tourism in Asia and the Pacific saat belajar budaya Bali

Minggu, 05 Mei 2024 - 15:30 WIB

Kemenparekraf Ajak Delegasi The 2nd UN Tourism Regional Conference Belajar Budaya Bali

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mengajak para delegasi Delegasi The 2nd UN Tourism Regional Conference on the Empowerment of Women in Tourism in Asia and the Pacific…

KOBEX: Penjualan Alat Berat Non-Tambang Meningkat, KOBEX Bukukan Pendapatan Rp531,94 Miliar Di Triwulan I-2024

Minggu, 05 Mei 2024 - 13:20 WIB

Top! Strategi Apik Membuahkan Hasil, Penjualan Alat Berat Non-Tambang Meningkat, KOBEX Bukukan Pendapatan Rp531,94 Miliar di Triwulan I-2024

Jakarta– PT Kobexindo Tractors Tbk (KOBX) penyedia alat berat terintegrasi telah merilis Laporan Keuangan (Unaudited) triwulan I tahun 2024. Perseroan melaporkan pertumbuhan pendapatan sebesar…

PT BRI Asuransi Indonesia saat RUPS

Minggu, 05 Mei 2024 - 13:02 WIB

BRI Insurance Tebar Dividen 25 Persen

Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan 2024 (RUPST) PT. BRI Asuransi Indonesia telah digelar pada hari Senin, tanggal 29 April 2024 di Menara Brilian. Jakarta.