Mandiri Bogor Sundown Marathon 2017, Hampir Sempurna Tanpa Isotonik

Oleh : Irvan AF | Senin, 10 Juli 2017 - 06:17 WIB

 Mandiri Bogor Sundown Marathon (MBSM) 2017.(dok/Ist)
Mandiri Bogor Sundown Marathon (MBSM) 2017.(dok/Ist)

INDUSTRY.co.id, Bogor - Mandiri Bogor Sundown Marathon 2017, Minggu (9/7/2017) adalah ajang marathon yang hampir sempurna. Selain cuaca yang sejuk, jalur lari di pusat Kota Bogor juga menantang dengan kontur turun naik yang pas, tidak ada tanjakan dan turunan yang ekstrim. Ditambah pemandangan Kebun Raya dan Istana Bogor sebagai sentral area berlari sungguh memukau. Hanya satu yang kurang di ajang ini, panitia tidak menyediakan minuman isotonic untuk pelari. Baik di water station saat lari berlangsung, atau setelah pelari melewati garis finish.

Keluhan itu diutarakan beberapa pelari, seperti Adrian dan Budi, yang kedapatan membeli kelapa muda di pinggir jalan. Dua pelari asal Jakarta itu, terpaksa menghentikan lari mereka di kategori half marathon (21K) karena merasa butuh asupan energi dan isotonik.

"Mau bagaimana lagi, saya terpaksa berhenti beli air kelapa karena mengandung isotonik alami," ujar Budi.

Selain mereka, beberapa pelari di kategori full atau half marathon juga terlihat mampir ke minimarket untuk membeli minuman isotonik kemasan.

"Kami terpaksa membeli minuman isotonik di minimarket, karena kami butuh minuman itu," ujar Vincent Yeo, seorang pelari asal Singapura.

Tetapi di luar itu semua, bagi Vincent penyelenggaraan Mandiri Bogor Sundown Marathon 2017 sangat menyenangkan, karena keindahan alam Kota Bogor.

Dia dan rekan senegaranya, Aileen Ho, mengagumi keindahan dan keramahan warga Kota Bogor, Jawa Barat. Bahkan mereka memuji ajang ini lebih baik dari Singapura Sundown yang sudah rutin digelar sejak 2009.

"Bagi saya sangat menyenangkan, lebih bagus dari Singapura," kata Aileen sembari tersenyum.

Aileen dan Vincent mengambil kategori full marathon 42 kilometer, dan berlari bersama 700 pelari lainnya.

Menurut Aileen yang disukainya dari Bogor Sundown Marathon adalah udaranya yang sejuk dan masyarakat yang ramah.

"Aku suka cuacanya enak untuk lari, dan kontur wilayahnya tidak datar, tidak bikin capek, masyarakatnya juga ramah," kata Aileen yang meraih podium ketiga di kategori full marathon.

Ini kali pertama Aileen mengikuti kegiatan lari di Kota Bogor. Tetapi ia mengaku sering mengikuti kegiatan lari di Indonesia seperti di Jakarta, dan Yogyakarta beberapa bulan lalu.

Mandiri Bogor Sundown Marathon, sudah dimulai dari pukul 01.00 WIB untuk kategori 42K diikuti 700 pelari. Selanjutnya pukul 05.00 WIB untuk kategori 21K diikuti 750 pelari, dan pukul 05.30 sampai 06.30 WIB untuk kategori 10K dan 5K diikuti 1.000 lebih pelari.

Mandiri Bogor Sundown Marathon 2017 juga diikuti pelari dari sejumlah negara, seperti Jepang, India, Malaysia, Kanada, dan Kenya.

Pelari asal Kenya, James Karanja menjuarai edisi pertama kejuaraan marathon dini hari dengan titel Mandiri Bogor Sundown Marathon 2017 yang mengambil start dan finis di lokasi pertemuan Presiden Joko Widodo dan Barack Obama yaitu di Kebun Raya Bogor.

James masuk finis dengan catatan waktu dua jam 40 menit tiga detik atau unggul cukup jauh dengan rekan senegaranya yang finis pada urutan kedua yaitu Dennis Isika yang hanya membukukan waktu dua jam 45 menit 45 detik. Sedangkan posisi tiga direbut Saeful Rahman dengan waktu dua jam 55 menit sembilan detik.

Adapun untuk nomor marathon putri dengan jarak tempuh 42 km, pelari Sharfina Sheila Rusada menjadi yang tercepat setelah membukukan waktu tiga jam 53 menit 30 detik. Posisi dua diperoleh Yeni Wijaya dengan waktu lima jam sembilan menit 16 detik dan posisi tiga Aileen Ho dengan waktu lima jam 17 menit 38 detik.

Untuk sektor marathon putra, hasil sesuai dengan prediksi mengingat pelari Kenya yang turun di Bogor ini sudah kenyang pengalaman. Bahkan James Karanja sebelumnya menjuarai kejuaraan lari di Bali beberapa waktu yang lalu.

Untuk sektor putri, Indonesia terbilang mendominasi meski catatan waktunya cukup jauh. Namun, untuk posisi ketiga ada nama pelari asal Singapura yaitu Aileen Ho. Pelari dengan nomor start 4436 ini mengaku puas dengan hasil yang dicapai meski belum bisa menjadi yang terbaik.

Sementara itu Walikota Bogor Bima Arya yang pada kejuaraan ini juga menjadi peserta untuk kategori 10K mengaku cukup puas dengan pelaksanaan kejuaraan yang baru pertama kali digelar di Kota Hujan ini meski masih ada beberapa catatan yang harus segera diperbaiki untuk kejuaraan berikutnya.

"Kejuaraan berjalan dengan baik. Kita mulai dari marathon pukul 01.00 WIB disusul half marathon, 10K dan 5K. Peserta kami lihat cukup puas. Kami juga beruntung karena cuaca sangat mendukung," kata Bima Arya setelah masuk finish di areal Kebun Raya Bogor, seperti dikutip Antara.

Bogor selama ini dikenal dengan sebutan Kota Hujan. Dengan demikian, hujan bisa turun sewaktu-waktu. Namun, kondisi ini berbeda saat Mandiri Bogor Sundown Marathon berlangsung. Cuaca mendukung pelaksanaan kejuaraan meski dilakukan dini hari.

"Selain cuaca, venue juga menantang. Jarang ada lintasan marathon seperti di sini. Naik turun. Kalau di Jakarta-kan flat. Ini juga menjadi nilai lebih. Semoga kedepan pelaksanaannya jauh lebih baik," kata Bima menambahkan.

Meski demikian, Bima menilai ada beberapa hal yang harus dievaluasi. Salah satu yang menjadi pantauan adalah sterilisasi lintasan yang dinilai kurang maksimal.

Dengan kelancaran kejuaraan perdana ini, Bima menegaskan jika tahun depan pelaksanaannya akan dibuat lebih besar. Harapannya bisa menarik banyak wisatawan untuk datang ke Bogor dan bisa menjadi kota yang dipimpinnya menjadi "City of Runners".(iaf/ant)

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Ilustrasi Properti

Kamis, 02 Mei 2024 - 21:55 WIB

Peringatan Hari Kartini: Srikandi BUMN Gelar Edukasi Terkait Investasi Properti

Jakarta-Dalam rangka memperingati Hari Kartini Srikandi BUMN Indonesia menyelenggarakan webinar bertajuk “Smart Investment 2024 Year of The Dragon”. Acara yang digelar secara daring, akhir…

Kick Off Toyota Eco Youth (TEY) ke-13

Kamis, 02 Mei 2024 - 20:15 WIB

Toyota Eco Youth Kembali Digelar Ajak Generasi Muda Berperan Nyata Jaga Bumi

Toyota Indonesia secara resmi menggelar Kick off Toyota Eco Youth (TEY) ke-13 dengan mengusung tema "EcoActivism, Saatnya Beraksi Jaga Bumi”.

IKN Project Shipment and Conference

Kamis, 02 Mei 2024 - 20:09 WIB

Dari Istana Negara Hingga Kantor Presiden, MJEE Pasok Lift dan Eskalator di Sejumlah Gedung Utama IKN

Jika sebelumnya pada 26 Februari 2024 principal MJEE yaitu Mitsubishi Electric Building Solutions Corporation (MEBS) di Tokyo mengumumkan bahwa MJEE telah berasil mendapatkan pesanan untuk 55…

Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita

Kamis, 02 Mei 2024 - 19:40 WIB

Menperin Agus: Industri Manufaktur RI Sehat & Solid, Ekspansif 32 Bulan Berturut-turut

Fase ekspansi yang dicatat oleh industri manufaktur tanah air masih berlanjut sehingga memperpanjang periode selama 32 bulan berturut-turut. Ini berdasarkan laporan S&P Global, yang menunjukkan…

RS Royal Progress Sunter memiliki jajaran dokter spesialis vaskular dan endovaskular handal serta dukungan teknologi medis terkini yang dapat membantu menangani permasalahan varises.

Kamis, 02 Mei 2024 - 19:35 WIB

RS Royal Progress Sunter Hadirkan Metode Penanganan Varises Laser Tanpa Bedah

Memiliki jajaran dokter spesialis vaskular dan endovaskular handal, RS Royal Progress Sunter hadirkan EVLA, metode penanganan varises lewat laser, tanpa bedah dan minim sayatan.